Kenapa Mengapa

Mulai dari awal
                                    

" Udah lengkap, kan? " Jake memastikan.

" Udaaah,"

" Oke, jadi apa kabar sie Acara? " Jaya sebagai Ketua Pelaksana mulai membuka rapat dadakan sebelum menyerahkan proposal acara ke pihak kesiswaan.

" Tema, nama acara, warna dan sebagainya udah aman kok, " jawab Blue sambil menunjukkan data-datanya.

" Yang lain ada masalah?"

••°•°•°•°••

" Pasti dah, ada aja revisian, gue kan mau fangirling anjir," Yuki keluar ruang kesiswaan dengan wajah jengkel setengah mati.

" Tenang nanti dibantu kok," Jake menepuk bahu Yuki sambil tersenyum.

" HUWAAA! " tiba tiba Jake berteriak kaget sambil oleng ke depan, untung saja dia menabrak Jaya yang badannya tegap. Sontak teriakan Jake membuat yang lain ikut kaget,  termasuk sumber kekagetan Jake sendiri.

Ternyata di balik badan Jake ada Satya yang menepuk bahunya secara sengaja.

" eh- sorry sorry, gue cuma mau ngomong bentar," Satya tidak tau kalau Jake itu mudah kaget seperti itu.

" Ah iya, gapapa. Ada apa Sat? "

" Di panggil Bu Raina ke ruangannya, "

Jake masih dalam mode loading, jadi ia diam saja. Satya jadi bingung harus apa, ditambah lagi anak MPK yang lain juga ikut menatapnya.

' Perasaan gue tadi ngaca masih cakep dah, ngapain diliatin banget banget, '

"Tau kan tempatnya, yaudah gue duluan ya, Jake, " 

Satya berbalik bermaksud pergi, namun belum sampai dua langkah Jake memangilnya, membuat Satya mau tak mau berbalik.

" Satya, aku gak tau ruangan Bu Raina, hehe bisa tolong anterin," Jake merutuki dirinya sendiri, bisa bisanya ia tak hapal ruang-ruang di SMA Dakara padahal sudah setahun lebih sekolah disana. Salahkan saja kemampuan Jake untuk menghapal tempat yang sangat amat buruk.

" Lah ngapain minta anterin Satya, sama gue aja ayo sini," belum juga Satya menjawab, sudah lebih dulu disela oleh Jaya.

" Gk mau, sana kamu kan ada ulangan susulan katanya. Sempet-sempetnya mau nganterin aku, gak-gak ada. Hush hush sana," sayangnya permintaan Jaya keburu ditolak Jake, bahkan Jake sampai mendorong Jaya agar segera pergi walau kenyataannya Jaya hanya bergeser sedikit sekali.

" Ayo Sat anterin, guys semangat ya. Yuki kalau ada butuh bantuan bisa ngomong di group chat,"

Setelah itu Jake berjalan duluan diikuti Satya.

' Sebenernya ini yang butuh di anterin siapa dah, untung gemes,' - Satya, sedang menahan diri agar tidak menelan bulat-bulat Jake.

" Jake gue mau tanya,"

" Ada apa? " Jake bertanya sambil menolehkan kepalanya ke arah Satya yang sekarang sudah ada di sebelahnya.

" Lo di kelas kenapa cuek ke gue?"

" Enggak kok, perasaan kamu aja kali,"

Satya diam kembali, Satya yakin 1000% kalau Jake itu pasti punya masalah dengan dirinya makanya Jake enggan dekat dekat dengan ia. Tapi masalahnya apa Satya yang tidak tau.

" Oh udah sampai, makasih Satya maaf ngerepotin.  Aku liat kamu juga ikut pemilihan, So good luck,

Jake tersenyum, lalu masuk ke ruangan Bu Raina. Meninggalkan Satya yang tiba-tiba terserang heart attack. Untung pertama kalinya Jake tersenyum kepadanya, membuat perut Satya bergejolak seolah ada belalang sembah sedang kungfu diperutnya.

" Hei ngapain lo cengar cengir sendirian, kesambet," Hans tiba-tiba datang dan merusak suasana. Tolong Satya rasanya ingin giveaway sahabat saja.

 Tolong Satya rasanya ingin giveaway sahabat saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hallo semua, Raven back!!

Gimana udah jelaskan ada apa dengan Jake-Satya di masa lalu. Ada yang tebakannya bener enggak hayoo??

Sebenernya Raven niat buat update besok aja soalnya capek banget habis kelas double offline+online
Tapi karena besok ada perbaikan server Raven buat mutusin update hari ini yeay

By the way, I like your star button⭐
Can you press it for me?
Thank you
See you

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang