Alexi juga tidak mengizinkan Alexa untuk menggunakan segala apapun yang diberikan Yoongi pada adiknya, seperti ponsel ataupun kartu kredit karena takutnya pria itu bisa melacak keberadaan mereka dari semua barang-barang itu jika Alexa masih menggunakannya.

Dan itu bukan kemauan Alexi sebenarnya tapi memang kemauan dari Alexa sendiri.

"Bagaimana dengan yang ini? Sepertinya sangat bagus. Halaman depan dan belakang rumah itu sangat luas. Hanya saja letaknya agak jauh dari perkotaan." tanya Alexi sembari memperlihatkan rumah yang di katakan nya barusan.

"Kalau jauh dari kota, aku tidak mau. Nanti aku susah untuk mengecek kandungan setiap bulannya karena rumah sakitnya terlalu jauh. Aku juga tidak mau melahirkan anakku di klinik kecil. Dia harus di rawat dengan baik di rumah sakit besar dan mahal." kata Alexa sombong dan panjang lebar.

"Banyak bicara kau! Yasudah, kau cari saja sendiri!" Alexi melemparkan ponsel miliknya pada sang adik, lalu Alexa tersenyum lebar saat Alexi memberikan ponselnya karena daritadi Alexa juga ingin melihat rumah-rumah yang di jual di situs tersebut.

Sudah hampir satu jam, Alexa masih setia menggeser layar ponsel itu sampai malas, karena benar saja dia tidak bisa menemukan rumah yang dia inginkan.

"Lama sekali, kau sudah menemukannya belum?" tanya Alexi hingga Alexa mendelik kesal.

"Sabarlah, aku masih mencari yang cocok."

"Sudahlah, kita beli saja rumah yang aku sarankan tadi."

"Tidak, enak saja. Kau saja sana!" jawab Alexa tak terima, nampaknya sifat pemarah dan egoisnya kembali lagi.

"Yasudah, aku akan membelinya dan tinggal disana sendiri. Itu bukan masalah untukku." jawab Alexi santai dan Alexa kembali mendelik tajam.

"Enak saja, kau menjual rumah milik Ayah dan Ibuku. Kalau kau mau membeli rumahnya, pakai uangmu sendiri!"

"Hei, bodoh! Mereka juga Ayah dan Ibuku. Jadi terserah aku.."

"Alexi Lee!"

Alexa tiba-tiba langsung memegangi kepalanya sehabis membentak nama kakaknya tadi, Alexa meringis kesakitan karena kepalanya pusing.

"Kenapa, Alexa? Apa kepalamu sakit lagi?" tanya Alexi pelan dengan rasa khawatir, lalu Alexa mengangguk lemah dan Alexi membaringkan tubuh adiknya lagi di atas ranjang.

"Itu karma untukmu. Kau itu memang tidak bisa ya membicarakan sesuatu secara baik-baik. Apa kau ingin cepat mati?"

Alexa yang tengah memijat pelipisnya pun berhenti untuk melihat wajah kakaknya yang menahan tawa.

"Yasudah, kita lanjutkan saja besok. Semoga saja ada rumah yang lebih bagus."

Alexa hanya mengangguk samar dan bersiap untuk tidur saat Alexi membantu menutupi tubuhnya dengan selimut, setelahnya tidak tahu kemana Alexi pergi karena kepalanya yang pusing membuat Alexa langsung terlelap dan menembus alam mimpi.

******

Tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama di Hotel, hanya dua hari menginap, akhirnya Alexa dan juga kakaknya sudah membeli rumah dan tinggal di rumah mereka yang baru.

[M] MY NIGHT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang