"Tadi ada temanku yang menelepon, jadi aku diam disana lebih lama."bohong Sowon
Sinbi tersenyum padanya, dan membuat Sowon kembali salah tingkah.
"Hanya ada spagheti instant, tapi lumayan bisa mengganjal perutmu, kalau kau masih lapar, kita bisa beli makanan dijalan pulang."ujar Yul sambil menaruh sepiring spagheti di depan Sowon
"Hanya aku yang makan? Aku jadi tidak enak."Sowon
"Gwaenchana, maaf karena seadanya. Nanti setelah test-mu selesai. Datanglah kemari, imo akan memasak lebih banyak untukmu."ujar Jessica
"Aku masih kenyang karena banyak makan cemilan."ujar Sinbi
"Makanlah, agar kita cepat pulang. Seohyun bisa marah kalau kau pulang larut malam."Yul
"Ne, jalmukesimnida..."
Tak lama setelah Sowon selesai makan, mereka berpamitan pulang.
Jessica dan Sinbi menunggu sampai mobil Yul menjauh.
"Mom..."
"Hemmz..."
"Tidak jadi."
"Sayang. Jangan seperti ini lagi."Mereka kembali masuk rumah, Jessica menahan Sinbi sebentar dan melihat sorot mata anaknya yang terlihat sedih lagi.
"Kamu ingin kami bersama lagi, iya 'kan?."tanya Jessica sedikit ragu
Sinbi mengangguk pelan, "Apa bisa?."
Jessica mengeleng sebagai jawaban.
"Waeyo?."
"Kejadian di masa lalu cukup rumit. Mommy yang salah, tapi mommy tidak punya jalan lain saat itu. Mommy menyakiti ayahmu, kami berbaikan saja sudah sebuah keajaiban. Jadi mommy tidak mungkin lebih serakah lagi dan berharap lebih banyak."
"Apa karena dulu aku sakit? Apa appa tahu aku dulu sakit?. Jadi ini semua terjadi karena aku?."Sinbi menyimpulkan, dia ingat selalu bulak-balik ke rumah sakit saat kecil dulu
"Sekarang kamu sudah sehat, orang-orang tidak perlu tahu. Dan mommy pergi karena keputusan mommy. Jadi bukan salahmu."
######
"Samchon.."
"Hemmz.."
"Samchon benar tidak tahu apa yang diinginkan Sinbi?."
Yul dan Sowon masih dalam perjalanan pulang sekarang.
"Tidak."
"Samchon berbohong."
"Jangan sok tahu seperti ayahmu."
"Samchon, aku sebentar lagi lulus SMA, aku sudah dewasa dan tidak akan mudah tertipu lagi oleh kalian."
"Jangan terlalu cepat menyimpulkan kau sudah dewasa. Menjadi dewasa itu melelahkan. Nikmati saja waktumu, dan jangan terpengaruh oleh kehidupan orang-orang yang katanya sudah dewasa. Dewasa bukan soal tentang umur."
Sowon sejenak berpikir, "Tapi samchon, bukankah keterlaluan kalau kau memberikan Sinbi harapan yang tak mungkin kau penuhi?. Setidaknya katakan padanya kalau kau tidak bisa. Jangan mengantungnya seperti ini."
"Memangnya kau tahu apa yang diinginkan Sinbi?."tanya Yul sedikit frustasi
"Anni. Tapi bagi anak yang tinggal bersama orangtua tunggal sejak kecil, dia hanya punya satu harapan yaitu keluarga yang lengkap. Itu satu-satunya harapan yang aku inginkan dulu. Dan aku rasa Sinbi-Eunbi juga hanya menginginkan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Trap... [Complete]
RandomEunbi dan Sinbi tidak tahu bahwa mereka memiliki takdir yang terikat. Perpisahan orangtua membuat semuanya menjadi salah paham. *FF reguest dari @Kimkwon1989, terinspirasi dari film The Parent Trap.* • ° • ° *Jika Anda membaca cerita ini di Platform...
Part 22
Mulai dari awal