"Maaf mas mba menganggu waktunya, toko kami baru buka dan sedang ada promo untuk pasangan, mas sama mba nya bisa liat liat dulu menu nya." karyawan tersebut memberikan selembaran yang tadi di pegangnya
"Maaf mas kita-" ucapan Adelia langsung dipotong begitu saja oleh Ezra,
"Oke deh mas kita mau makan disini."
Karyawan tersebut langsung berjalan terlebih dahulu untuk mencarikan tempat bagi Adelia dan Ezra. Adelia langsung menatap Ezra.
"Katanya mau belanja kok malah makan sih?"
"Laper Sa, nanti kalo gue laper terus gak bisa bawa motor gimana?"
"Terserah."
Adelia berjalan terlebih dahulu mengikuti karyawan yang tadi dan langsung disusul oleh Ezra di belakangnya.
"Mas sama mba mau bantu kami untuk promosiin gak? Kita bakal ngasih gratis untuk kalian."
"Gimana caranya mas?"
"Mas sama mba harus poto berdua sambil pegang makanannya, nanti di post di instagram jangan lupa tag kami."
Ezra langsung berdiri dan menyerahkan ponselnya ke karyawan tersebut, "Boleh mas, nih fotoin ya."
Adelia menatap nyalang ke Ezra yang tiba tiba saja menyetujui permintaan karyawan tersebut tanpa meminta persetujuannya. Adelia terpaksa berdiri karena merasa tidak enak pada karyawan tersebut yang sudah menunggunya.
Setelah mendapatkan beberapa foto karyawan tersebut mengembalikan ponsel tersebut dan pamit untuk kembali melayani pembeli lainnya.
Adelia memilih untuk makan daripada mengikuti Ezra yang masih asyik menatap ponselnya sejak tadi entah sedang apa Adelia tidak peduli.
Setelah selesai menghabiskan makanannya mereka berdua langsung pergi untuk berbelanja hari sudah menjelang sore, Ezra harus bergegas agar tidak mendapatkan omelan dari mama nya.Mereka mengabiskan waktu cukup lama karena Ezra mengambil bahan yang tidak dipesan, Ezra asal mengambilnya karena ia tidak tau nama namanya.
25 menit kemudian mereka sampai di rumah Ezra. Ezra mengambil alih plastik yang tadinya dibawa oleh Adelia dan langsung membawanya masuk ke dalam rumah.
"MAMA."
Laras yang sedang berkutat di dapur langsung keluar karena panggilan Ezra, "Ini rumah bukan hutan jangan teriak teriak, eh nak Adel udah dateng."
"Iya tante diajak Ezra belanja."
"Ngerepotin Adel aja kamu ya."
"Kan Ezra gatau gimana bentuk bahan bahan nya."
"Gunanya hp kamu tuh apa?"
"Buat main game lah Ma."
"Bener bener kamu ya, hp nya disita baru tau rasa."
Setelahnya Laras memilih untuk ke dapur daripada berbicara dengan anaknya itu. Adelia terkekeh dan memilih untuk mengikuti Laras ke dapur.
"Tante, aku bantuin ya."
"Boleh boleh."
"Ezra bantuin ya Ma."
"Gak usah nanti malah gagal semua."
Setelahnya Ezra memilih untuk bermain game saja di ponselnya, kapan lagi dirinya menawarkan diri untuk membantu urusan dapur, malah ditolak mentah mentah.
***
Laras pergi ke kamar Ezra untuk memberi tahu bahwa masakannya sudah matang. Dan kebetulan saat itu juga Clara sudah sampai di rumah.
"Wah pasti enak nih."
"Lo mah semua juga dibilang enak."
"Diem lo."
Clara memilih untuk duduk daripada meladeni adiknya itu. Clara duduk di samping mama nya yang berhadapan dengan Ezra dan Adelia.
"Kamu bisa masak Del?" tanya Clara
"Bisa lah emang nya lo kak." ucap Ezra
"Diem lo, ngomong mulu dari tadi."
"Udah udah jangan berantem depan makanan." ucap Laras
Setelah selesai makan Ezra langsung mengantar Adelia pulang karena besok masuk sekolah. Sebenarnya tidak boleh oleh Clara namun setelah berkali kali membujuk akhirnya Adelia diperbolehkan pulang.
"Makasih ya."
"Iya sama sama, lo langsung istirahat, gak usah begadang belajar, besok kan gak ada pelajaran."
"Iya iya."
"Gue balik ya."
"Iya hati hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionAwalnya aku menyesal telah mengenalmu Tetapi setelah aku memikirkan semuanya, aku beruntung telah mengenalmu. Kamu mengajarkan ku banyak hal dan juga aku bisa mengetahui rahasia yang sudah 17 tahun ditutupi dari diriku. Terima kasih untuk semuanya ...
Part 10
Mulai dari awal