"Lo-"
"Apa? Gua kenapa?" Hauri medorong Tifa yang belum selesai bicara.
"Hauri." Aina menarik tangan Hauri. Saat Hauri menoleh, ia menggelengkan kepala. Meminta Hauri untuk jangan melukai mereka.
"Aina gua nggak sebaik lo." Hauri menghadap Tifa yang terlihat ketakutan. "Nih cewek buat gua kesal." ia tunjuk Tifa.
"Kalo kalian berani macem-macem sama Hauri dan Aina. Gua laporin ke guru!" suara Alskara berhasil menyita perhatian. Serempak kelima cewek itu menoleh. Terlihat Alskara berdiri di belakang mereka bersama Nevan, Gibson dan Liam.
"Al-alskara..." Gisal jadi panik. Ia takut Alskara akan marah atas apa yang mereka lakukan kepada Aina.
"Alskara." Hauri melirik Alskara. Saat Alskara balas meliriknya, Hauri cepat-cepat menunduk. Hauri jadi merasa cemas karena mungkin saja Alskara akan salah paham tentangnya lagi seperti biasanya.
"Cabut!" ujar Tifa. Ia berjalan melewati Hauri, sengaja menabrak bahu Hauri.
"Awas lo!" Gira menunjuk Hauri dengan ekspresi mengancam. Hauri tak menanggapinya, hanya tersenyum meremehkan.
Senyum Hauri menghilang begitu menyadari sesuatu. Sekarang tinggal ia, Aina dan keempat anak Ziver. Hauri melirik Alskara diam-diam. Ia langsung menundukkan kepala saat lirikannya ketahuan. Ternyata Alskara juga sedang menatapnya. Apa sekarang Alskara akan marah padanya? Akan membentaknya?
"Aina kamu gapapa?" Alskara menghampiri Aina. Memegang kedua pundak Aina.
"Aku gapapa." Aina tersenyum lega karena Alskara datang di waktu yang pas.
Sebelum Alskara mengeluarkan suaranya, sebelum Hauri kena semprot oleh Alskara, ia sudah terlebih dulu berjalan cepat menjauh dari mereka dengan kepala tertunduk. Pura-pura tidak melihat. Anggap saja kalau Hauri menggunakan jurus menyamar.
Pokoknya Hauri harus kabur dari Alskara dulu. Karena sekarang ia tidak memiliki energi untuk berdebat dengan Alskara. Ia juga tidak ingin sakit hati mendengarkan perkataan pedas Alskara.
"Lo mau kemana?" langkah Hauri terhenti saat sebuah tangan mencengkalnya.
Hauri mengaduh panik, menelan ludah saat mendengar suara cowok yang tak asing. Ia menoleh ke belakang. "M-mau ke kelas." katanya gagap.
"Lo mau kabur dari gua?"
"Gua....mau ke....kelas." Hauri menunjuk jalan di belakangnya. Ia tertawa sumbang. Niatnya biar tidak canggung, tapi justru semakin canggung.
"Makasih udah nolong Aina."
Wajah Hauri langsung berubah datar. Ia tertegun mendengarkan ucapan terima kasih keluar dari mulut Alskara.
"Lo sendiri yang bilang i'm not antagonis." Alskara melangkah mendekati Hauri. "Dan gua percaya kalo lo bukan antagonis." Alskara mengelus rambut Hauri sambil tersenyum. Tak lama setelahnya Alskara berbalik badan, berjalan menjauh dari Hauri.
Sebenarnya Alskara masih ingin lebih lama bersama Hauri. Namun ia tidak mau membuat Hauri tidak nyaman atas hadirnya. Terlebih lagi jika mengingat perkataan Hauri soal ingin mengakhiri hubungan mereka. Alskara menghargai dan berusaha menerima keputusan gadis itu. Tidak mau juga membuat Aina cemburu.
Hauri masih diam di tempatnya. Ia tidak percaya dengan apa yang barusan Alskara lakukan. Alskara baru saja tersenyum sambil mengelus kepalanya. Hauri mengelus kepalanya persis seperti yang tadi dilakukan Alskara.
"Dia percaya kalau gua bukan antagonis." gumam Hauri. Tanpa sadar Hauri tersenyum. Ada perasaan senang dan lega di hatinya saat ini. Tujuannya untuk lepas dari julukan antagonis semakin menjadi nyata.
"Hau lo emang bukan antagonis. Gua juga percaya." Liam yang semula hanya diam kini berdiri di depan Hauri. Mengelus kepala Hauri persis seperti yang dilakukan Alskara sebelumnya.
Hati Hauri semakin senang. Seperti ada bunga yang bermekaran di hatinya. "Liam! Liam! Gua bukan antagonis! Alskara juga udah percaya! Lo juga percaya! Gua senang!" Hauri tertawa gembira. Kemudian berpose dua jari dengan tersenyum memperlihatkan deretan gigi.
Liam tersenyum menyaksikan kegembiraan di wajah Hauri. Hatinya meleleh melihat tingkah laku Hauri yang menggemaskan seperti anak kecil.
"Lucu."
-ANTAGONIS-
Gimana nih sama chapter kali ini?Mau ngomong apa sama saori?
Mau ngomong apa sama maskara?
Mau ngomong apa sama ayam?
Mau ngomong apa sama aina?
Shipper ayam-saori masih kuat?
Shipper maskara-saori masih ada?
Shipper maskara-aina ada tak?
Aku kayaknya bakal up juga dihari biasa tapi random. Tapi tetap double up setiap malming hihihi
Jangan lupa follow :
@palupiii07
@alskarabanyu
@imhaurii
@liam.aarav
@aina.wayan
@nevanoktavino
@siya.aprilia
@jiran.amanda
@gibson.jzn
@fela_murnia
Terimakasih❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Antagonis (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Teen Fiction*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* ( JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA. SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITIKNYA. MAKASIH) *Mulai dari 5 Agustus 2020 Rank 1 in #change tgl 15/9-2020 Rank 1 in #broken heart tgl 29/9-20...
68-I'm Not Antagonis
Mulai dari awal