Antaris melepas pelukannya, kemudian menghapus jejak-jejak air mata dipipi Mamanya.
"Jangan nangis, Mah. Antaris gak suka kalau lihat Mama nangis," ujar Antaris sambil menghapus sisa-sisa air mata Cyrinda.
"Mama kira, kamu bakalan lupa," kata Cyrinda. Antaris terkekeh sebentar.
"Nggak Mah. Buktinya, sekarang Antaris udah ngucapin, 'kan?" Cyrinda mengangguk.
"Terimakasih, sayang," lagi-lagi, Cyrinda memeluk Antaris.
"Seharusnya, Antaris yang ngucapin terimakasih sebanyak-banyaknya sama Mamah. Karena, Mamah telah merawat aku sampai sebesar ini. Terimakasih Mah. I Love You, Mah."
* * *
Arrion mengambil kunci motornya yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Kemudian, ia berjalan ke arah motornya, lalu menaikinya. Ia langsung melajukan motornya ke arah toko bunga. Sesampainya disana, Arrion langsung membeli bunga mawar, kemudian membayarnya.
Arrion berjalan ke arah TPU. Dan, disinilah ia sekarang. Di samping makam Mamanya. Ya, memang Ibunda Arrion telah meninggal saat Arrion berumur 10 tahun.
Arrion tersenyum getir saat melihat batu nisan yang bertuliskan 'Kalya Jauharah'. Tangannya terulur untuk mengusap batu nisan Mamanya.
"Assalamualaikum, Bu," salam Arrion sambil menyingkirkan beberapa helai daun di atas makam Mamanya.
"Ari kesini cuman mau ngucapin, Selamat Hari Ibu Sedunia."
"Bunga-bunga ini hanyalah sedikit tanda penghargaan untuk semua yang telah Ibu lakukan untuk Ari. Ari sangat berterima kasih atas semua yang Ibu lakukan. Selamat hari ibu!" Arion mulai menaburkan bunga mawar yang tadi ia beli dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Ari gak bakal nangis kok, Bu. Karena, kalau Ari nangis, Ibu juga pasti bakalan nangis 'kan, disana?" Ari menggigit bibir bawahnya menahan tangis.
Nggak boleh! Ia nggak boleh nangis! Sebisa mungkin ia harus tahan, agar air matanya tidak mengalir. Tapi, pertahanan nya runtuh saat satu bulir air mata meluncur tanpa seizinnya. Arion langsung memeluk batu nisan Ibunya sambil menangis tersedu-sedu dengan bahunya yang berguncang hebat.
"Walau Ibu udah nggak ada lagi didunia ini, tapi ibu akan selalu ada dihati Ari. Ari sayang ibu. I Love you Moms." Arion berucap dengan lirih.
* * *
Setelah sampai di depan rumahnya, Adira -mama Arka dan Bella- langsung memarkirkan mobilnya di garasi. Adira menatap rumahnya yang gelap total. Ia mengernyitkan keningnya heran. Tumben sekali lampu di rumahnya dimatikan semua? Tak ingin ambil pusing, Adira langsung memutar kenop pintu.
Ceklek ...
Adira menajamkan pendengarannya saat telinganya mendengar suara petikan gitar dari arah depan.
"Siapa?" tanya Adira. Tidak ada yang menjawab. Hanya terdengar suara petikan gitar lalu terdengar suara orang bernyanyi. Adira mengenali suara itu. Ya, suara Arka, putranya.
Bersinar kau bagai cahaya
Yang selalu beriku penerangan
Selembut citra kasihmu kan
Selalu ku rasa dalam suka dan dukaKau lah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatan muBagaikan embun kesejukkan hati ini
Dengan kasih sayangmu
Betapa kau sangat berarti
Dan bagiku kau takkan pernah tergantiKaulah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmuKaulah ibuku cinta kasihku
Pengorbananmu sungguh sangat berartiKaulah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmuKaulah ibuku cinta kasihku
Terima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmu
Sinari hidupku dengan kehangatanmuLampu dirumahnya langsung menyala bersamaan dengan Arka yang telah menyelesaikan nyanyiannya. Tanpa membuang-buang waktu, Adira langsung memeluk putra dan putrinya. Arka dan Bella langsung membalas pelukan Mamanya, Adira.
"Selamat hari ibu! Mama adalah orang yang paling peduli dan penuh kasih yang kita kenal. Terimakasih telah membawa kita ke dunia ini dan berada di sini untuk kita setiap hari. I Love you, Mah." Bella mencium pipi kiri Adira.
"I Love you too, Sayang." Adira membalas dengan suara yang serak karena habis nangis. Kemudian Adira mengecup kening Arka dan Bella dengan penuh kasih sayang.
* * *
TBC ...
Jangan lupa kritik dan sarannya, kak😁
Komen ya, kalau ada yang typo.
~22Desember2020~
Selamat hari ibu! Ibu, terimakasih banyak atas semua yang ibu lakukan untuk kita semua. Semoga ibu sehat selalu. I Love you Ibu ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIS [LENGKAP]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang dengan damai kami menyambut dengan segan. Anda datang dengan kericuhan, tunggu kami datang dengan kesarkasan." -anggota geng Adler. Antaris Al...
07. Selamat Hari Ibu!
Mulai dari awal