{ 01 }

231 32 78
                                    

・゚゚・:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・゚゚・:.。..。.:゚::✼✿
𝚑𝚘𝚠 𝚛𝚞𝚍𝚎! 𝙷𝚘𝚠 𝚌𝚊𝚗 𝚒 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚠𝚑𝚎𝚗 𝚒 𝚊𝚕𝚛𝚎𝚊𝚍𝚢 𝚕𝚘𝚜𝚒𝚗𝚐 𝚢𝚘𝚞?
✿✼:゚:.。..。.:・゚゚・*

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pemuda bersurai pirang itu beberapa kali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya itu sambil menghela nafas, pikirannya melayang memikirkan kakak kelas tercintanya yang sudah hampir seminggu ini tidak terlihat batang hidungnya.

Kou sudah beberapa kali mengunjungi gadis itu namun Nene sama sekali tidak mau di temui siapapun, agaknya gadis itu masih terpukul dengan kenyataan bahwa Amane dan Aoi lenyap begitu saja setelah harapannya untuk hidup terkabul.

Ah, mengingat hal itu sedikit menyentil hati Kou.

Pemuda itu merasa iri dengan bagaimana Amane bisa hilang dan membawa hati gadis itu ikut serta dengannya dan tidak menyisakan sedikit pun ruang untuk Kou menyelinap ataupun membenahi apa yang sudah Amane tanggalkan dari hati rapuh gadis itu.

Sesaat kemudian bel sekolah berbunyi tanda waktunya pulang, Kou menghela nafas lega lalu merapikan alat-alat tulisnya bersiap pulang.

Begitu keluar kelas, Kou tidak sengaja mendapati Nene yang tengah berdiri di depan toilet gedung tua.

Gadis itu melamun diam memandangi toilet itu dengan tatapan kosong, hati Kou sakit melihat bagaimana gadis itu masih sangat mencintai Amane.

"S-Senpai!"

Nene tersadar dari lamunannya dan langsung menoleh dan cepat-cepat menghapus air mata yang menggenang di kedua sudut manik magentanya lalu tersenyum kearah Kou.

"K-Kou-kun, ishashiburi ne"

Kou mengangguk tersenyum, Nene kembali memandangi toilet itu lalu menghela nafas berat.

"Senpai?"

"Maaf Kou-kun, aku masih belum terbiasa tanpa Hanako-kun"

Kou terdiam beberapa saat lalu menarik tangan Nene dan mengajaknya keluar dari sekolah.

"Kou-kun?"

"H-Hari ini ayo jalan-jalan, sudah lama Senpai tidak pergi sekolah jadi ayo kita merayakan itu"

Nene menghela nafas lalu tersenyum mengangguk.

"Arigatou ne Kou-kun"

Kou hanya tersenyum mengangguk, setidaknya untuk saat ini Kou hanya bisa berusaha menghibur gadis ini sebisanya.

Kou tahu ini terdengar sia-sia, tapi setidaknya Kou masih ingin percaya bahwa suatu saat hati Nene akan luluh untuknya.

Seandainya tidak, Kou ingin gadis ini bahagia tanpa bayang-bayang Amane lagi.

•ೋ° ♡ °ೋ•

Tak banyak yang di lakukan oleh Kou dan Nene selain bermain di game center atau mencoba memakan beberapa food street di jalanan Shibuya dan sekarang mereka tengah duduk di sebuah ayunan di taman kota sambil terdiam cukup lama mengayunkan ayunan mereka masing-masing.

Semilir angin malam seakan berusaha memecah keheningan di antara mereka, sejenak kemudian Nene akhirnya terdengar menghela nafas untuk kesekian kalinya.

"Senpai?"

"Nee Kou-kun, apa tidak ada cara untuk memanggil Hanako-kun lagi?"

"..."

"Aku ingin bertemu dengannya lagi walau nantinya dia lupa denganku, setidaknya aku ingin dia ada disana lagi walau itu artinya aku harus menjadi asistennya"

Kou mencengkram kuat besi ayunannya berusaha untuk tidak melempar emosinya hanya karena kecemburuan sepihaknya itu, saat ini Kou hanya bisa berusaha membantu gadis ini keluar dari awan mendung yang tengah menggeluti hati gadis itu.

"Hanako-kun bodoh! Apa maksudnya dari dia menghilang lalu menjadikan Aoi sebagai tumbal untukku?! Kenapa? Kenapa?"

Kou tidak menjawab dan langsung memeluk tubuh mungil Nene membiarkan gadis itu menangis dalam rengkuhannya.

"Menangislah senpai, aku akan disini menemanimu hingga kau puas menangis"

Sejenak, sekeping ingatan Nene ketika di bawah pohon pernyataan cinta berkelebat lewat dalam ingatan Nene.

Isakan gadis itu semakin kuat, bukan! Bukan pelukan ini yang Nene harapkan!

Nene ingat pelukan Amane lagi! Nene ingin pemuda itu memeluknya lagi dan mengelus rambutnya sambil berbisik bahwa semua akan baik-baik saja.

•ೋ° ♡ °ೋ•

"Tapi Yashiro, aku lebih menyukaimu daripada Aoi"

"Tapi, kenapa? Bukan ini yang kuminta!"

"Maaf, aku tahu tapi tak apa sebentar lagi aku akan lenyap dan aku yakin suatu saat kau akan melupakanku"

"Bodoh!"

"..."

"Jangan pergi, Hanako-kun!"

"Seandainya saja aku bisa memilih, aku ingin hidup denganmu juga Yashiro"


▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ 🅛 🅞 🅐 🅓 🅘 🅝 🅖 █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁



Setsunai || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang