[25] •PUNCAK•

Mulai dari awal
                                    

"KALIAN JANGAN RUMPI AJA!!" Teriak Alden.

"CEPAT SELESAIN TENDA KALIAN!!"

"Mampus. Si pak tentara ngamuk." Ujar Anta.

"SIAP PAK BOS!!" Balas Axel, Wayan dan Bayu.

***

Tata yang tengah memotong melon itu langsung teringat ucapan ibu-ibu yang tadi berpapasan dengannya. Tata pun menoleh menatap Bella yang asik memotong kiwi dan apel.

"Bella."

"Apaan?"

"Lo ingat ucapannya ibu-ibu yang tadi gak?"

"Hah! Ibu-ibu yang mana?"

"Yang tadi pas kita baru aja jalan buat cari tempat ini."

"Gue gak terlalu dengar. Emang ibu-ibu itu ngomong apaan?"

"Katanya puncak ini itu sedikit horor kalo malam."

"Dih, ya iyalah horor. Kan ini kita di hutan bukan di puncak gunung."

"Kenapa kita nggak ke puncak gunung aja sih? Kita kan bisa nginep di villa juga."

"Gue mau berbaur sama hutan ha ha ha. Kapan-kapan aja kita ke puncak gunungnya."

"Jadi lo sama Marcus dulu di sini?"

"Ya nggak dong. Gue dulu di puncak Bogor. Lagian nih ya, di sini tuh kita bisa lihat pemandangan noh."

"Tapi lihat tuh kanan, kiri sama belakang lo. Hutan lebat kan, kalo ada hewan buas gimana?"

"Hewan buas udah punah. Adanya begal yang banyak."

"Kalo ada hantunya gimana?"

"Gak usah cupu deh, Nath. Tenang aja, kita aman kok. Lagian kita bukan syuting film horor."

"Tapi nanti kita mandi dimana?"

"Di sungai."

"Hah! Emang ada sungai? Perasaan gak ada."

"Ada."

Tata menghela nafas panjang. Bella memang sangat di luar ekspetasinya. Tata harap semoga mereka aman dan selamat di tempat ini.

Sore harinya, mereka berjalan menuju sungai untuk mandi. Tata pikir mandi beneran di sungai tapi ternyata ada tempatnya sendiri. Walaupun tidak sebagus toilet umum menurut Tata.

"Gue sama Marcus mandi duluan ya." Kata Bella.

"Iya sana cepetan." Usir Tata.

"Jangan lama-lama. Banyak nih rombongannya." Tegur Beryl.

Bella dan Marcus pun masuk. Sedangkan yang lain menunggu sambil bermain di sungai. Arvel mendekati Tata yang tengah duduk sendirian dengan pandangan matanya menuju ke sungai.

"Gak boleh melamun." Tegur Arvel lalu duduk di sebelah Tata.

"Bapak bikin kaget aja deh. Untung jantung saya gak copot pak." Gerutu Tata.

"Makanya jangan melamun."

"Saya nggak melamun pak."

"Terserah."

"Bapak gak ikut main air sama mereka?"

"Nggak, saya takut tenggelam."

"Tenggelam gimana? Orang sungainya gak dalam kok. Lagian bapak orangnya tinggi kayak tiang listrik gitu masa takut tenggelam."

"Ya sudah ayo kita main air berdua. Nanti kalo saya tenggelam kamu harus tolongin saya. Gimana?"

"Dih, ya gak bisa dong pak. Bapak besar tubuhnya, mana kuat saya."

"Bukan tubuh saya yang besar, tubuhmu aja yang terlalu kecil."

"Dasar bos laknat."

"Gini-gini kau juga sayang."

Tata tersedak salivanya sendiri saat mendengar ucapan Arvel barusan. Kenapa Arvel bisa bicara seperti itu? Kan Tata jadi malu setengah mampus sekarang.

"Benarkan kau itu sayang sama saya. Tenang aja, saya juga sayang kok." Kata Arvel lagi sambil menatap Tata.

"Apaan sih pak. Udahlah, saya mau ikut main air aja." Balas Tata.

Dengan cepat Arvel menarik tangan Tata membuat gadis itu jatuh ke pangkuan Arvel. Arvel pun mengurung tubuh Tata di dalam dekapannya.

"Buset! Jantung gue mau meninggal." Batin Tata.

Tata menutup kedua matanya rapat-rapat saat merasakan hembusan nafas Arvel menerpa kulit lehernya. Tubuh Tata menjadi panas dingin karena posisi mereka yang bisa dibilang intim.

"Pak, bapak mau ngapain?" Tanya Tata waswas.

Arvel tersenyum simpul lalu meniup telinga Tata membuat Tata tersentak. Setelahnya Arvel tertawa membuat Tata kesal. Tata pun melepaskan jeratan Arvel dengan kasar yang malah berakibat fatal.

"Nathasa!! Kenapa kau menyenggolnya!!" Seru Arvel yang tak dihiraukan Tata.

"Nathasa!! Kau harus tanggung jawab!!

"HUWAAA!! MAMA!!" Teriak Tata sambil berlari.

"NATHASA!! KEMARI!!" Teriak Arvel. Mereka berdua pun akhirnya kejar-kejaran layaknya di film India.

"MAMA!! ADA YANG MAU CULIK AKU!!"

"KAU HARUS DI HUKUM NATHASA!!"

"AMPUN PAK!! JANGAN KEJAR SAYA!!"

Beryl, Christy dan Jessia yang melihat dua orang itu tengah kejar-kejaran hanya bisa menggelengkan kepalanya. Padahal ini di hutan kalau ada orang yang tidak suka bagaimana coba. Memang dasar pasangan tidak jelas.

⚪⚪⚪

BERSAMBUNG..

LAPAK BELLA&MARCUS BAKALAN BARBIE UPDTE KALO CERITA INI DAN CERITA BARBIE YG LAIN TAMAT. SOALNYA CERITA BELLA&MARCUS BARBIE BIKIN BEDA BGT SOALNYA MEREKA KAN DAPAT JULUKAN COUPLE MESUM KAN? JADI HARUS YG SEBAGUS MUNGKIN.

TYPO KOMEN.

SEE YOU SOOON.

My Beautiful Bride [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang