"Terus supir Papa kamu sekarang dimana?" tanya Fatim bingung

"Engga tau, tadi katanya kalau udah selesai belanja langsung hubungin dia" ucapnya polos

"Kamu bisa bawa mobil kan?" tanya Fatim

Ibra mengangguk sekilas, "Bisa"

"Mau kerumah aku? Nanti aku kenalin sama keluarga aku. Waktu itu kamu bilang mau ketemu saudara aku kan" ucap Fatim yg langsung diangguki oleh anak itu

"Tapi nanti kalau supir aku nanya gimana?" tanyanya bingung

"Telpon aja nanti. Bilang kalau kamu sama aku" ucap Fatim enteng

"Okey"

Setelahnya mereka pun memasuki mobil milik keluarga Fatim dan tidak lupa untuk memasukkan terlebih dahulu barang yg tadi Fatim beli, kalau ketinggalan urusannya bisa panjang nanti, bisa-bisa ia diceramahi 3 hari 3 malam oleh kakaknya.

"Gimana keadaan Ibu?" tanya Fatim memecah keheningan

"Alhamdulillah baik. Ohh iyaa Ibu kangen sama kamu, katanya nanti mau ketemu kamu" ujar Ibra

"Aaaaa aku juga kangen sama ibu kamu" ucap Fatim sambil merentangkan tangannya

"Sama anaknya juga ga?" goda Ibra, ditanya malah pura-pura amnesia

"Hah? Anaknya? Emang Ibu punya anak?" canda Fatim

"Jahat sekali yaa" tawa Ibra yg detik itu pecah

"Kamu kesini cuma sama bertiga?" tanya Fatim

Ibra menganggukkan kepalanya pelan

"Kakak sama nenek kamu?" tanya Fatim lagi

"Kakak aku ga bisa kesini. Nenek katanya mau jaga rumah saja" ucap Ibra menjelaskan

"Sampai berapa hari kamu di sini?" tanya Fatim lagi dan lagi

"Ga tau. Besok aku mau ikut Ibu ke Bandung, katanya sih dulu Ibu pernah tinggal disana, dulu sih katanya Ibu ketemu sama Papa juga disana" ujar Ibra tersenyum senang

"Bersejarah yaaa" kekeh Fatim

Tak terasa perjalanan begitu singkat, kini mereka sudah sampai dihalaman rumah Fatim. Yaa walaupun tadi Ibra kebablasan. Jangan salahkan Ibra, salahkan saja Fatim yg memberitahunya dadakan.

"Assalamualaikum" ucap Fatim pelan

"Waalaikumsalam"

"Ibra?"

"Papa?"

Fatim mengerutkan dahinya bingung. Detik kemudian ia melihat sosok wanita yg dulu ia temui beberapa waktu silam.

"Ibu?" tanya Fatim sedikit terkejut

"Ehh Fatim..." ucap Ibu itu senang

Fatim sedikit berlari kearah Ibu dari Ibra tersebut dan memeluknya erat.

"Fatim kangen sama Ibu" ucap Fatim

"Ibu juga kangen sama Fatim" balas Ibu

Mereka pun merenggangkan pelukannya.

"Sudah bertambah tinggi yaa sekarang... Makin cantik" puji Ibu itu

"Siapa dulu donggg abangnya" ujar Thariq pede

"Copyan gua tuh" lanjut Atta

"Titisan Aaih dia mahh" ujar Saaih tak mau kalah

"Berisik yaaa" ucap Sajidah sambil menatap adik dan abangnya itu

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang