"Rasanya aneh. Mengingat ini pertama kalinya kita benar-benar berdua di tempat yang asing," ucapku memulai percakapan setelah makan malam dengan hening.
Leedo melirikku lalu mengangguk. "Aku juga merasa cukup aneh. Sebenarnya dari awal aku bertanya-tanya mengapa kau hanya mengajakku, terlebih ke reruntuhan utara pula yang terkenal menyimpan kekuatan magis yang menyeramkan. Tapi aku percaya padamu. Kita sudah berteman sejak mulai masuk akademi. Jadi aku tidak pernah mempertanyakan permintaanmu padaku dan aku langsung menurut saja walaupun aku bingung."
Aku jadi teringat bahwa sejak aku mengajak Leedo ke mari, aku sama sekali tidak menyinggung ada apa denganku. Leedo memang tahu bahwa aku mencari tahu tentang pedang suci. Namun aku tidak pernah mengungkapkan secara langsung bahwa aku diramalkan sebagai pemilik pedang suci. Aku juga tidak mengatakan secara langsung bahwa tujuanku hanya mengajaknya adalah untuk membantuku menemukan pedang suci.
"Kau tahu, Leedo? Sejak aku lahir, aku telah mengalami berbagai hal yang aneh."
"Aku suka hal aneh. Jadi ceritakanlah."
Aku merasa ini adalah saat yang tepat untuk memberitahu Leedo mengenai diriku yang sebenarnya. Aku sudah berteman lama dengannya, namun yang ia tahu dari diriku adalah aku Amaryllis, putri sulung keluarga Marquess Son. Mungkin karena aku hanya sedang berdua dengan Leedo, ditemani api unggun yang nyalanya bersinar dengan tenang, aku merasa aku ingin memberitahu kepada Leedo tentang diriku. Aku ingin lebih terbuka kepada Leedo dan sepenuhnya menganggapnya sebagai orang kepercayaanku.
"Sejak lahir aku tidak tahu tentang siapa sosok orangtua kandungku. Aku hanya tinggal dengan bibiku dan berusaha membantunya supaya aku diizinkan untuk tinggal di sana. Aku melewati hari yang membosankan, namun aku memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia. Aku berusaha mempelajari banyak hal. Namun yang paling utama adalah, aku belajar untuk bertahan hidup," ucapku sambil mengenang masa kanak-kanakku yang berlalu dengan sangat berat dan kesepian. "Tiba-tiba saja datang keluarga bangsawan ke rumahku. Menyatakan bahwa ia mencari seseorang dengan rambut perak di seluruh penjuru negeri. Entah siapa yang mengantarkan mereka padaku, tapi mereka memperkenalkan diri padaku sebagai Marquess dan Marchioness Son, dan mereka ingin aku menjadi anak mereka. Kemudian, kau pasti tahu tentang legenda pedang suci kan? Alasan mereka mengangkatku sebagai anak adalah karena aku diramalkan sebagai keturunan pemilik pedang suci. Makanya aku mengajakmu untuk mencari pedang suci itu. Untuk membuktikan ramalan, sekaligus untuk mendapatkan jawaban. Apakah aku benar-benar pemilik pedang suci? Apakah aku memang memiliki berkat itu sejak lahir?"
"Ryl, mengapa kau tiba-tiba menceritakan ini? Aku sungguh tidak peduli bagaimana asalmu dan apa identitasmu. Kau harus tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu dan tidak akan pernah mempertanyakan segala keputusanmu. Bukankah sejak awal kita sudah sepakat untuk menjadi teman selamanya? Menjadi teman berarti menerima segalanya walaupun ada banyak perbedaan."
Aku menghela napas lalu mengalihkan pandanganku untuk tidak menatap Leedo. "Sepertinya aku terlalu terbawa suasana. Aku merasa sangat-sangat dekat denganmu pada saat ini, Leedo. Rasanya seperti kita adalah saudara yang tengah pergi berpetualang. Nyaris saja aku menceritakan segalanya walaupun sebenarnya kau tidak peduli apakah aku anak kandung Marquess Son atau bukan. Tapi yang paling harus kau ketahui adalah, aku diramalkan sebagai pemilik pedang suci dan karena itu, Marquess Son memungutku. Karena itu pula aku harus melewati masa akademi yang menyeramkan untuk menjadi ksatria. Sekarang aku sudah cukup kuat, aku pasti bisa menaklukkan pedang suci itu kan?"
Tiba-tiba saja Leedo meraih tanganku. Ia menggenggam tanganku erat lalu menatapku dalam. "Aku percaya kau pasti bisa. Tapi godaan untuk mendapatkan pedang suci sangat susah. Kau tidak boleh terobsesi akan kekuatannya untuk dirimu sendiri. Karena pedang suci ditujukan untuk melindungi. Berarti, kau harus memikirkan orang-orang yang ingin kau lindungi saat berhadapan dengan pedang itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARYLLIS (ONEUS & ONEWE)
FanfictionNamaku Amaryllis. Aku adalah anak yang diadopsi oleh keluarga bangsawan yang terobsesi untuk menguasai kerajaan. Dengan berkat menjadi pemilik pedang suci, aku dilatih menjadi seorang ksatria. Dan keluargaku berniat menjadikanku ksatria yang akan me...
2. Pergi ke Reruntuhan
Mulai dari awal