🔸Arka:Bab 45🔸

Mulai dari awal
                                    

"Kau benar-benar tidak memperlakukan tamu dengan baik Aron"ucap Edward sambil memperbaiki topi fedoranya sedangkan Aron mendengus kesal.

"Kau pasti senang setelah mendengar apa yang akanku katakan,orang itu telah tertangkap dan dia sekarang berada di mansionku"lanjutnya kemudian melihat kearah Arion yang tampak berpenampilan tidak seperti biasanya dan setelah memperhatikan dengan teliti senyumnya mengembang saat mengetahui sesuatu.

"Wah...Stevan,aku tidak menyangka kau keluar dan kebetulan sekali apa kau ingin bersenang-senang?" tanya Edward saat melihat siapa yang berada didepannya sekarang.

"Melakukan apa?" Stevan menaikkan sebelah alisnya merasa penasaran sedangkan Edward mengalihkan pandangannya menuju Aron.

"Kau mau menemuinya?"tanya Edward dan dibalas anggukan oleh Aron.

"Ayo pergi" ucap Aron sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan kedua orang itu yang tampak terdiam.

"Ayo Ed" ajak Stevan sambil menarik kerah mantel Edward sedangkan Edward benar-benar merasa kesal karna baru pertama kali seorang bos mafia diperlakukan bak anak kucing dan sifatnya yang sadis,kejam dan dingin seketika hancur karna sepupunya ini.

....

Kay melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan seragam lengkap dengan tas yang dia bawa untuk pergi ke sekolah,tiga jam yang lalu dia benar-benar dibentak oleh cowok tembok dan tanpa membantah dia segera naik lagi keatas,sekarang tempat ini nampak sepi karna kedua saudara kembar itu entah pergi kemana dan jam sembilan tepat dia harus sampai di sekolah karna acara amal.Kay harus tiba disana sebelum jam sembilan karna setiap kelas memiliki tema untuk stand makanan mereka,kelas Kay memilih tema Kekaisaran memang di kelasnya penyuka sejarah tapi Kay benar-benar tidak termasuk kedalamnya sebab dia tidak menyukai pakaian yang telah disiapkan oleh teman-teman sekelasnya.

"Kemana mereka?"Kay berjalan kearah dapur.

"Aduh Sultan mah bebas,rumah aja sudah kayak Stadion bola.Pusing dimana letak dapurnya coba" ucap Kay frustasi karna bingung dimana keberadaan dapur dan parahnya lagi mungkin hanya dia yang ada di rumah sebesar ini.

Kay terus berjalan dengan langkah pasti dan yakin bahwa yang jalur yang dia tuju adalah dapur,wala akhirnya dia sampai ditempat tujuan dan kembali bengong saat melihat dapur yang lumayan mewah.

"Nona ada yang bisa saya bantu?" tanya sebuah suara sehingga membuat Kay kaget dan melihat kebelakang dan mendapati seorang pria paruhbaya yang sedang tersenyum kearahnya.

"Tidak ada paman,Kay cuma mau mengambil air saja" Kay berusaha bersikap biasa saja setelah dikagetkan tadi.

"Paman,apa kamu melihat Aron?"

"Dua jam yang lalu kedua tuan muda pergi bersama tuan Edward dan sampai sekarang belum kembali" setelah mendengar jawaban itu,Kay hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"Apa ada lagi yang ingin nona tanyakan?" Kay hanya menggeleng sebagai jawaban sedangkan pria paruhbaya itu hanya tersenyum.

"Paman,aku hanya mau bilang paman jangan panggil aku nona,panggil Kay saja" ucap Kay yang memang sejak tadi tidak nyaman dengan embel-embel nona dan pria paruhbaya itu hanya tersenyum.

"Kalau begitu saya permisi dulu"pria paruhbaya itu berlalu dari hadapannya dan Kay hanya menganggukan kepalanya.

Kay mendudukan dirinya dikursi makan dan melihat makanan yang sekarang terhidang didepannya,tanpa babibu lagi Kay segera mengambil makanan yang dia inginkan.

"Aku tidak pernah merasakan seperti ini lagi semenjak kedua orangtuaku berpisah" gumamnya dengan pandangan menerawang jauh.

Dulu semenjak kedua orangtuanya masih bersama,dia hidup dengan kebahagian dan selalu mendapat kasih sayang yang besar dan ayahnya juga pembisnis jadi tak heran dia tidak kaget dengan kemewahan mansion keluarga Aron karna dia dulu pernah tinggal ditempat semacam ini,setelah kedua orangtuanya berpisah sang ibu hidup bersama suami barunya di Australia sedangkan sang ayah hidup di Las Vegas bersama nenek sihir,kenapa Kay menyebut ibu tirinya nenek sihir karna dia selalu memperlakukan Kay seperti budak dan karna tidak tahan lagi dengan semua kekerasan yang dilakukan oleh ibu tirinya,Kay dengan nekat kabur dan berakhir di Jakarta karna bantuan dari sang kakak yang tahu perilaku sang ibu sambungnya itu.

"Astaga aku akan terlambat" jeritnya saat melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul delapan lewat limabelas menit,Kay langsung mencari sopir pribadi keluarga Aron karna Aron menyuruhnya agar tidak naik kendaraan umum dan Kay tidak meminta penjelasan dari cowok itu kenapa bersikeras menyuruhnya tidak memakai transportasi umum ataupun sepedamotor yang selalu dia bawa.

"Pak Dio,tolong antar Kay ke sekolah" ucap Kay saat melihat supir pribadi keluarga Aron yang tampak sudah berada disamping mobil.

"Oke dek Kay"Pak Dio segera tancap gas menuju tempat tujuan Kay.

.....

Ditengah-tengah hutan pinus tampak sebuah mansion mewah berdiri dengan gagahnya.

Diluar tampak sangat megah dan sangat indah,jangan lihat dari luarnya tapi lihatlah didalamnya karna mungkin orang-orang akan ketakutan saat mendengar jeritan kesakitan maupun jeritan memohon ampun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diluar tampak sangat megah dan sangat indah,jangan lihat dari luarnya tapi lihatlah didalamnya karna mungkin orang-orang akan ketakutan saat mendengar jeritan kesakitan maupun jeritan memohon ampun.

Aron keluar dari mobilnya dengan wajah dingin dan sarat akan aura mengerikan.Edward berjalan didepan mereka dan mereka disambut oleh Brandon yang tampak tersenyum ramah.

"Selamat datang brother!!" sambut Barndon dengan senyum yang masih melekat dibibir seksinya.

"Dimana dia?"tanya Aron langsung pada intinya sehingga membuat Brandon mendengus kesal.

"Ikut aku" Brandon berjalan bersisian dengan Edward sedangkan kedua saudara kembar itu mengikuti memasuki mansion itu.


Hohoho...
Maafkan aku yang membuat cerita Arka ini lambat selambat siput atau lebih parah,berapa minggu aku ngk up ya ato malah beberapa bulan.Vito and comment ya gaes😊😊😘😘

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang