"Katakan padaku sekarang juga! Kemana kau akan membawaku huh!
Kau tidak berniat untuk menyekap ku disini kan? " Tanya Hinata.

"Aku tidak ada niat buruk padamu. Lagipula untuk apa aku menculik adikku sendiri" Kata Neji.

"Lagi lagi kau mengatakan omong kosong. Sudah kubilang aku bukan adik mu. Aku saja tak mengenal mu" Kata Hinata tajam.

"Terserah kau mau mempercayai ku atau tidak tapi percayalah kalau waktu yang akan membuktikan nya nanti Hinata" Kata Neji.

Hinata mengekori Neji yang berjalan lebih dulu memasuki mansion bobrok itu.
Hinata sedikit meringis saat melihat betapa kacaunya mansion itu , bercak darah di lantai dan tembok yang sudah mengering.
Jaring Laba-laba dan debu yang sangat tebal menghiasi tempat ini.

Krak....
Hinata tak sengaja menginjak sebuah figura dan membuat kaca figura itu retak.
Hinata mengambil foto lusuh yang sedikit kotor dan buram itu.
Disana ada sepasang suami istri dan dua anak kecil yang wajahnya tak terlihat.

"Apa dulunya tempat ini masih berpenghuni? " Tanya Hinata.
"Iya tapi karna sebuah insiden besar keluarga ini dibantai oleh kelompok misterius" Kata Neji.

"Ayo ikut aku ke atas" Kata Neji.
"Untuk apa kita ke atas? " Tanya Hinata terheran-heran.
"Ada sesuatu yg harus kau ketahui disana Hinata" Kata Neji.

0o0o0

  "Dimana Hinata? Kenapa dia masih belum pulang teuchi? " Tanya sasuke pada supir yang selalu mengantarkan Hinata.

  "Nona Hinata bilang akan pulang bersama Nona Ino dan melarang saya untuk menjemputnya" Kata teuchi.

"Ino? Baiklah kalau begitu aku akan menjemputnya kerumah sai" Kata sasuke.

Dia langsung mengambil kunci mobil dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
10 menit kemudian ia sudah sampai di depan kediaman keluarga yamanaka.
Sasuke memarkirkan mobil nya dan langsung turun untuk menemui sai dan ino yang sedang bersantai di taman.

"Ino yamanaka. Dimana Hinata ku berada" Tanya sasuke to the Poin.
"Ehh? Hinata masih belum pulang? Kupikir dia sudah pulang sejak tadi" Kata Ino.

"Kalau dia sudah pulang tidak mungkin aku datang kemari dan menanyakan keberadaan nya" Kata sasuke sedikit kesal.

" Duduk lah dulu sasuke. Biar ku jelas kan pelan pelan. Tadi saat aku menjemput Ino disana tidak ada Hinata dan aku juga tak tau kemana sugar babby mu pergi"kata sai santai.

"Bukankah dia akan pulang dengan mu Ino? Sekarang kemana dia pergi? " Kata sasuke.
"Dia bilang ada sesuatu yg ingin ia selesai kan terlebih dahulu dan tak bisa pulang bersama ku jadi aku pulang lebih dulu" Kata Ino.

"Hahahah.... Jangan jangan sugar babby mu kabur gara-gara tak tahan dengan sifat mu sasuke" Kata sai sedikit mengejek.

"Sialan! Kau cari mati huh! Kupikir kau sudah bosan dengan kehidupan mu di dunia" Kata sasuke dengan menodongkan pistol emas tepat di mata kanan sai.

  "Kyaa.... Paman sasuke apa yang kau lakukan! Jauhkan pistol mu dari ayah ku" Kata Ino histeris.

"Baiklah aku menyerah. Perlukah aku membantu mu mencari kucing manis mu hmmm? " Tanya sai.

"Tidak! Aku akan mencarinya sendiri" Kata sasuke dan langsung melengos pergi dari hadapan sai.

"Sial. Ini semua gara-gara sakura. Jika sakura tidak datang saat itu pasti Hinata tak akan marah begini padaku" Kesal sasuke.

o0o0o0o

  Hinata tercengang saat melihat sebuah ruangan yang ada di depan nya.
"Ughhh..... Hhh... " Desah Hinata kesakitan dengan memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

Mata Hinata berkunang kunang saat ia melihat piano tua dan boneka beruang yang sudah terkoyak tak berbentuk.

  Tiba-tiba saja ada sebuah bayangan di Kepala nya.
Kepalanya makin berdenyut hebat saat bayangan buram itu makin menjelas   ,darah  pun mulai mengalir dari kedua hidungnya dan ia memuntahkan semua isi perutnya.

"Maaf Hinata tapi aku harus melakukan ini padamu" Bisik Neji.
"A-apa?" -// buagh....
Neji memukul leher Hinata cukup keras dan membuatnya jatuh pingsan.

  "Lee siapkan satu ruang rawat VIP di Tokyo hospital dan siapkan dokter terbaik untuk Hinata" Kata Neji pada seseorang berjas hitam yang sejak tadi hanya diam mengawasi di luar.

(Tokyo hospital)

"Kabuto bagaimana bisa Hinata dirawat di rumah sakit huh! Apa yang terjadi padanya!? Apa dia terluka parah? ''Panik sasuke.

Ia baru saja datang ke rumah sakit saat Kabuto menghubungi nya tadi dan dengan tergesa-gesa ia pergi kemari saat mendengar kabar kalau Hinata dirawat di rumah sakit.

  " Tenang sasuke. Aku juga baru tau dari bawahan ku kalau ada seorang pria yang membawa Hinata kesini. Kondisinya sekarang sudah membaik daripada sebelumnya tapi dikarnakan  kondisi tubuhnya yang sangat lemah ia harus dirawat disini untuk beberapa hari dan menjalani pengobatan dengan rutin "jelas Kabuto panjang lebar.

" Seorang pria? Siapa dia? "Tanya sasuke heran.
" Aku juga tidak tau tapi kata utakata dia memiliki rambut coklat kehitaman panjang dan mata yang sama dengan Hinata. Dia tak menyebutkan namanya saat ditanya oleh utakata "kata Kabuto dengan pose berfikir.

  " Menurut mu apa ini ada hubungannya dengan masa lalu Hinata, sasuke? "Tanya Kabuto.
" Entahlah kita bahas itu lainkali saja. Sekarang aku ingin menemui Hinata ku terlebih dahulu "kata sasuke.

" Tunggu sasuke! Kau tidak bisa menemui Hinata sekarang. Setidaknya tunggu setelah ia siuman terlebih dahulu "kata Kabuto mencegah sasuke yang akan masuk kekamar rawat Hinata.

"Ck, sialan. Kapan dia akan siuman? "
Kata sasuke dengan berdecak kesal.
"Mungkin dia akan siuman nanti malam atau paling tidak besok pagi" Kata Kabuto.

0o0o0o

Alam bawah sadar Hinata~~

Seorang gadis kecil berambut hitam panjang sedang tertidur lelap dikamarnya tapi tidurnya harus terganggu saat ia mendengar suara keras seperti benda jatuh dan pukulan atau bahkan suara tembakan di lantai 3.

   Hinata kecil yang terganggu dengan suara itu keluar dari kamarnya yang berada di lantai empat.
Dia berjalan dengan membawa boneka beruang coklat ditangan kanannya.
Dia berjalan dengan sangat Hati-hati melewati tangga dan dengan sekali gerakan ia membuka pintu kamar orangtuanya.

  "Kyaa.........!! " Teriakan Hinata mengagetkan para orang-orang berbaju serba hitam yang sedang memukuli orangtuanya dengan tongkat besi.

  Hinata langsung berlari melewati koridor rumahnya yang sangat berantakan dan penuh barang-barang yang hancur.

Hinata berhenti berlari saat didepan kakinya ada mayat paman dan bibinya yang sudah termutilasi.
Seluruh badan Hinata bergetar ketakutan ia tak bisa berlari tapi orang-orang dibelakang nya sudah semakin dekat.

Dan dengan terpaksa Hinata berlari melewati potongan badan dan kubangan darah paman bibinya.
Tapi saat Hinata hendak berlari menuju lantai 2 sebuah tangan mungil menariknya dan membawanya ke sebuah ruang belajar yang biasa Hinata gunakan dengan kakaknya.

  "Kakak! Hinata takut" Kata Hinata dengan menangis dipelukan laki-laki berambut coklat panjang.

"Sembunyilah dibawah sana Hinata. Aku akan melindungi mu dari para monster itu" Kata sang lelaki.

Hinata menurut dan langsung bersembunyi dibawah piano dengan memeluk kedua lututnya.
Brakh....
Hinata dan bocah laki-laki itu kaget saat pintu ruangan itu berhasil dihancurkan dengan kapak dan beberapa pria masuk kesana dengan membawa beberapa macam senjata tajam.

Tbc..........

SUGAR DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang