Mereka berada didalam management yang sama. Termasuk juga Ten, tapi Ten hanya menjabat menjadi seorang manager pribadi Taeyong. Ten tidak terlalu bermain sosmed, ia lebih berfokus pada Kuliah dan Taeyong saja.

Taeyong adalah sumber uangnya. Penghasilan Taeyong sangat besar dan Ia bisa meng'gaji Ten cukup banyak. Itu karna Taeyong adalah seorang influencer yang berpenghasilan tinggi. Itu semua ia bisa dapatkan karna para Followersnya, Followers yang setia mendukung dan menemaninnya.

Banyak dari mereka yang memuji ketampanan dan kecantikan Taeyong, tak sedikit pula para Haters yang membencinya. Tapi Taeyong sangat bodoh amat dengan hal itu, yang Taeyong butuhkan hanyalah Uang. Uang yang bisa ia dapatkan dengan mudah lewat ketenaran.

" Tae, sebaiknya kita segera pulang sekarang " Ucap Ten ketakutan. Tubuhnya mulai bergetar, ia sangat takut kalau ketua management memberikan foto kematian Seulgi didalam grup Whatsapp.

Karna katanya kematian Seulgi sangat mengerikan. Tubuhnya dikuliti, dalam keadaan hidup-hidup.

" Tapi aku belum selesai, aku masih ingin bercerita banyak " Sahut Taeyong cemberut.

" Nanti saja, kita harus pulang dan datang kepemakaman Seulgi besok "

" Baiklah, tapi.. "

" Apa lagi? " Tanya Ten frustrasi.

" Ayo foto dulu untuk instastory "

" Apa!!? " Ten terkejut. Taeyong selalu seperti ini, ia bahkan masih memikirkan Followersnya didalam keadaan genting seperti sekarang.

" Ayolah satu saja " Ucap Taeyong memelas, " Kita sudah lama tidak berfoto bersama "

" Ah baiklah "

Mau tak mau, Ten pun mengalah.


' Ckrik '



" Sudah? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sudah? "

Taeyong menganggug'kan kepalanya imut sambil tersenyum, lalu ia segera mengepost foto itu di instastory beserta info lokasinya.

" Ya sudah ayo pergi, " Pintah Ten sambil berdiri dari duduknya.

" Tung-tunggu "

" Ada apa lagi huh?! "

" Ad-ada yang memotretku dari belakang "


' DEG '


   Mereka terkejut bersama. Saat melihat tidak ada seorang pun yang berada dibelakang sana, banyak pelanggan yang sudah pergi.

Seketika bulu kuduk mereka berdiri,

" AYO CEPAT PERGI!! " Ucap Ten sambil menarik tubuh Taeyong keluar dari dalam cafe.

" Cepat pesan taksi dan pulanglah lebih dulu " Pintah Ten dengan gegabah. Ia takut kalau Taeyong akan menjadi korban selanjutnya, dari pembunuhan berantai itu.

" Hahaha.. "

" Apa? " Ten melongo, melihat Taeyong yang tertawa lepas disampingnya.

" Jangan paranoid begitu! "

" Apa maksudmu? "

" Ini sudah biasa " Ucap Taeyong malas. " Mereka sering mengirimi ku gambar-gambar seperti ini. "

" Apa!! Kenapa kau tidak takut! Kau harus tetap berhati-hati Tae! Tidak semua orang yang ada disosial media itu baik, bisa sajakan kalau mereka- "

" Hust " Taeyong meletakan jari telunjuknya pada bibir Ten, mengisaratkan agar teman baiknya itu berhenti mengoceh. " Iya aku akan berhati-hati " Ucap Taeyong sambil tersenyum.

" Nah itu taksinya sudah datang! Aku pergi dulu~ "

" Baiklah, hati-hati " Ucap Ten sambil melambaikan tangannya, untuk melepas kepergian Taeyong dan Taeyong juga ikut membalas lambaian tangan itu.

" Kabari aku bila sudah sampai rumah " Pintah Ten.

" Iya kau juga! "

' Brrrmmmm '

   Setelah kepergian taksi itu Ten terdiam. Sesungguhnya ia merasa sedikit kesal, karna sifat keras kepala Taeyong tadi. Tapi didalam hati kecilnya, Ten sangat menyayangi Pria imut itu.

" Semoga Tuhan selalu melindungimu Tae.. "


' Ya, semoga saja xixixi '

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be Countinue.

Killsgram • JaeYong🔞 (FULL✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang