"Caca mau kerang di deket rumahnya Ara, boleh ikut nggak?" Pintanya lucu.

Cheara tersenyum miring. "Rumah gue jauh kan lo tahu sendiri pasti, kalo ngojek butuh ongkos yang lumayan lah. Mau bayar berapa?" Cheara menaik turunkan alisnya menggoda.

Caca yang mendengar itu langsung semangat 45, tidak main-main dan sangat sungguh-sungguh dari wajahnya.

"Pokoknya berapa pun Ara mau, Caca bakal kasih yang penting Caca beli kerang itu," jawabnya mantap. Cheara tertawa mendengarnya.

"Becanda kali Ca, yauda ayo cabut," Cheara menyampirkan tasnya di pundak. Caca lalu mengekorinya di belakang.

"Kita nggak di ajak gitu?" Aureta berseru dengan bibir yang mengerucut.

"Boleh, nyusul tapi. Atau kalo mau bareng ayo aja tapi lo kebagian di pentil ban," balas Cheara membuat rivalnya jengkel dengan jawaban menyebalkan itu.

"Tata, Zela, duluan ya!" Caca berteriak di depan pintu keluar sambil melambaikan tangannya.

Setelah sampai parkiran, segera mereka berdua melesat ke jalanan raya yang cukup ramai oleh anak-anak sekolah.

Mood Caca hari ini sangat bagus sekali. Sedari pagi ia selalu tersenyum dan bahagia. Padahal sebenarnya ia pun tidak tahu darimana datangnya perasaan itu.

Setelah ia pikir-pikir, ternyata penyebab moodnya adalah drama korea yang semalam ia tonton. Kisah dengan jalan cerita yang klise, tapi mudah membuat Caca merasa menjadi peran utamanya.

"Ca, nanti kamu di jemput atau gimana?" Tanya Cheara saat berhenti di lampu merah.

"Iya, Caca di jemput kok nanti!" Teriaknya tak kalah kencang, karena mereka menggunakan helm dan jalanan cukup ramai oleh kendaraan.

Cheara mengangguk dan melajukan kembali motor maticnya. Tidak butuh waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai di kedai seafood dekat rumah Cheara. Tak mereka sadari, ada seseorang yang sedari tadi membuntuti mereka berdua. Kini dia menguping karena jaraknya memang dekat dengan mereka.

"Ara mau nggak? Kalo mau biar Caca beliin," tawar Caca, yang di balas gelengan oleh Cheara.

"Alergi gue Ca," terangnya. Caca membulatkan mulutnya, ia baru tau kalo Cheara alergi udang.

"Sejak kapan Ra? Kok Caca nggak pernah tau sih," tanyanya sambil meminum air mineral yang ia beli barusan.

"Nggak lama sih, baru-baru ini aja ketauannya," ungkapnya. Caca lalu mengangguk lagi mengerti.

"Ini mbak, total 20K ya." Pedagang itu memberikan satu kantong keresek pada Caca, dan segera ia ambil tak lupa memberikan sejumlah uang yang tadi disebutkan.

"Makasih ya mbak ya,"

Setelah membayar, Caca mengeluarkan ponselnya untuk meminta jemput pada supir ayahnya yang kebetulan sekarang sudah turun jadi supir pribadinya.

"Udah, Ca?" Tanya Cheara memastikan. Caca mengangguk sebagai jawaban.

"Iya makasih ya Ra, ongkosnya jadi berapa?" Caca berniat untuk membayar ongkos ojek pada Cheara, namun segera di tolak.

"Enak aja ya, lo kira gue ojek online apa, yauda deh gue balik duluan ya Ca. Rewel pasti adik gue di rumah. Eh lo di jemput kan?" Cheara memakai helm nya, bersiap untuk pulang.

"Iya, ini mau Caca hubungin mang Asep. Ati-ati ya Ra, makasih loh udah nganter hehe," Caca berterimakasih lagi dengan senyum pepsodent nya.

"Iya sans aja kali kek ke siapa aja lo. Udah ya, gue duluan Ca," Cheara mengklakson motornya yang di angguki oleh Caca.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang