─────────𝙨𝙞𝙡𝙡𝙮 𝙜𝙖𝙢𝙚𝙨

hospital wings kini sudah ramai menjenguk nadin, disana ada blaise, theo, lucian, pansy dan golden trio. "apa yang dikatakan prof.snape?" tanya blaise kepada draco, "nanti kita bicarakan" jawab draco.

"bagaimana perutmu? sudah mendingan?" tanya adrian kepada nadin sambil mengelus tangannya, "ya, sudah lebih baik. madam pomfrey memberiku ramuan lendir itu lagi, dan mereka datang berbondong-bondong kemari" jelas nadin melihat draco dan adrian

"apa kau sudah makan?" tanya draco melirik makanan dinakas yang masih utuh, "belum, kami sudah memaksanya tapi nadin tidak mau makan kalau bukan kalian yang menyuapinya" kata harry

"hei! aku tidak bilang begitu!" protes nadin, "kau sendiri yang mengatakannya tadi" kata ron menunjuk piring yang berada dinakas.

"baiklah, aku suapi" kata adrian mengambil makanan dimeja lalu menyuapi nadin pelan-pelanz

sementara itu, hermione dan harry menatap kasihan kepada nadin. pasalnya mereka berdua tahu bahwa nadin sedang mengandung, tahu persis ciri-ciri orang yang sedang mengandung seperti apa.
"malfoy, aku dan hermione ingin berbicara denganmu" kata harry menatap draco dan hermione bergantian lalu keluar dari hospital wings

"apa yang ingin kalian bicarakan?" kata draco to the point, "kami berdua tahu nadin sedang mengandung" kata hermione mengecilkan suaranya.

"tidak- dia hanya masuk angin biasa" kata draco berusaha menutup-nutupi
"tidak usah ngelak, malfoy. katakan pada kami siapa yang melakukannya?" tanya harry memaksa draco untuk jujur.

"oke, aku dan adrian yang melakukannya" jawab draco pasrah, "bagaimana bisa? apa kau tidak kasihan kepadanya?" tanya hermione melirik pintu hospital wings.

"kami sedang tidak sadar, kami mabok. dan besok paginya kami baru sadar dan aku— aku meng-obliviate nya"  draco ragu-ragu mengatakannya. "sudah ku duga ia terkena mantra, mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu" kata harry menatap tajam kearah draco

"bagaimana nanti? apakah professor dumbledore sudah tahu? dan apa yang akan kau lakukan nanti?" tanya hermione sembari menggigiti kuku jarinya, "entahlah, professor snape yang akan berbicara kepadanya. kita tunggu saja" jawab draco berusaha untuk tenang lalu masuk kembali.

didalam sana, nadindya sudah selesai disuapi oleh adrian, mereka sekarang melempar lelucon berusaha untuk melupakan masalah sejenak, tak lama kemudian datang professor snape dan professor dumbledore,

"saya sudah mendengar dari severus. jadi nebula, apa sudah lebih baik?" tanya professor dumbledore pelan
"ya, sudah lebih baik namun mualnya datang dan pergi" jelas nadin kepada professor dumbledore

"baiklah kalau begitu, kau disini dulu sampai 2 hari kedepan, setelah keluar saya harap kau menemui saya. dan untuk adrian pucey dan draco malfoy, setelah ini temui saya dan juga harus selalu ada disamping nebula. kalau begitu saya permisi, semoga kau lekas sembuh" kata professor dumbledore panjang lalu memberi senyum kepada nadin dan yang lainnya

professor dumbledore dan professor snape pun keluar melirik adrian dan draco, "kalian jaga nadin dulu" kata adrian lalu keluar bersama draco mengikuti professor dumbledore, mereka dibawa menuju ruangan kepala sekolah, sesampainya disana adrian dan draco berdiri menunggu professor dumbledore berbicara.

"sudah ku putuskan bersama guru lain, nadindya terpaksa pulang kerumah ibunya, saya sudah mengirim surat kepada ibunya atas kepulangan nadindya dan ibunya sudah tahu dan ia yang akan merawatnya, saya akan bicara pada nadindya bahwa ibunya lah yang memintanya pulang, saya harap kalian tidak memberitahunya , biar ia yang menyadarinya sendiri. kalian bisa memberitahu teman-teman nadindya tapi jangan sampai berita ini bocor, untuk adrian pucey saya harap kau tetap fokus belajar karna sebentar lagi kau akan lulus dan draco malfoy saya harap kau memberitahu keluargamu sama juga dengan adrian pucey" kata professor dumbledore panjang kepada adrian dan draco

"satu lagi, jika kalian ingin mengunjungi nadindya nantinya, harap beritahu saya atau professor snape, kalau begitu kalian bisa keluar" kata professor dumbledore lalu mempersilahkan mereka keluar. mereka keluar tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, menundukkan kepalanya, menyesal atas apa yang mereka perbuat lalu kembali lagi menuju hospital wings,

"mungkin aku akan menjenguk nadin seminggu sekali nantinya" kata adrian tanpa menoleh ke draco, "ya, itu pun jika diizinkan, terlebih kau sekarang sedang fokusnya menghadapi ujian nanti" jawab draco.

"jujur, aku menyesal seumur hidupku telah meng-obliviate nya, aku merasa orang paling bodoh sedunia" kata draco lagi-lagi memukul kepalanya sendiri, "nikmati penyesalanmu, aku ingin menemani nadin" kata adrian lalu meninggalkan draco sendirian dikoridor.

─────────𝙨𝙞𝙡𝙡𝙮 𝙜𝙖𝙢𝙚𝙨

sesampainya disana, hanya ada astoria yang menjaga nadin, lalu ia mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu,
"tori, aku ingin menanyakan sesuatu" kata adrian

"ya, ada apa?" kata astoria menghadap adrian, "waktu itu kau bersama blaise bukan? lalu kenapa– maksutku kau kenapa tidak hmm itu?" tanya adrian mengecilkan suaranya.

"ah aku mengerti, kami tidak jadi melakukannya, blaise langsung muntah lalu ia tertidur meninggalkan aku yang membereskan muntahannya" jelas astoria lalu diangguki paham oleh adrian
"kalau begitu aku balik ke asrama, jaga nadin" kata astoria menatap nadin yang tertidur lelap

"ya silahkan, terimakasih sudah menjaganya" adrian mempersilahkan astoria untuk pergi, "sudah menjadi kewajibanku sebagai sahabatnya".

─────────𝙨𝙞𝙡𝙡𝙮 𝙜𝙖𝙢𝙚𝙨

𝐓𝐑𝐔𝐓𝐇 𝐎𝐑 𝐃𝐀𝐑𝐄  |  𝐃𝐫𝐚𝐜𝐨-𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang