"Hyeonh tidak serius kan? Hyeong sedang bercanda ya?" Tanya Jimin sedikit ketakutan.
"Aku tidak pernah bercanda dengan kata-kata ku. Aku sangat serius, 100%!" Jawabku.
Jimin berlari ketempat Hoseok duduk ikut duduk sambil memeluk lengan Hoseok dengan sangat erat.
"Hyeong!" Memelas.
"Hya... Min Suga! Jangan buat anak orang menangis!" Ucap Hoseok sedikit berteriak.
"Aku tidak ikut-ikutan...." Ucap Woozi sambil mengambil sekaleng b*er dan membawanya ke pojok ruang.
"Arrrrgggghhhhh.... Jimin-ssi!" Sambil berpose seperti serigala yang ingin menerkam mangsanya.
Mata Jimin mulai berkaca-kaca. "Hmpp... hisk...!" Isakan mulai terdengar meskipun sedikit tertahan.
"Suga ah... Geuman..." (Hentikan...) Ucap Hoseok menahanku.
"Kenapa? ini seru lho!" Sahutku.
"Kau tidak lihat mukanya sudah merah mau menangis?" Tambah Hoseok.
"Illua... Jimin-ssi, hug me, jangan menangis." (Kemarilah... Jimin, peluk aku,) Ucapku.
"Kalau tidak mau peluk Hobi Hyeong saja Jimin." Sahut Woozi dengan lantang meniup bara api yang mulai terbentuk.
"Woozi!" Bentak Suga pada Woozi.
"Jimin... Hyeong cuma bercanda saja." Tambah Suga.
"Hisk...hisk...hisk...!" Isakan mulai terdengar keras.
"Gwiyeo... Aku jadi ingin menunggunya sungguhan. Bagaimana bisa Idol pria seimut ini." (Imutnya) ucapku.
"Ini baru Jimin, belum juga bertemu Jungkook." Sahut Hoseok.
"Kenapa dengan Jungkook?" Tanyaku penasaran.
"Seme satu ini benar-benar tidak mengikuti tren K-Pop ya?! Dasar Workaholic." Sahut Woozi sedikit sarkas.
"Dasar Uke sok sosialita kau ini." Balas Suga
"Enak saja aku dibilang Uke!"
"Siapa yang mend*s*h di Kungkungan hobi beberapa hari yang lalu."
"Kau...!" Ujar Woozi marah tapi tidak ingin meledak emosi nya.
Perdebatan pun akhirnya selesai sampai disitu saja.
Sudah biasa diantara kami bertiga Woozi yang bermulut pedas hanya pada aku.
Dan pada Hobi dia akan selalu bermulut manis, maklum mereka masih terjebak dalam frienzone.
Padahal sudah sering Mak* o*t or m*k*ng l*v* tapi masih saja tidak meresmikan hubungan malah ayem dengan status sahabat.Sahabat macam apa itu. Dan begitulah persahabatan kami.
"Jungkook lebih imut dengan gigi kelincinya yang menyembul saat tersenyum kecil sekalipun." Jawab Hoseok dengan serius.
Hobu memang orang yang humoris kala di depan kamera dan teman Idolnya tadi dengan sahabatnya dia berubah jadi Hobi yang serius.
Apalagi kala dia mengajar dance pada adik kelas saat SMA.
Mungkin itu juga berlaku untuk trainee di perusahaan yang kadang dia latih juga.
"Wah, pasti imut sekali." Sahutku sambil mendekat pada Jimin dan kemudian mengacak-acak rambut Jimin dengan sayang.
"Tentu saja, dia adik kelinciku. Maknae di group kami." Tambah Jimin.
Ucapan Jimin menjadi sorotan bagi Woozi dan Hobi.
Bagaimana anak ini bisa berubah secepat itu padahal hanya di usap kepalanya oleh ku.Aku sendiri juga kaget dan semakin ini menguyal pipi bapau Jimin.
"Neomu neomu gwiyeo..." (Sangat sangat lucu...) Ucapku di sela kegiatan menguyal pipi Jimin.
Jimin jadi diam dan tidak berkutik oleh ku sementara dua sahabatku Woozi dan Hobi sudah tenggelam dalam tawa mereka melihat perlakuanku terhadap Jimin.
Itulah aku terlalu suka dengan pria manis hingga ingin menculiknya menjadikanku mendapatkan sebutan Mr Kidnapper dari dua sahabatku.
"Dasar Mr Kidnapper!!!" Ucap Woozi dan Hobi bersamaan.
The End.
Jangan lupa yang like, follow and share cerita" yang aku tulis ke teman-teman kalian juga!
Happy reading
Akhirnya aku update lagi meskipun cuma 1 cerita dan 1 part aja.
Lagi gabut menunggu keputusan mau lanjut Apoteker lagi. Semoga dapat yang terbaik. Jalan Allah selalu yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
All about YoonMin Or MinYoon
FanfictionCerita ini akan membahas fanfiction tentang kisah kasih Jimin dan Yoongi dari cerita pendek sampai yang berseri. Mohon dukunganya dari para pembaca berupa like, follow, share dan komen sebagai masukan untukku. Terima Kasih #BXB #JiminTop #Suga Bot...
Mr Kidnapper
Mulai dari awal