Senyumnya terlihat berbeda di mata Adam. Tapi itu mungkin hanya imajinasi gila Adam karena ia terlalu gugup dan terlalu capek berlutut.
"Berdiri Adam" ucap Venus.
Adam berkedip.
"Berdiri Adam" ucap Venus lagi saat Adam hanya menatapnya dengan tatapan melongo yang bodoh.
"Tapi-"
"Celana kamu bisa kotor, c'mon berdiri" ucap Venus tersenyum, ia membantu Adam berdiri dengan memegang lengannya, mengabaikan kotak cincin di tangan Adam yang secara spesial ia berikan untuknya.
Venus membersihkan bagian lutut Adam, ia setengah menunduk dan mengibas-ngibaskan tangannya di kain celana Adam sementara Adam, tak pernah sekalipun di dalam kepalanya terlintas opsi bahwa Venus akan menyuruhnya berdiri dan membantu membersihkan debu dari celananya saat ia menembaknya ala lamaran.
"Venus"
"Ya?"
"How about this...?" Adam menunjukan kotak cincin di tangannya.
Untuk pertama kalinya sejak Adam mengeluarkan cincin itu dari saku jas nya dengan pose heroik, Venus akhirnya menatap cincin itu, Adam mencoba memperhatikan dengan lebih jelas ekspresi di wajah Venus, tapi tak ada yang menarik, seolah cincin persembahan Adam hanya satu dari sekian bunga yang Venus terima dari fans fanatik nya.
Matanya tak mengandung emosi apapun, datar namun hangat, ia tersenyum dan kali ini senyum itu membuat Adam takut.
"Ini cincin yang indah Adam" ucap Venus, ia menatap wajah Adam "Aku pikir akan lebih baik kalau kamu memberikannya pada orang yang benar-benar pantas mendapatkannya"
Hening sejenak sebelum Adam berucap dengan suaranya yang goyah "W-what?"
Venus tak mengulang kalimatnya namun menegaskan ucapannya dalam praktek kerja nyata, tangannya terulur dan meraih kotak cincin di tangan Adam, ia menutupnya dengan hati-hati, seolah ia sedang menutup segala kemungkinan yang akan terjadi antara mereka dan cincin itu di masa depan.
Ia mengambil 1 tangan Adam yang tak memegang cincin kotak itu dan menaruhnya di atas kotak cincin itu "This is yours" ucapnya, menatap Adam sambil tersenyum, dan sekali lagi Adam melihat Venus menggenggam tangannya hanya untuk mengembalikan cincin yang telah ia persiapkan untuknya.
"Tapi ini untuk kamu Venus, I love you, aku mau kita kembali lagi, I mean it" ucap Adam, ia nampak dan terdengar begitu menyedihkan.
"I love you too, tapi semuanya menjadi jauh lebih baik sekarang dan aku lebih suka dengan keadaan kita yang sekarang"
"Keadaan apa yang kita punya? Kamu single, aku single, kamu cinta aku dan aku cinta kamu, satu-satunya keadaan yang lebih baik untuk kita adalah kalau kita kembali bersama" ucap Adam.
"Don't you feel happy now?" tanya Venus.
"I... I'm happy, I feel ecstatic" jawab Adam, meski ekspresinya sedikit bingung namun bersama Venus selalu membuatnya bahagia.
"Me too, aku bahagia, kamu bahagia, bahkan jika kita ngga memiliki hubungan yang lebih dari teman, lalu mengapa mau merusak itu?"
Adam menatap Venus seolah Venus baru saja mengatakan kalau ia sebenarnya laki-laki.
Venus tertawa melihat ekspresi itu "Adam, ini adalah hubungan terbaik yang pernah kita miliki selama lebih dari 10 tahun saling mengenal, kita sudah ngga pernah kelahi, kita ngga pernah saling menyakiti satu sama lain dengan kata-kata kita, kita ngga pernah lagi terlibat pertengkaran yang ngga penting, ngga ada permasalahan yang berarti dan yang paling penting, kita ngga menyakiti orang-orang yang kita sayang"