2

6K 433 8
                                    

Keesokan paginya. Di sebuah kamar mewah. Alex terbangun dari tidurnya

 Alex terbangun dari tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nggh.. kepalaku sakit." Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.
"Eh, dimana ini? Dan siapa yang mengganti pakaianku!?"

Suasana kamar yang nampak asing membuatnya terbangun penuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana kamar yang nampak asing membuatnya terbangun penuh. Seketika memori kejadian semalam terputar beruntututan. Ya, ia mengingat semuanya. Bahkan wajah wanita itu.

"Sialan! Dimana wanita itu!?" Alex berdiri menuju pintu dan segera membukanya dengan tidak sabaran. Namun nihil, pintu itu terkunci rapat.

Brak! Brak! Brak!

"Buka! Buka pintunya dasar jalang!" Alex menendang pintu itu. Tanpa peduli bagaimana ia harus mengganti pintu mewah itu bila rusak.

Karena kondisinya masih lemah. Ia menyerah dan terduduk di lantai.
Tiba-tiba suara kenop pintu terbuka. Pintu terbuka dan menampilkan seorang pelayan wanita yang membawa baki makanan.

"Astaga tuan! Tuan tidak papa?" Pelayan berambut hitam panjang itu menghampiri Alex. Lalu menaruh baki makanan di meja.

"Kau.. dimana aku? Tempat macam apa ini? Dan dimana gadis jalang itu?" Tanya Alex bertubi-tubi sambil mencengkram lengan pelayan.

"Ah.. ini sakit tuan. Bisa tolong dilepaskan dulu?"

"Ahh, maafkan aku."

" Ekhem. Baiklah, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Rya. Saya pelayan di mansion ini. Dan secara khusus saya ditugaskan nona untuk melayani tuan..??"

"Alex "

"Ya, tuan Alex. Jadi tuan. Sekarang anda berada di mansion milik keluarga Leodor. Dan nona yang anda maksud adalah nona Yuna."

" Apa!? Leodor? Leodor Corporation itu!?" Alex sangat terkejut saat mendengar nama Leodor Corporation. Tentu saja, karena ayahnya pernah bekerja di sana.

"Iya tuan. Perusahaan yang hampir merangkap di seluruh bidang perekonomian. "

"Lalu, dimana nona mu itu? Mengapa dia membawaku kemari?"

"Hmmm.. saya kurang tau keberadaan nona, maafkan saya. Namun, jika alasan nona membawa tuan kemari. Pastilah keluarga tuan memiliki hutang pada nona. Dan nona telah menyelamatkan tuan."

"Apa!? Menyelamatkanku? Kau gila ya? Dan lagi, ayahku tidak pernah berhutang. Bahkan seumur hidupku aku tidak pernah bertemu pegawai bank atau rentenir yang menagih hutang. Bagaimana bisa!?" Tentu Alex tidak akan percaya pada perkataan Rya.

"Saya kurang tau dengan masalah yang tuan hadapi. Namun, kebanyakan pelayan dan pengawal disini, diselamatkan oleh nona. Keluarga yang berhutang pada nona, Bila tak mampu membayar lagi, maka akan memberikan tebusan. Itu berupa seorang dari keluarga mereka untuk diserahkan pada nona." Jelas Rya.

"Ah.. otakku terlalu sulit mencerna hal-hal semacam ini."

"Baiklah. Sekarang tuan harus makan. Saya sudah bawakan makanan hangat. Setelah itu tuan juga harus mandi dan mengganti pakaian yang sudah disediakan. Ini adalah perintah dari nona."

" Untuk apa menurutinya? Penjahat itu bukan ibuku. Dan lagi, aku tidak lapar."

Kruyukkkk

Perut Alex berbunyi.

"Ya.. tuan tidak bisa membohongi perut tuan. Sekarang tuan cepat makan-makanan ini selagi hangat. Saya akan menyiapkan pakaian tuan."

Rya menata makanan itu di atas meja. Alex pun segera menghampirinya. Ia sedikit ragu-ragu, namun akhirnya ia duduk dan memakannya.

"Tuan, pakaiannya sudah saya siapkan di atas kasur. Bak mandinya juga sudah dipenuhi air. Silahkan tuan mandi dan berganti pakaian bila sudah makan. Saya akan undur diri. Bila tuan perlu sesuatu silahkan panggil saya melalui tombol di tembok itu. Saya akan segera datang. Saya permisi tuan."

Rya melenggang pergi sambil membawa keranjang berisi pakaian Alex yang kotor.

Rya melenggang pergi sambil membawa keranjang berisi pakaian Alex yang kotor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yah.. paling tidak aku tidak boleh mati kelaparan. Itu sungguh tidak elite. Lagipula aku tidak boleh menghina makanan seenak ini." Alex melanjutkan makannya dengan lahap.

Setelah menghabiskan seluruh makanan. Ia menuju kamar mandi.



"Uwaahh.. walaupun aku sadar sedang diculik. Namun ini jauh lebih baik daripada penculikan. Kamar mandinya mewah sekali!" Segera ia melepas pakaiannya. Membawa satu handuk kering di laci. Dan membenamkan diri.

Hah.. tubuhku sekarang lebih rileks.


"Aku tidak percaya. Aku telah melakukan hal gila semalam, dengan kedua tanganku ini." Alex tiba-tiba menangis. Merasa dirinya penuh dosa.

"Setidaknya kalian akan tenang disana."

"Hah.. sudah cukup menangisnya. Hari ini tubuhku masih lemah. Entah cairan apa yang wanita jalang itu berikan padaku. Rasanya aku begitu lemas. Besok akan kupikirkan cara untuk kabur."

Alex merusut. Membenamkan seluruh tubuhnya di air. Merilekskan pikirannya yang kacau. Rasanya air begitu tenang dan menghanyutkan seluruh bebannya.













''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

Rya

157cm
18 tahun

(Gambarnya udah ya diatas👆🏻)

Gimana? Tertarik dengan kelanjutannya? Chapter ini gak ada Neng Yuna nya. Sad deh 🥺

Jangan-jangan ada yang ngeship Alex-Rya nih😂

Yakk liat aja lanjutannya
Maaf kalau banyak typo. Soalnya suka ngetik cepet dan gak sadar ada typo, Wkwkwk.


Tunjukkan cinta kalian dengan memberi vote dan kritik di kolom komentar ;)


👇🏻





You Know I Love YouWhere stories live. Discover now