"(name)! Berhenti!" peringat atsumu
(Name) yang sempat melamun pun langsung tersadar, dia yang panik pun memberhentikan mobilnya hingga membuat mobil yang dia kendarai sedikit berputar ke kiri karena jalanan yang mereka lalui licin.
Untungnya jalan tengah sepi jadi tak ada yang jadi korban, (name) dan atsumu agak shock dengan kejadian tadi untung saja (name) memiliki pengalaman dalam menyetir.
Kalau tidak mereka semua sudah celaka sekarang ini, tangan (name) bergetar karena shock, sementara itu atsumu terlihat tetap diam dan tak mengeluarkan ekpresi yang berlebihan seperti biasanya.
"h-hampir saja" gumam (name)
Kucing yang tadi berada di tengah jalan pun segera kabur entah kemana sementara itu atsumu terlihat khawatir dengan (name).
"kau tak papa?" tanya atsumu
"u-um..." gumam (name)
Tangan (name) bergetar, ia shock dan gak fokus sebab melihat atsumu jadinya dia hampir saja menabrak kucing dan membuat orang orang di dalam mobil celaka.
"m-maaf aku akan menyetir lebih baik lagi" kata (name)
"lebih baik kita gantian saja" kata atsumu
"ga papa, a-aku hanya kaget saja" kata (name)
"tangan mu bergetar seperti itu, jangan memaksakan diri, ayo gantian" kata atsumu
"ga! Kau udah berkendara berjam jam" kata (name)
"tapi kau tadi malah tak fokus! Apa kau sadar itu membahayakan anak anak!" tegas atsumu
(Name) menatap atsumu dengan pandangan kesal, itu membuat atsumu jadi terkejut di buatnya.
"aku khawatir! Kau puas?" tanya (name)
Ia langsung memalingkan wajah nya, (name) pun segera menyetir kembali mobilnya dan tak mau menatap ke arah atsumu.
Suasana menjadi sangat hening, tak ada dari mereka yang membuka mulut sama sekali, atsumu menatap ke arah jendela di sampingnya.
Dia bukan nya tak mau bicara hanya saja dia mencari kata kata yang pas untuk di ucapkan tanpa menyakiti perasaan nya (name) namun yang ada malah kebalikan nya.
Atsumu memiliki maksud baik yaitu mengingatkan (name) agar ia lebih fokus saat menyetir karena tadi sangat berbahaya sekali
Ia menghela nafas berat, dia lebih baik meminta maaf saja dari pada membuat keadaan makin memburuk lebih dari ini.
"(nam--)"
Di sebelahnya (name) tengah menyetir sembari menangis, hal itu membuat atsumu makin terkejut di buatnya.
"(Name)..." gumam atsumu
(Name) menghapus air matanya, namun percuma terus saja jatuh, hati (name) memang sangat rapuh, dia tak bisa menerima bentakan jadi dia pasti akan menangis.
Atsumu jadi tak bisa berkata apa apa melihat (name) yang menangis, bahkan sampai dua jam keadaan tetap hening mereka menyisi di rest area pun keadaan semakin canggung.
"(name)" panggil atsumu
(Name) hanya terdiam sembari menatap kaca di sebelahnya, dengan sesegukan (name) berusaha mengabaikan atsumu.
Karena atsumu semakin merasa bersalah dia pun segera menarik tangan (name) dan dia pun segera memeluk (name).
"maafkan aku, kalau kau mau kau bisa memukulku sepuas yang kau mau'' kata atsumu
(Name) memukul dada atsumu, air matanya jatuh lagi, padahal baru sejam lalu dia berhenti menangis dan sekarang dia malah menangis lagi.
"lepaskan aku" kata (name)
Atsumu masih tetap memeluk (name) dia sama sekali tak mau melepaskan pelukan nya, dia tetap bertahan meski (name) memukul dada nya.
"Lepaskan!" kata (name)
"..."
"Kenapa kau terus saja membuat batin ku menderita?''
"..."
"Kenapa kau selalu saja menambah beban pikiranku? Kenapa? Apahkah kau tak puas?"
"..."
"Aku sangat membencimu atsumu kun" kata (name)
(Name) berhenti memukul dada atsumu, dia pun malah menangis dan atsumu pun berhenti memeluk (name).
Tangan atsumu segera beralih memegang pipi (name) lalu tanpa pikir panjang ia mencium bibir (name).
Mata (name) membulat kaget, tangan kiri (name) hendak memukul kembali dada atsumu namun malah di tahan oleh atsumu.
Ciuman itu berhasil membungkamkan (name), setelah atsumu menyudahi ciuman itu (name) terlihat merona padam.
Atsumu mengusap air mata di sudut mata (name), dia pun tersenyum tipis dengan maksud agar menenangkan hati (name).
"maaf membuatmu khawatir, aku sungguh minta maaf" kata atsumu
"..."
"maaf aku juga telah menyembunyikan sesuatu darimu, itu karena aku agak ragu mengutarakan nya" atsumu
Ia menatap (name) serius, dia memegang tangan kanan (name) dengan erat dan mengusapnya lembut.
"Yang ingin ku katakan padamu adalah... Maukah kau menjadi istriku?" tanya atsumu
Detak jantung (name) mendadak berdenyut tak karuan, air matanya jatuh lagi, dia sampai tak bisa berkata kata saat ini.
Mau senyum saja susah karena perasaan nya yang bercampur aduk, dia juga jadi gatau mau menjawab apa jadinya.
"Aku tau kesalahan ku tak bisa di maafkan tapi setidaknya biarkan aku mencoba memperbaikinya, meski tak berguna pun aku akan terima dengan lapang dada" kata atsumu
"Memang tak berguna" kata (name)
(Name) berusaha menegarkan hati nya, nemang sakit sih mengingat masa lalu tapi ya biarlah berlalu saja dan di jadikan pelajaran.
''begitu ya...'' kata atsumu
"tapi... Aku akan memberimu satu kesempatan jadi bila kau mengkhianati nya maka aku benar benar akan membencimu sampai seumur hidupku" kata (name)
Mendengar harapan yang di berikan (name) pun atsumu entah mengapa sangat senang, dia pun langsung memeluk (name) dengan erat.
"terimakasih atas kesempatan nya'' kata atsumu
(Name) tersenyum kecil, dia memgangguk mengiyakan perkataan atsumu dan hari itu atsumu menjadi sangat senang karena perjuangan nya tak sia sia.
Bersambung
Maaf gw baru update lagi hiksssss gw nya banyak kerkom sih ah :( dahlah sedih gw juga males keluar rumah.
Gw lagi di luar rumah hehehe jadi maaf kalau ada typo:(
Neren_04
KAMU SEDANG MEMBACA
19 Years Mom (Miya Atsumu X Reader)✅
Fanfiction"aku.... Berdosa?" Kesalahan memang tidak luput dari seorang manusia yang hidup di dunia, kesalahan itu bisa kecil ataupun besar tergantung apa yang di lakukan oleh si 'Pelaku' yang melakukan kesalahan tersebut. 'Miya Atsumu' Nama se...
24'Perasaan
Mulai dari awal