"Sekali lagi lo berani macem-macem sama Shila. Gue pastiin keluarga Arkatama akan hancur di tangan keluarga Erlangga."

Bima tak berani jika harus berurusan dengan keluarga Erlangga. Apalagi, keluarganya bekerjasama baik dengan keluarga Erlangga. Kalau sampai Bima mencari masalah dengar Athur Erlangga anak tunggal dari Anggi Alendrania Erlangga dan Lion Theodore Erlangga, maka hubungan keluarganya dan keluarga Erlangga sudah dipastikan akan hancur.

"Gu...gue minta ma..maf," ucap Bima dengan lemah.

Athur menghampiri Shila yang masih pingsan. Athur menepuk-nepuk pipinya agar Shila sadar. Perlahan Shila membuka matanya.

Shila langsung memeluk Athur dan menangis di dalam dekapan Athur. Athur melepaskan pelukannya dan merangkup kedua pipi Shila.

"Lo nggak perlu takut, ada gue disini," ucap Athur sambil tersenyum tulus.

Athur menghapus air mata Shila. Setelah itu, Athur melepaskan jaket yang ia pakai dan memakaikannya di tubuh Shila untuk menutupi tubuhnya yang hampir saja belahan dadanya terlihat. Shila merasa malu karena hampir saja dilecehkan.

Athur membantu Shila berdiri dan keluar dari tempat Shila disekap. Setelah keluar dari tempat itu, Athur membawa Shila ke tempat motornya parkir.

"Tunggu. Aku boleh pinjem ponsel kamu?" tanya Shila.

"Buat apa?"

"Buat nelpon Kak Sean, biar dia datang kesini dan nganterin aku pulang," jawab Shila.

"Biar gue aja yang nganterin lo pulang."

Shila menggeleng. "Nggak. Aku nggak mau berurusan lagi sama kamu. Maaf aku udah buat kamu repot datang kesini buat nolongin aku. Aku janji ini terakhir kalinya aku berurusan sama kamu," ujar Shila.

"Gue tarik kata-kata gue tentang lo harus menjauh dari hidup gue. Gue gak mau lo jauh-jauh dari hidup gue dan kayaknya gue udah jatuh cinta sama lo," ucap Athur jujur.

Shila senang mendengar perkataan Athur. Ternyata perjuangannya selama ini tidak sia-sia dan cintanya tidak lagi bertepuk sebelah tangan. Tapi, Shila tetap harus menghubungi Sean karena kondisi Shila saat ini sedang drop. Shila merasa kepalanya masih pusing. Namun, Shila berusaha tetap kuat di depan Athur.

"Mana ponsel kamu? Aku mau pinjam!" tegas Shila.

Akhirnya Athur pasrah dan memberikan ponselnya. Shila mulai menghubungi Sean dan menyuruhnya datang kesini.

"Makasih karena kamu udah nolongin aku. Aku mohon jangan bilang hal ini sama siapa-siapa, cuma aku dan kamu yang tau hal ini," ucap Shila.

Athur mengangguk mendengar ucapan Shila.

Tak lama kemudian, mobil Sean berhenti di depan Shila dan Athur. Sean keluar dan menghampiri Shila.

"Shila, kamu nggak pa-pa?" tanya Sean yang cemas dengan keadaan Shila.

"Nggak, kok," jawab Shila.

Sean tak yakin dengan jawaban Shila. Sean melihat keadaan Shila tidak baik-baik saja.

"Kenalin, Kak, ini Athur," ucap Shila memperkenalkan Athur.

"Sean," ujar Sean sambil mengulurkan tangannya.

Athur menerima uluran tangan Sean. "Athur."

Athur merasa tidak suka melihat Shila lebih memilih diantar pulang oleh Sean dari pada dirinya. Apalagi, Athur pernah melihat Shila dan Sean berpelukan. Athur takut kalo Shila memiliki hubungan khusus dengan Sean.

"Aku pulang dulu, sekali lagi makasih. Ohh iya, jaket kamu aku kembalikan besok di sekolah," ucap Shila. Lalu Shila masuk kedalam mobil Sean.

Athur melihat mobil Sean yang mulai jauh.

The Secret Shila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang