D U A P U L U H D U A

Mulai dari awal
                                    

Tidak ada lagi balasan dari Kevin, pesan yang dikirimkan nya pada Kevin pun centang satu. Keizi menatap jam yang tertera di handphone nya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat dua belas menit. Keizi pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sejenak. Setelah selesai, ia segera merebahkan diri nya di kasur dan mulai memejamkan mata nya.

ZzzzzzZzzzzzZzzzz

Jam di dinding menunjukkan pukul satu lewat dua puluh sembilan menit. Keizi terbangun dari tidur nya. Benar kan ia terbangun lagi, begitu setiap hari. Ia selalu terbangun ketika tengah malam. Jika sudah seperti itu biasa nya Kevin rela saja begadang demi diri nya.

Keizi membuka handphone nya. Pesan ia yang kirimkan masih centang satu. Baguslah, fikirnya. Karena Kevin telah menuruti nya agar tidur setelah minum obat. Namun tidak lama kemudian, suara cicak berbunyi dengan keras.

Satu kali, oke gapapa.
Dua kali, Keizi mulai gelisah dan membaca ayat kursi serta sholawat sebanyak-banyak nya.
Selang kurang lebih satu menit, suara cicak kembali terdengar. Keizi segera bangkit dari tidur nya kemudian langsung berlari menuju kamar Darren yang berada di samping kamar yang ia tempati saat ini.

Keizi mengetuk pintu kamar Darren dengan cepat dan sedikit keras. Persetan dengan kedua orang tua Darren yang terganggu, tapi mana mungkin dua orang tersebut terganggu. Sedangkan kamar mereka berada di lantai 3.

Tidak lama, Darren membukakan pintu kamar nya dengan mata terpejam, rambut nya sedikit acak-acakan, tangan nya memeluk guling bermotif keropi, dan....

"AAAaaaa," Keizi buru-buru menutup mulut nya. Bagaimana bisa ia melupakan hal yang satu ini. Darren  memang biasa tidur tanpa mengenakan pakaian atas dan hanya mengenakan celana pendek di atas lutut. Terpampang lah badan atletis nya yang menggoda kaum hawa.  Namun sangat lucu jika dilihat ia tengah memeluk guling bermotif keropi kesayangan nya.

Pasti tidak akan ada yang menyangka jika Darren seperti ini jika tertidur. Darren yang di kenal sebagai cowok keren, tampan, jenius, ternyata tertidur seperti bocah berumur 5 tahun.

"Heeeemmmm hoaaammmm," Darren menguap sambil menggaruk kepala nya namun mata nya masih enggan terbuka.

"Darrenn, gue takut ada suara cicak!"

"Bunuh aja cicak nya pake karet nya Pak Arman. Cari tutorial basket sana di youtube biar cicak nya terbang," racau Darren tidak nyambung, ia belum sepenuh nya sadar dari tidur nya.

"Darren!!!"

Bluppp

Seketika seluruh ruangan gelap. Sial, setelah mendengar suara cicak dan sekarang mati listrik mendadak. Sontak saja Keizi memeluk Darren. Kulit Darren bersentuhan langsung dengan tangan nya. Terlebih pipi nya yang menyentuh dada bidang Darren.

"Apa lu? Mau gua jatuhin ke jurang? Hahaha," racau Darren.

Keizi yang tak tahan segera menarik rambut Darren sedikit kencang. Membuat Darren tersadar total seketika.

"Allahuakbar!! Astaga Setan!" Pekik Darren sambil mendorong Keizi kencang, membuat Keizi terjatuh ke lantai.

"Darren sembarangan dorong aja lo!!!  ini gue Iji!" Ucap Keizi berdecak kesal. Kemudian bangkit, sedetik kemudian ia kembali memeluk Darren.

"Astaghfirullah Iji, mau ngapain lu? Mau berbuat mesum? Gila lu ye," seru Darren, namun tidak melepaskan pelukan Keizi.

"Gue denger suara cicak, mana listrik rumah lo tiba tiba padam lagi, gue takut," Keizi semakin mengeratkan pelukan nya.

"Pake senter hp kan bisa ji."

"Tetep aja gue takut."

"Gua ambilin lampu dulu ye, lepas dulu nih gua ga bisa gerak."

"Ga mau."

Tanpa basa-basi lagi, Darren menggendong Keizi kemudian berjalan ke arah lemari  untuk mengambil lampu emergency dan menyalakan nya.

"Nah udah terang, hush hush balik sana ke kamar. Ganggu gua tidur aja lu," ucap Darren sambil menyerahkan lampu kepada Keizi.

"Tapi gue takut, ntar kalo cicak nya bunyi lagi gimana?"

"Masih untung bukan tokek Ji."

"Emang kalo bunyi tokek kenapa?"

"Ada poci hahaha."

"Poci apaan?"

Hening sejenak. Kemudian Darren menjawab sambil tertawa. "POCONG JI."

"Anjing!" Umpat Keizi.

"Yaudah terus lu mau apa? Mau tidur sekamar gua gitu? Astaghfirullah."

"Yaa... ga gitu. Temenin gue begadang sampe lampu nyala."

"Gila lu ya? Jangan begadang terus ah, kalo ntar lampu nya nyala nya besok gimana? Sana tidur, gua masih ngantuk. Lagian udah gua kasih lampu aladin," Ucap Darren sambil menguap kemudian mencium dahi  Keizi. " gua tidur duluan, have a nice dream ji," lanjut nya sambil merebahkan diri nya di kasur dan menutupi tubuh nya dengan selimut yang lagi-lagi bermotif Keropi.

"Darren bangun," ucap Keizi sambil menggoyang-goyangkan tubuh Darren. Namun Darren seakan-akan telah hanyut dalam mimpi nya.

Dengan mengumpulkan sejuta keberanian, ia kembali  masuk ke dalam kamar. Kemudian mengambil handphone nya dan langsung saja menelepon Kevin. Namun tidak ada tanda-tanda Kevin akan mengangkat telepon nya.

Keizinthsya
Kevin
Kebangun:(
Mana Listrik padam lagi
Trs tadi ada suara cicak
Keizi takut
Sayang
Kevin udah tdr y?
Ydh Keizi coba tidur lagi
:(

Pesan yang dikirimkan nya tetap saja menunjukkan tanda centang satu. Seperti nya Kevin benar-benar tidur nyenyak saat ini. Keizi merebahkan diri nya dan menarik selimut seraya memeluk guling. Namun...

"HATI HATI GULING JADI POCONG!" Teriak Darren dari kamar sebelah. Seakan tahu apa yang di lakukan Keizi saat ini. Keizi langsung melempar guling nya, bersamaan dengan itu terdengar suara.

Ckckck

"Cicak sialan!" Umpat Keizi sambil memejamkan mata nya dan menutup seluruh tubuh nya dengan  selimut sambil membaca ayat kursi berulang-ulang.





Maaf yaa telat up:(

Soal nya sekul online, tugas numpuk teros:"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keizi Kevin [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang