Pagi itu cukup cerah, suasana yang bagus untuk memulai aktivitas. Seoarang gadis memualai aktivitas pagi dengan menyiapkan sarapan dan membersihkan serta merapikan kediamannya. Namun aktivitasnya harus terganggu dengan kemunculan seseorang yang menginterupsinya.
"Kaaaak stop! Jaemin nggak suka yah pekerjaan nana diambil alih sama kakak"
"Nggak papa bang toh kakak seneng hehe"
"Kak rim ku yang cantiik, kakak kan hari ini mau lamar pekerjaan kakak lupa yah?" Jarmin menginterupsi
"Baru jam 6 bang kantoran pada buka jam 8 kali" yeri ingin melanjutkan pekerjaannya namun tangan jaemin dengan cepat mengambil sapu juga pel dari tangan yeri
"Huftt yaudah kakak bangunin adek dulu"
"Bangunin tuh kak, dari tadi jaemin bangunin nggak bangun2 kebo emang" yeri hanya tersenyum melihat tingkah adiknya
...
"Le...lele...ayok bangun" yeri sambil mengguncang pelan lengan chenle
"Adeek nggak bangun kakak siram loh yaa?" Ancam yeri karena adiknya itu tidak bangun2
"Kakaaak gendoong" kata chenle yang sudah melebarkan tangannya siap di gendong dengan mata yang masih tertutup
"Jan ngada-ngada deh le badan kamu bahkan lebih besar dari badan kakak, udah bangun terus mandi terus siap2 ke sekolah itu sarapan udah kakak siapin sama bekalnya yah dek" jelas yeri
"Iya kaaaak" chenle masih setia dengan gulingnya
"CHENLEEEEEEE" kali ini yeri berteriak
"Iya kakkk iya iyaaa" chenle langsung ngacir ke kamar mandi
....
"Jaem kamu belum ngampus?" Tanya yeri yang udah siap untuk melamar pekerjaan
"Belum kak, aku masuknya siang" jawab jaemin
"Ooh yaudah kakak berangkat dulu yah, do'ain kakak dapet kerjaan hehe"
"Kak biar jaemin anter aja yah lagian masuk siang ini, sayang ongkos bisnya"
"Nggak usah nggak papa lagian kayaknya tugas kamu masih banyak tuh" kata yerim mengarahkan matanya pada buku2 yang berada di hadapan jaemin
"Hehe tapi bisa di tunda kok kak lagian deadlinenya masih kamis besok"
"Kak, bang chenle pamit yah udah di jemput jisung tuh hehe" chenle pamit segera setelah memasukkan bekalnya dan mendapat notifikasi pesan di hpnya bahwa sahabatnya yang bernama jisung sudah menunggu di depan rumahnya
"Yaudah gih kasian jisung nunggu tuh" yeri
"Yaudah kakak juga pamit yah jaem, semangat ngerjain tugasnya" kata yeri memberi semangat dan sedikit mengusak kepala jaemin
"Yaudah kakak hati-hati yah di jalan" pesan jaemin
....
"Apa saja jadwal saya hari ini?"
"Pagi ini jam 9.00 akan ada peninjauan pembangunan mall baru di area gangnam, selanjutnya jam 14.00 ada makan siang bersama CEO TY corporation sehubungan dengan kerjasama pembangunan hotel di jeju. Itu saja sajangnim"
"Baiklah apakah berkas-berkas yang ku suruh sudah di kerjakan?"
"Sudah sajangnim, akan saya ambilkan"
"Hm, cepatlah"
....
"Hmm sepertinya perusahaan ini cukup bagus, aku akan mencoba melamar disini" yeri mulai berjalan masuk dengan keyakinan untuk di terima
"Permisi, saya ingin melamar perkejaan dan ini cvnya"
"Mohon maaf nona perusahaan kami sedang tidak membuka lowongan pekerjaan dan juga tidak menerima lulusan sekolah menengah atas" jawab orang tersebut yang diyakini yeri sebagai resepsionis
"Aah baiklah terimakasih" jawab yeri lesu. Haah bagaimana bisa ia berpikir untuk menjadi pegawai kantoran dengan ijazahnya itu? Yeri terus berjalan dengan menundukkan wajahnya sampai ia tak sengaja menabrak seseorang di depannya
"Ahh, maaf tuan.. maafkan aku a..aku tidak sengaja" yerim khawatir sepertinya ia menabrak seseorang dengan kedudukan yang tinggi dilihat dari pakaiannya
"Mau menjadi istriku?" Tanya orang itu tiba-tiba dan kepala yeri yang dari tadi tertunduk ia angkat dengan wajah kaget
"Mau tidak?" Tanya pria itu lagi yang mendekatkan wajahnya pada yeri. Seolah tersihir akan ketampanan pria di hadapannya yeri sampai tidak berkedip
Waah apakah yang ada di hadapan ku ini beneran manusia? Apakah mungkin ada orang setampan ini? Dan apa tadi, menikah? Waah apa mungkin ada yang bisa menolaknya?~ yeri
Waah apa aku gila melamar seorang gadis yang baru kutemui? Matanya begitu indah bahkan ia hanya memakai bedak dan lipstik? Bagaimana mungkin secantik ini? Aku bahkan tidak bisa menahan diriku untuk tidak menciumnya~ si pria
Yeri masih saja berkutat dengan pikirannya saat tiba-tiba bibirnya terasa basah dengan sesuatu yang menempel. Masih belum juga sadar dalam waktu beberapa detik sampai ia merasakan adanya lumatan. Dengan segera ia kumpulkan kesadarannya dan mendorong seseorang yang telah merampas ciuman pertamanya.
"Yak apa2an kau? Dasar mesum!!" Teriak yeri tepat di depan wajahnya
"Bagaimana? Mau menjadi istriku nona?" Tanya pria itu dengan senyumanny. Hal itu tak lepas dari pengamatan orang2 yang berada di sekitar mereka yang menatap dengan mulut menganga. Apa-apaan bosnya itu? Bagaimana bisa ia memberikan senyuman yang begitu manis pada wanita itu sedangkan pada mereka yang jelas selalu menyapanya tidak pernah diberikan senyuman. Wwah ini seperti berkah
"Yak siapa juga yang mau menikah dengan mu tuan mesum?" Yeri langsung berjalan meninggalkan pria itu
"Manis sekali" pria itu masih dengan senyuman yang bertengger di wajahnya dan berjalan menuju resepsionis
"Apa yang dilakukan gadisku tadi disini?" Tanya si pria dengan nada datarnya. Mbak2 resepsionis begitu kaget mendengar perkataan bosnya itu, haah hilang sudah kesempatannya, pikir si mbak2
"O, tadi dia melamar pekerjaan sajangnim, saya memberi tahunya bahwa perusahaan sedang tidak membuka lowongan dan ini adalah cvnya sajangnim" jelas mbaknya
"Baiklah berikan pada ku" dengan segera si mbaknya memberikan cv tersebut
....
"Huh dasar pria mesum sialan, sia2 aku memujinya tadi" kesal yerim
"Kamu kenapa sih?"
"Itu tuh kak tadi kan aku mau ngelamar kerjaan tapi ada cowok mesum tiba2 cium aku, aishh dasar sialan" kesal yerim
"Yaudah lupain itu dulu jadi gimana dapat kerjaan?"
"Nggak kak, capek banget kaki aku nggak ada yang nerima kulusan SMA kayak aku, jadi aku boleh kerja di sini lagi yah?" Yerim memohon dengan mata bulatnya
"Bagaimana aku bisa menolakmu kalau kau punya dua orang yang harus kau hidupi juga?"
"Huhuhu makasihhhh kak joyyy" yeri yang langaung memeluknya
"Iyaa, yasudah sana ganti seragam mu"
"Aiiyayyy kapten" yerim memberi hormat dengan wajah serius
....
"Baiklah, pastikan pembangunannya berjalan dengan baik dan lancar"
"Baik tuan, terimakasih atas kunjungan anda" keduanya berjabat tangan
"Baiklah" pria itu meningglkan area proyek pembangunan mall itu.
....
"Jeno kapan kamu mau nikah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firts Sight (JenoYeri)
FanfictionWaah apa aku gila melamar seorang gadis yang baru kutemui? Matanya begitu indah bahkan ia hanya memakai bedak dan lipstik? Bagaimana mungkin secantik ini? Aku bahkan tidak bisa menahan diriku untuk tidak menciumnya- Jeno