MARLIUS (part 4)

Mulai dari awal
                                    

Lia : "tidak kok pak, hanya teman (sambil mengekspresikkan senyum tipis)

Anna : "(berbicara kepada Hendra) ayah! apa Indra sudah menemui musuhnya?"

Lia : "(mendengar langsung membalas) maaf bu, maksudnya apa ya musuh Indra? saya tahu kalau di kampus Indra banyak yang menjahili nya tapi tidak diagapnya musuh."

Anna : "(menjelaskannya) begini apa kau melihat akhir² ini Indra selalu bersama merpati?"

Lia : "benar, memang ada apa (terheran)"

Hendra : "(langsung menyela) merpati itu punya kekuatan!"

Anna : "(mengancam) kau kan teman baiknya Indra kan, jangan bicarakan pada siapa².akanku cerita kan

Lia : "(penasaran) baik, aku akan rahasia kan. Janji! "

Anna : "dia adalah Marlius"
----------------------------------
Di situ ibunya Indra terus mencerita sosok Marlius hingga Lia paham apa yang di alami Indra sekarang.

Di Kerajaan Subies dimulailah pertarungan antara Qwertya dengan Indra.Di awalnya pertarungan dikuasai oleh Indra tapi Qwertya yang cepat berevolusi dengan serangan Indra dibuat kalah dengannya.

Indra terus terkena serangan dari Qwertya, di akhir pertarungan Qwertya adalah pemenang dari pertandingan itu. Indra yg belum menyerah meminta babak 2

Dialog
Martis : "nak sudahlah kau sudah jera, tingkat kan latianmu besok!"

Indra : "(tidak menanggapi kata Martis) hei Qwertya, aku belum kalah, masih ada babak ke 2."

Qwertya : "sudah lah manusia, kau tak cocok menjadi ksatria Marlius disini."

Indra : "(menguatkan diri untuk berdiri tegar) yang aku memang manusia, bagaiman dengan dirimu? Setengah manusia?. Masih ada babak ke 2, aku masih ingin mengalah kan mu."

Qwertya : "(marah) apa kata mu, akan ku kalahkan kau sampai tak bisa bangun! (lari menyerang Indra) "

Martis : "apa kau yakin, dra."

Indra : "kau yang sering bilang kalau aku sekarang adalah Marlius dan juga sesosok Hanzar mu,kan. (men fokus kan diri)"

Martis : "(berusaha menenangkan diri) tapi, eeeggghh. Baiklah terserah mu."
----------------------------------
Di situ Indra dapat terus bisa menangkis pukulan kerasnya Qwertya dan membalasnya dengan satu pukulan telak di perut Qwertya sampai dia terpental jauh dari posisi Indra.

Qwertya yang masih belum bangun, dibantu Indra membangunkannya dengan menjulur kan tangan nya ke Qwertya sebagai pegangan berdirinya.

Disitu semua Prajurit dan Raja Ies kagum melihat si manusia dapat mengalahkan Qwertya si otot baja dengan kekuatan kesatria Marlius yang baru saja di terimanya.

Sampai akhirnya semua prajurit mulai sedikit ² menghargai nya sebagai pemimpin mereka yang baru.

Tak lama dari pemeriahan itu muncul sosok hitam muncul di tengah arena pertandingan yaitu Rahen tangan kanan Gansus.

(kekuatan Rahen dia harus merasuki segala tubuh mahkluk hidup sesuai keinginannya  sebagai wadah untuk menggunakan seluruh kekuatanya dan dapat mendeteksi keberadaan Martis. Kekuatannya sedikit besar dari Sosok Marlius tapi batas penggunaan kekutaanya yaitu hanya 40 menit setelah itu dia harus keluar dari wadahnya itu).

MARLIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang