" Kak Ve, Denyutnya naik hingga 200" ucap ayana yang memperhatikan monitor

Veranda melihat arah monitor

"Suction" pinta veranda namun shani dan ayana nampaknya masih memperhatikan monitor patient itu

"Hey" panggil veranda sekali lagi

"Kendalikan diri kalian.. Ini ruang operasi" ucap veranda

"Suction" pinta veranda sekali lagi shani pun mengambil beberapa alat lalu menggeser veranda

" aku yang ambil alih" veranda heran atas sikap shani tapi dia masih membiarkan shani mengambil alih operasinya kali ini bagaimana pun dia tetap percaya pada Adik sepupunya ini

Shani dengan cermat memperhatikan kerusakan pada jantung nabilah itu

" forcept bipolar" pinta shani dan ayana segera memberikan alat seperti penjepit kecil

"Siap kan pengisap"

Ayana segera menyiapkan apa yang di peringkat shani

"Selang 12" shani memasukkan ujung logam yang terhubung dengan selang itu ke dalam objek operasi (maksudnya bagian yg dibedah ya dsini kan jantung tuh)

"Selang 24" ayana segera menyambungkan selang yg dipegang shani dengan selang 24 yang di ujungnya seperti ada kawat kecil

"Tarik" ayana pun menarik bagian ujung yang terlihat seperti kawat itu

"Pengairan" kali ini Veranda segera mengambil suatu alat yang terbuka dari silikon atau sejenisnya yang di dalamnya berisi suatu cairan bening seperti air dan mulai melakukan pengairan di area yng di maksud shani

Setelah luka bedahan semakin di lebarkan shani memperhatikan monitor dan nampak baik baik saja dia pun melanjutkan aktivitasnya

"CUSA" veranda tersentak

" nabilah mengalami kanker otak bukan kanker jantung"

Inilah yang di takutkan shani, prinsip veranda yang berasal dari department bedah dan spesialis jantung akan sangat berbeda dengan prinsipnya yang berasal dari departemen anestesi

"Itu harus kak" ucap ayana melerai

"Bagaimana bisa" elak veranda

"Selama ini tanpa kak ve sadari kanker yang berada di otak nabilah kini mulai menyebar di seluruh tubuh terutama jantung" shani kemudian mengarahkan benda seperti stick itu ke area jantung nabilah dan gelombang pun tetciptdi sertai bunyi yang nyaring

"Ini cukup membuktikan bahwa jantung nabilah kini ikut terinfeksi, jadi kita tidak bisa asal melakukan operasi saja.. Sedikit salah bisa fatal" jelas shani

Veranda kemudian mundur selangkah membiarkan shani melanjutkan operasinya sementara memperhatikan monitor nya

"Mikroskop" ucap ayana dan shani pun melanjutkan operasinya dengan melihat ke mikroskop sementara veranda memperhatikan itu di layar monitor komputer disamping monitor patient yg dimana menunjukan apa yang dilihat oleh mikroskop tersebut

Shani pun menyiapkan kasa dan dimasukkan ke dalam luka bedsahan tersebut lalu...

Tit..tit..tit..

"Masalah BAEP" ucap veranda panik

"Aplitudo menurun" Lanjut ayana

Shani pun menyuntikkan sebuah cairan

"Semakin menurun... Tekanan darah juga menurun" sahut ayana

"Siapkan tekanan" ucap shani

Namun sepertinya sia sia monitor patient telah menunjukkan garis lurus saat veranda dan ayana akan berbuat sesuatu tiba-tiba

"Stop" cegah shani

Shani memejamkan matanya lalu menghela nafas panjang.

"Jangan lakukan apa apa lagi"

"Hentikan ini" putus shani.. Veranda menjatuhkan tang bipolar yang di pegang nya

Mereka yang berada di ruangan itu mematung

..

Tbc


Ok sesuai janji aku udah update dan yahh sebenarnya gk mau karena cukup terpuruk akibat pengumuman dari kak melody.. So kita semua berdoa yang terbaik aja.. Semoga jkt48 gk bubar.. Dan jangan lupa dukung JKT48 buat kalian yg lagi berdua dengan cara ikut livestraming dengan membeli tiket nya.. Dan oh iya aku perhatiin gara gara ini jg banyak penulis yang tiba tiba gk mau update.. Kalian semua tolong support mereka jg ya..











Give Us A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang