"Saran Dhea kali ini, gue acc." ujar Ardha yang membuat Kinanti melongo.

Ardha berniat mengajak Kevin makan bersama di kantin untuk membicarakan soal hubungannya yang masih ngambang. Tapi sepertinya saat ini, Ardha belum mengumpulkan nyali untuk berbicara dengan Kevin. Nanti sajalah, detik-detik istirahat nanti ia akan membicarakan ini dengan Kevin.

Saat jam istirahat yang telah ditunggu Ardha sedari tadi telah tiba, Ardha langsung menghampiri Kevin yang hendak pergi dari kelas. Kevin menatapnya dengan tatapan dingin, datar, tak biasanya Kevin seperti ini.

"Kev, gue mau bicara sama lo." hadangnya.

"Soal?"

"Kita."

Dahi Kevin berkerut, "Kayaknya gue ga bisa, ini gue mau nemuin bu Elnita untuk bicarakan soal akhir semester ini. Maaf ya, lain kali aja." ia pun segera berlalu dari hadapan Ardha, sejujurnya Kevin belum bisa untuk menerima penjelasan Ardha nantinya, makanya ia mencari seribu alasan untuk menghindari Ardha sampai ia siap untuk menerima keputusan Ardha nantinya.

✏✏✏

"Kamu udah bicara sama pacar kamu?"

Kevin menggeleng.

"Kenapa? Harusnya kamu gentle dikit dong jadi cowok, jangan terus menghindar kayak gini!" seru Ara, jujur saja Ara sedikit kesal dengan sikap Kevin saat ini.

"Tadi dia udah ngajak gue sih, tapi gue tolak. Lo tau sendiri lah alasannya."

Ara mendengus kesal, dengan cara apa lagi untuk membuat Kevin berbaikan dengan pacarnya?

"Pokoknya malam ini kamu ajak dia jalan, kamu omongin semua yang ada di hati kamu dan kamu tunggu jawaban dia."

"Malam ini?"

"Ya harus malam ini dong, makin cepat makin bagus."

"Ga besok aja?"

Ara mengusap wajahnya dengan kasar, ia sangat geram dengan cowok yang ada di hadapannya sekarang.

"Udah minum obat?" tanya Kevin yang membuat Ara menepuk jidatnya sendiri.

"Astaga, aku lupa!"

Kevin langsung berdiri dari sofa dan mengambil obat yang ada di kotak obat, lalu memberikannya ke Ara.

"Lain kali jangan lupa lagi."

"Ya gimana kalo aku emang udah dasarnya pelupa?"

"Nanti gue yang ingetin setiap hari."

Ara tersenyum, "Kamu pulang gih. Ntar malam aku ikut kamu ya."

"Lo ga boleh keluar malam, lo ga boleh kecapean Ara." tolak Kevin.

Bibir Ara mengerucut, ia kesal. Selama keluar dari rumah sakit, ia tak pernah lagi keluar rumah. Ia bosan, ia ingin menghirup udara jalanan. Kebetulan Roy baru saja pulang dari kantor, ia sengaja pulang cepat demi menghabiskan waktu bersama anak tunggalnya.

"Pa..."

Roy menghampiri gadisnya itu dan mencium keningnya, "Kenapa sayang?"

"Pa, aku boleh jalan-jalan malam kan?" pintanya dengan puppy eyes.

"Ga boleh, kamu ga boleh kecapean nak."

Bibir Ara semakin mengerucut, ia melipatkan kedua tangan di depan dadanya. Kevin dan Roy sama saja, sama-sama menyebalkan bagi Ara.

"Kalo perginya sama Kevin, papa izinin." lanjut Roy sebelum ia meninggalkan Kevin dan Ara di ruang tamu.

Ara melompat kegirangan, sampai ia tidak sadar jika Kevin sedikit terkekeh melihatnya.

"Naik mobil ya, kamu ga boleh kena angin malam."

Seketika Ara berhenti melompat mendengar ucapan Kevin. Ara berdecak, "Pengen naik motor."

"Ara..."

Ara mendengus kesal, ia kembali duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. "Iya, iya."

"Ya udah, gue pulang. Ntar gue jemput." ucap Kevin yang langsung keluar dari rumah.

Ntah kenapa perasaan Ara kini berubah setiap Kevin berada di dekatnya. Ah, paling ini hanya karena Ara butuh pelampiasan setelah beberapa hari putus dari pacarnya.

Setelah Kevin pulang ke rumah, Kayla telah menyambutnya.

"Kak Kepiiinn...." Kayla berlari menuju ke arahnya, seketika Kevin menggendong Kayla serta mencium pipinya.

"Wanginya adik kakak." puji Kevin.

Semenjak hari itu, sifat Kevin mulai berubah dengan keluarganya walaupun hanya sedikit. Tapi kepada Hana ia masih berusaha mendinginkan sifatnya pada Hana.

"Nih, gue mau mandi. Ntar mau pergi lagi." Kevin menyerahkan Kayla pada Hana yang duduk di sofa ruang tv.

"Mau pergi kemana? Dan sama siapa?" tanya Hana.

Kevin memberhentikan langkahnya di tangga awal, ia menghela nafasnya, "Gue mau ajak Tiara jalan."

Mendengar kata 'Tiara', Hana membulatkan bibirnya dan menganggukkan kepalanya. Kevin memutar bola matanya malas, ia langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.

[A/N]

Vote dan comment
Eh ya ampuuuuunn, udh brp thn ga update?

Follow Us on Instagram:

@putrijolorr

@queemon_story

Follow me on wattpad:

putrijolorr

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang