11. Kejujuran

Mulai dari awal
                                    

“Lan Zhan… Kau sudah memasak? kebetulan aku juga sudah lapar.”

Lan WangJi sedang meletakkan beberapa piring yang di dalamnya sudah ada berbagai macam makanan, “Mn. Bersihkan dirimu dulu.”

“Hehe…Baiklah.”

***

“Lan Zhan…Apa kau takut anjing?”

“Tidak.”

“Hahhh…Lalu mengapa hanya aku yang takut dengan anjing itu. Lan Zhan… kalau besok masih ada hewan menyeramkan itu, aku tidak mau membantu Hao An lagi.”

“Makan tidak berbicara.”

“Itu lagi. Kenapa kau selalu bilang begitu.”

“…”

“Kau benar-benar pendiam. Ku kira semua orang memang sama sepertimu tapi ternyata hanya kau saja memang yang tidak banyak bicara.”

“Jangan berhenti atau tidak dapat arak!!”

“Lalu kau yang buatkan.”

“Tidak bisa membuatnya.”

“Huhhh… berarti masih hebatan Hao An dibandingmu.”

“…”

Semenjak mereka tinggal di sini. Hao An adalah orang yang sering berkomunikasi dengan mereka. Mereka hanya bertemu dengan Tuan Hao sesekali saat bertani dan selebihnya mereka akan lebih diarahkan oleh anaknya. Hingga sekarang, Wei WuXian dan Hao An menjadi lebih dekat karena menurut Lan WangJi entah kenapa kepribadian Hao An mengingatkannya dengan Pemimpin Sekte Jiang, Jiang Cheng. Hao An suka sekali marah-marah tidak jelas bahkan saat ia khawatir pun yang keluar dari mulutnya adalah ocehan pedas. Mungkin itu yang membuat Wei WuXian cepat akrab dengan Hao An. Bahkan saat ia hilang ingatan pun, kenangannya bersama Jiang Cheng masihlah ada.

Tidak hanya kenangan dengan orang-orang yang Wei WuXian kenal, bahkan Lan WangJi juga menjadi tau bahwa ternyata Wei WuXian takut dengan anjing. Ia menganggap ketakutan itu juga sudah ada bahkan sebelum mereka bertemu tiga tahun lalu.

“Lan Zhan… Kau benar-benar tidak akan meresponku saat makan kah? Menyebalkan.”

“Aku tidak bisa membuat arak. Tetapi bisa memasak apa yang kamu ingin.”

Wei WuXian pun tersenyum lebar dengan menampilkan deretan giginya. Senyum yang sekali lagi membuat Lan WangJi tidak bisa mengalihkan pandangannya kepada Wei WuXian.

Hao An ternyata terampil dalam membuat arak, membuat Wei WuXian selalu kagum dengannya. Lan WangJi hanya bisa menuruti kemauannya untuk meminum arak. Setidaknya tidak berada di lingkungan Yun Shen BuShi Chu, bahkan mungkin jika Wei WuXian ingin meminum arak atapun TianZi Zao maka ia akan dengan senang hati menyuguhkannya di depan matanya. Kesukaan Wei WuXian terhadap arak pun juga tidak berubah. Membuatnya sesekali senang.

*TianZi Zao = Arak Senyum Kaisar, Arak Khas Gusu

Selama ia sudah tinggal di sini juga, ia menyempatkan untuk berkirim pesan dengan kakaknya secara sembunyi-sembunyi. Dengan menggunakan kupu-kupu pengantar pesan milik LanLing Jin, ia menginformasikan kakaknya bahwa ia akan sedikit lebih lama lagi untuk pergi. Hingga sampai saat ini bahkan ia belum memberitahukan perihal Wei WuXian yang telah ia temukan kepada kakaknya maupun Jiang bersaudara. Ia akan membawa Wei WuXian pulang jika ingatannya sudah kembali. Setidaknya itulah yang telah ia rencanakan.

Terkadang pula ia akan keluar kota untuk membantu penjaga ataupun pergi menjauh sedikit demi bisa melakukan perburuan malam. Yang dimana rumor itu memang benar adanya, wilayah QingYang benar-benar jauh dari yang namanya hal-hal spiritual. Ia hanya bisa menemukan satu-dua mayat ganas dalam kurun waktu seminggu.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang