(S1) 36;; Aku mabuk berat

Mulai dari awal
                                    

Taehyung balas menatapnya dengan tatapan sendu membuat Joohyun tidak bisa berkutik saat tubuhnya di gendong lalu secara perlahan direbahkan di atas sofa.

MA-MAU APA INI?

BRUK!

Tubuh gadis itu terjatuh dari tempat tidur membuat Joohyun membuka mata dan sadar sepenuhnya menatap langit-langit kamar yang tidak begitu indah berhasil membawanya pada kenyataan bahwa semuanya hanyalah mimpi.

Mimpi di cium oleh Kim Taehyung.

Saking terkejutnya, Joohyun lantas bangkit berdiri yang malah mendera sakit kepala luar biasa hingga jatuh terduduk lagi di lantai. Sudah lewat dua hari sejak pesta rumah baru waktu itu, Joohyun rasanya tetap terbayang hingga terbawa mimpi. Entah mengapa setiap tidur pasti bermimpi Taehyung yang menciumnya bahkan ada mimpi sampai tidur dengannya. Alhasil, Joohyun memiliki mata panda serta sakit kepala karena kurang tidur serta tidur yang kurang nyenyak selalu bermimpi bersama Kim Taehyung dan hal itu sangat mengganggunya.

"Kau sakit?" Sang Ayah langsung bertanya saat Joohyun baru saja turun dari tangga. Tak lupa tangan sang Ayah ditempelkan pada kening anaknya.

"Aniya," jawab Joohyun pelan dengan gelengan lemas dan duduk di kursi makan saat sang Ayah menurunkan tangannya lagi dengan helaan nafas sambil menaruh roti bakar di piring anak gadisnya tersebut.

"Yaaa kalau kau sakit, lebih baik ke dokter. Istirahat saja hari ini. Wajahmu terlihat pucat." ujar sang Ayah yang membuat Joohyun mengangguk lemah, "Ne, tapi hari ini kerjaan di butik banyak. Ada pesanan serta deadline pakaian yang harus dikirim."

Sang Ayah menghela nafas memandangi Joohyun yang mengunyah roti sambil menghela nafas. Kemudian, berangkat ke butik tanpa ada semangat dan hanya masuk begitu saja tanpa menyapa para pegawai seperti biasanya bahkan tidak menyadari kehadiran Jungkook yang sudah datang lebih dulu di ruang kerja gadis itu.

"Oh, Noona!" Jungkook bangkit dari sofa dan mendekati Joohyun sambil loncat-loncatan karena begitu antusias bertemu gadis itu lagi, "Noona! Noona! Bagaimana pesta rumah barumu? Apakah menyenangkan? Bagaimana dengan musuhmu? Kau sukses membuatnya iri?" Jungkook terus bertanya tiada henti di depan meja Joohyun yang sedang terduduk sambil melamun, "Noona... Aku menunggu ceritamu sejak kemarin dan kata Yeri kau selalu pulang cepat. Wae? Kau sakit, Noona?"

Joohyun malah menghela nafas dan menopang dagu pakai kedua tangan, "Jungkook-a, sepertinya aku mulai gila." Lalu gadis itu malah menjatuhkan kepala di meja kerjanya saat sekelebat teringat bayangan mimpi yang dialaminya semalam.

Tuk. Tuk.

Jungkook mengetuk meja Joohyun membuat gadis itu mendongak lagi dan berujar pelan, "Jungkook-a, kenapa sejak itu aku terus memikirkan dia? Bahkan aku sering memimpikannya."

"Ne?" Jungkook mengernyit, "Siapa?" Lalu, lelaki itu kini menganggukkan kepala, "Ahh... Kau memikirkan aku?"

Tapi yang ada Joohyun malah memukul Jungkook dengan pensil yang ada di atas meja, "Bukan kau."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang