48. Pantai dan ketahuan (FULL REVISI)

Mulai dari awal
                                    

JJovano memalingkan wajahnya dan menatap Grace dengan penuh perhatian. "Kenapa kau terlihat sangat gugup? Apa yang sedang kau pikirkan?" tanyanya dengan nada menggoda.

Grace bergumam kecil sambil menundukkan kepalanya, tidak memberikan jawaban langsung. Melihat sikapnya, Jovano merasa penasaran dan memutuskan untuk mendekat lebih jauh. Namun, ia tiba-tiba mengingatkan dirinya bahwa ia masih sedang menyetir.

Jovano mengerahkan usaha untuk tetap fokus pada jalan di depan sambil mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah Grace. "Kita masih di jalan, Grace. Jika kau tidak mau berbagi, aku bisa menunggu sampai kita sampai di tujuan," katanya dengan nada lembut namun tetap serius.

Grace menghela napas dan mengungkapkan kekhawatirannya, "A-aku hanya sedikit khawatir."

Jovano menoleh sebentar ke arah Grace dan bertanya, "Apa lagi yang kau khawatirkan?"

Grace melanjutkan, "Hendery. Apakah dia akan kemari juga?"

Jovano kembali ke posisi semula dengan ekspresi serius, tampaknya mempertimbangkan jawaban yang tepat. Suasana di dalam mobil menjadi hening sejenak, hanya terdengar suara helaan napas dari Jovano yang sedang menyetir.

Akhirnya, Jovano membuka ponselnya dan menunjukkan sesuatu kepada Grace. Di layar ponsel terdapat pesan atau gambar yang mungkin berhubungan dengan kekhawatiran Grace. "Aku mendapat berita tentang Hendery. Aku ingin kau melihat ini."

Grace menatap layar ponsel dengan penuh perhatian, berusaha memahami apa yang sedang ditunjukkan Jovano dan bagaimana hal ini memengaruhi kekhawatirannya.

ovano menatap Grace dengan penuh keyakinan. "Percaya kepadaku, semuanya akan baik-baik saja. Walaupun Hendery datang kemari, kau tidak perlu takut. Mereka bukanlah tandingan Neo City."

Grace mengangguk kecil, merasakan kehangatan di hatinya mendengar kata-kata Jovano yang lembut dan penuh dukungan. Meskipun kekhawatiran masih ada, sikap Jovano yang penuh perhatian memberikan rasa aman dan ketenangan.

Akhirnya, mereka semua tiba di pantai yang sudah direncanakan oleh Hartigan. Jovano sedikit terkejut melihat suasana pantai yang indah dan suasana ceria di sekitarnya. Saat ia memeriksa sekeliling, pandangannya langsung tertuju pada Livia yang sedang menikmati angin pantai bersama seorang pria di sampingnya. Jovano merasa lega melihat Livia tampak baik-baik saja dan menikmati momen tersebut.

Hartigan, yang sangat bahagia, segera berlari ke arah pantai tanpa ragu, menandakan betapa senangnya dia. Yuta hanya bisa terkekeh pelan melihat semangat Hartigan yang tak terbendung.

Jovano menoleh ke arah Grace dan bertanya, "Apa kau mau bermain air?"

Grace menggelengkan kepalanya pelan. "Aku tidak membawa baju ganti."

Jovano mengangguk, lalu dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menyuruh salah satu agen untuk membeli baju ganti untuk mereka semua. Setelah memastikan pesanan itu akan segera diurus, dia menatap Grace dan berkata, "Aku akan menyuruh agen untuk membeli baju kita semua."

Grace tersenyum kecil dan mengangguk, merasa lega dengan solusi yang ditawarkan. Dia kemudian berjalan ke arah pantai untuk menyusul Hartigan dan Desta yang sudah sibuk bermain di tepi pantai.

Jovano tersenyum melihat Grace berjalan menjauh dan kemudian mengikuti jejaknya, menuju pantai. Dia bergabung dengan kelompok yang sudah ada di sana, siap menikmati waktu yang menyenangkan bersama Grace dan yang lainnya.

Tiandra menatap Jovano yang bermain air dengan ekspresi terkejut. "Ayolah, Jovano yang selalu beralasan untuk tidak pergi ke pantai dan sekarang tiba-tiba ikut bermain air?" pikirnya dengan heran. Melihat perubahan sikap Jovano ini membuat Tiandra merasa agak bingung.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang