Stains of Filth (余污) Yuwu [DISCONTINUED]

93. Shixiong Datang Online

Jiang Yexue, melihat bahwa Gu Mang tidak menanggapi, takut Mo Xi akan merasa canggung dan berbicara: "Gu Mang baik-baik saja. Juga.... ketika kau tidak sadar, dia sudah memberi tahu kami tentang pemulihan ingatannya, jadi kau tidak perlu khawatir."

Mo Xi menatap melewati Jiang Yexue untuk melihat Gu Mang yang diam. Sikapnya sangat nyaman, dengan satu kaki ditekuk, satu kaki lurus, dan siku ditopang di atas lutut; bahkan kerahnya sedikit terbuka, menunjukkan penampilan persis dari bajingan tentara masa lalu.

Sejak memasuki Cemin Waktu, Mo Xi sudah menjadi kacau terlalu sering, namun serangan terakhir ini masih di luar imajinasinya.

Pada saat Mo Xi mengerti bahwa Gu Mang telah memulihkan ingatannya, dia mengalami gelombang ekstasi yang menyedihkan dan sekejap. Jenis ekstasi itu datang dari fakta bahwa masa lalu mereka yang terjalin akhirnya dibagikan oleh mereka berdua lagi, tapi itu hanya sekejap. Melihatnya sekarang, denyut keras di hatinya perlahan mendingin, sedikit demi sedikit.

Secara bertahap, perasaan itu dihancurkan oleh hal yang tidak diketahui, oleh kecemasan, oleh ketidakberdayaan, dan oleh kebingungan.

Dalam seberkas sinar matahari sesaat ini, dia sepertinya telah memikirkan banyak hal, namun juga sepertinya telah benar-benar mati rasa oleh pukulan berliku-liku yang dia terima. Pikirannya linglung untuk waktu yang lama, dan pada akhirnya, alur pemikirannya seperti ini - Gu Mang telah memulihkan ingatannya, tetapi semakin tidak seperti Gu-shixiong yang dia ingat. Sebaliknya, dia sangat dingin dan acuh tak acuh.

Jelas, dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa Mo Xi sudah bangun, tetapi dia bahkan tidak bangun, membiarkan Murong Chuyi dan Jiang Yexue menanganinya. Dia memalingkan wajahnya, menangkup secangkir teh dan dengan santai menyesapnya.

Saat Mo Xi melihat sisi wajahnya, beban di hatinya menjadi semakin dalam.

Melihat bahwa dia tidak berbicara untuk waktu yang lama, hanya menatap Gu Mang dengan bingung, Jiang Yexue buru-buru berbicara: "Xihe-Jun, kau baik-baik saja?"

Mo Xi berhenti, mengalihkan pandangannya dari Gu Mang, berusaha untuk tetap tenang: "...... Ya."

Setelah beberapa saat, karena dia tidak ingin Jiang Yexue memperhatikan hal lain, dia mengubah topik, bertanya: "... Di mana... kita?"

"Masih di Pulau Kelelawar." Jiang Yexue menjawab, "Kekacauan menjadi terlalu sulit untuk ditangani. Wuyan menutup seluruh pulau dan kami terluka parah, jadi kami tidak dapat keluar untuk saat ini."

"Siapa?"

"Ratu Kelelawar pulau itu. Namanya Wuyan."

Lelah dan lesu, Mo Xi bertanya: "...... Bukankah dia kelelawar, mengapa dia menyebut dirinya burung*?"

[-yan‌ ‌=‌ ‌burung layang-layang]

"Ya, ini memang nama yang aneh." Jiang Yexue berkata, "Ketika kita memasuki menara, Wuyan hampir mencapai titik kritis dalam kultivasi terpencilnya di istana bawah tanah, jadi ketika kita membuat suara seperti itu, dia tidak keluar. Setelah kau menghancurkan seluruh suku di menaranya, Chuyi...." Hanya setelah mengatakan nama itu dia merasa itu tidak benar dan mengubah nadanya," Paman menyelamatkan Chenqing keluar dari penjara rahasianya. Setelah kau jatuh pingsan, dia baru saja menyelesaikan sirkulasi qi-nya dan memisahkan diri untuk mengejar - untungnya, kami memiliki Gu Mang."

Saat dia berbicara, Jiang Yexue melirik Gu Mang.

Setidaknya Gu Mang sopan kepada orang lain; dia bahkan bisa menyeringai pada Jiang Yexue seperti yang dia lakukan sebelum membelot.

Jiang Yexue tidak tahu bagaimana harus menanggapi dan hanya bisa berbalik, berkata: "Gu Mang mampu menangani satu sisi, yang merupakan satu-satunya alasan kami bisa dengan lancar melarikan diri dan menemukan gua ini. Namun, Wuyan sudah gila karena marah. Pada titik ini, seluruh Pulau Kelelawar telah ditutupi dengan jimat peringatan — kecerobohan sesaat dan dia akan menemukan jejak kita. Aku telah menyiapkan jimat tembus pandang di sini. Kita bisa bersembunyi untuk saat ini, jadi kau tidak perlu khawatir. "