Seo Donghae, Seo Eunjin, Seo Yesung, Seo Daejin, Seo Hansook, Seo Jira, Seo Daebyul.

"Daejin ini siapa? Ko gue baru tau" Tanya Jihyung.

"Daejin anak kedua setelah Yesung. Dia beda setahun sama kita"

Dongsung nyimak.
"Jadi ceritanya?"

"Dulu itu, mereka keluarga bahagia. Semenjak insiden 6 tahun lalu mereka jauh dari kata bahagia. Gue tau banyak tentang keluarga bi Seo karena di ceritain ibu gue" jelas Bogyu.

"6 tahun lalu ada apa?" Bisik Dongsung.

"Waktu 6 tahun lalu paman Donghae cerai sama bi Eunjin karna paman selingkuh, paman akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah eh taunya kecelakaan. Terus Daebyul dibunuh di dalam kamarnya, kematiannya emang tragis. Kepalanya misah dari badan, darahnya kemana-mana masih membekas dari kamar itu. Tapi arwahnya belum tenang, kalau kalian liat anak kecil trus ada jahitan asal di lehernya itu arwahnya Daebyul. Si pelaku potong kepala Daebyul pake gergaji mesin trus karena menyesal, digabungin lagi di jahit"
Jelas Bogyu panjang lebar.

"Ih serem banget sih" Dongsung menutup telinganya.

"Loh tapi kan kalau kepala misah dari badan, walaupun di jahit ga mungkin bisa hidup lagi?" Pertanyaan Jihyung emang konyol. Tapi lebih konyol lagi penjelasan Bogyu.

"Nah itu dia, si pembunuh emang punya gangguan jiwa. Dia sambil ketawa kadang nangis nangis waktu jahit kepala Daebyul, kasian ya, waktu itu Daebyul masih 6 tahun"

Bogyu menutup kembali kain itu dan duduk di ruang tengah.

"Yang ngebunuh siapa?" Jihyung mulai tertarik cerita itu.

"Daejin yang ngebunuh"

"Jadi Daejin bunuh adiknya karena gangguan jiwa?" Jihyung mulai serius.

"Awalnya Daebyul itu bisa liat hantu, dia tiap malem mimpi buruk terus tiap bangun dia jedutin kepalanya di tembok. Sambil teriak-teriak katanya sih 'Aku ketakutan! Tolong! Kepalaku seperti akan terputus!' terus kayaknya si Daejin yang denger lama lama aja ga betah dan langsung ngebunuh pake gergaji mesin. Waktu itu Daejin masih umur 16 tahun"

"Dan Daejin bisa liat hantu. Cuma dia doang, kita semua engga. Tapi kayaknya hantu-hantu yang Daejin liat, mereka datang lewat mimpi buruk Daebyul tiap malem biar apa gua gatau"

"Ah udahan ah" Dongsung menutup telinganya makin erat.

"Terus Daejin kemana?"

"Hilang" Bogyu mengusap wajahnya kasar. "Dia kabur dari rumah setelah insiden itu, gatau sampe sekarang kabarnya gimana. Tapi kalaupun dia masih hidup, selama ini dia tinggal dimana?"

Mata Jihyung membulat tak percaya.
Berarti Daejin hilang setelah bunuh Daebyul? Kakak ngebunuh adik?

"Polisi?"

"Gada yang berani lapor ke polisi, rahasia ini cuma kita yang tau sama keluarga ini. Karna kalau lapor polisi, bi Eunjin bisa marah karena rumahnya dibentang garis polisi"

Jadi suara itu? Arwah Daebyul yang masih menjedutkan kepalanya? Sial. Itu kenapa Hansook sama yang lain ga pernah cerita apa-apa.

"Terus setelah kematian paman Donghae, kematian Daebyul, hilangnya Daejin, semuanya berubah. Yesung yang kalian kenal sekarang, dulunya ga gini. Dia itu penyayang, paling suka ketawa. Bahkan Yesung sempat berpikiran kalau dia ketemu Daejin, dia bakal bunuh Daejin karena masih dendam"

"Jira yang kalian kenal juga, dulunya dia paling ceria dan heboh. Tapi sekarang Jira ketakutan, dia masih shock, dia ga punya saudara perempuan lagi" lanjutnya.

"Pintu kamar keenam punya Daejin, tuh yang paling pojok-" tunjuk Bogyu diikuti anggukan oleh Jihyung dan Dongsung

"Kuncinya ilang-"

"ASTAGA DRAGON!" Dongsung yang dari tadi tutup kuping nya langsung terloncat kaget mendadak karena ada Yesung dibelakang.

"Ye-yesung!? Sejak kapan lo disini?" Bogyu tak kalah terkejut.

Dongsung masih memegangi dadanya shock. Alay emang.

Yesung datang dari dapur entah sejak kapan, sambil mengaduk kopinya.

"Kuncinya ilang, waktu Daejin kabur dari rumah emang dia bawa kunci kamarnya. Tiap ruangan di rumah ini gada kunci cadangan, jadi kalian yang pegang kunci jangan sampe ilang. Termasuk kamar Daebyul yang pegang kunci cuma mamah" Yesung melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong.

"Kemungkinan Daejin bisa balik lagi kapan aja kesini karena dia pegang kunci kamarnya, jadi kalian hati-hati" peringat Yesung.

"Haha... Ah lu nakutin bang!" Dongsung menutupi rasa takutnya.

"Gue serius, yaudah gue duluan ya" Yesung meminum kopinya dan berjalan kearah tangga.

"Si Yesung Yesung itu nakutin ya? Pas tadi sore gua dateng aja, kayak ada hawa-hawa apa gitu" Dongsung jadi ngeri sendiri dengan saudara Jihyung yang satu ini. 

"Kayaknya gua bisa aman kalau ada lu sama Hansook, tingkah kalian paling normal. Kata Hansook waktu terakhir kali dia disini sebelum ke Busan, dia liat tengah malem Yesung pegang kapak depan kamarnya" Jihyung menceritakan kembali apa yang Hansook katakan.

"Ha? Yesung yang tadi? Ih masa dia gitu" Dongsung merapatkan dirinya ketembok.

"Yesung emang pernah pegang benda tajam depan kamarnya, tapi lu salah! Lu jangan percaya atau merasa aman sama siapapun, karna Hansook meninggalkan rumah ini 3 tahun lalu setelah kematian tukang kebun yang pernah kerja di rumah ini, bukan karena Yesung"
















































DEG

"Tu-tukang kebun?"
























Ia baru ingat, waktu Hansook pertama dateng kerumah ini ada pisau lipat di sakunya.

Itu artinya, Yesung dan Hansook ga jauh beda.













Btw maapkan kalau dari awal ada typo ya:((

THE BAD FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang