43|Simulasi jadi orangtua

Mulai dari awal
                                    

@Alanajaa_ lahh iyaa, mending ganti username sana!! norakk!! @Cecanimuetss_

@Garasamudera_ diem lu sama² norak.


"Lin, ini akun fake siapa sih?" tanya Sasa, kesal setelah membaca hate komen di postingan Gara mengenai fotonya.

"Si cecanimuetss itu kan?"

"Heeh, siapa sih itu?"

Alin hanya mengendikkan bahunya lalu lanjut maskeran.

"Biasalah, Sa. Cupu tuh pakek fake akun gitu, gak gentle banget." gumam Alin santai.

"Udah lah pede aja, lo itu cantik. Gak usah dengerin komen hate kayak gitu." ujar Jenny kepada Sasa.

"Tapi... gue jadi-"

Alin berbalik badan kemudian mendekat pada Sasa dan ikut duduk di atas kasurnya.

"Pokoknya gue gak mau denger lo ngerendah diri gini. Udahlah gak usah dengerin orang apalagi cabe-cabe di sekolah yang ngomongin lo."

"Sa, dengerin gue! Lo itu cantik, pinter, cerdas, best student sekolah. Kurang apa coba? Kalo ada yang banding-bandingin lo atau ngejelek-jelekin lo yaudahlah. Yang penting kan Gara sukanya cuma sama lo! Inget itu!" perjelas Alin dengan tegas membuat Sasa tersenyum kecil.

"Tuh Sa, contoh si Alin. Banyak haters tapi masih tetep narsis dia." sahut Jenny membuat Alin terkekeh.

"Hah, tai lo!"

Jenny langsung mengambil beberapa bungkus masker endorse di meja rias Alin dengan mata berbinar, "Asik, bagi gue ya?"

"Hmm." jawab Alin dengan jengah.

Hp Sasa berdering sebentar menunjukkan chat masuk dari Gara.

Gara❤
Gue udah di depan rumah Alin.

Buruan, panasss

Sasa
Iyaa bentarr keluar nihh

"Eh, guys gue cabut duluan yaa." pamit Sasa sambil berkemas.

"Lohh, gak jadi maskeran nih?" tanya Alin.

"Nanti aja gue balik sini lagi. Gara udah jemput tuh di depan."

Alin mengerucutkan bibirnya sedih, "Yaudah dehh hati-hati!!"

"Dahh, titip motor ya, Lin!"

"Iyaaaa."

Setelah kepergian Sasa, kini tinggal Alin dan Jenny di dalam kamar.

"Gara gak berani jemput Sasa langsung kerumah?" tanya Jenny, heran.

"Bukan Garanya, tapi Sasa yang masih belum berani ngasih tau Bundanya." jawab Alin.

Jenny hanya ber oh ria saja, "Kasian ya Sasa masih nggak boleh pacaran."

"Iya kasian, malah kita yang dibolehin pacaran aja gak punya cowok sampek sekarang." kekehnya, "Eh, tapi malah Sasa dapet cowok duluan. Bukan kaleng-kaleng lagi cowoknya." ucap Alin, jadi iri.

GASA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang