Siap, Coach! (Completed)

By Hahadulu

7.1K 591 19

Masa Pertengahan Putih-Abuku banyak melewati rintangan, ketambah lagi sama Pelatih ekskul volley yang akhir-a... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37 (Final)
Info-infoan

33

127 10 0
By Hahadulu

"Gimana?" tanyaku menunggu reaksi suamiku yang daritadi cuma mengunyah tanpa ekspresi.

"Bentar."

"Ish!!! Udah tiga suapan masih aja bentar!" omelku karena Mas Bayu gak kunjung ngasih penilaian atas masakanku.

"Hahaha itu artinya masakan kamu enak, sayang."

Ah kenapa pipiku terasa panas ya, ck, sepertinya aku tersipu mendengar kata terakhir yang dia ucapkan.

"Masa sih? Coba suapin aku." pintaku lalu habis itu membuka mulut untuk menerima suapan darinya.

Well, not bad. Tapi agak asin sedikit sih, kalau dicampur nasi aku yakin rasanya lumayan banget untuk aku yang pemula.

"Asin dikit." komentarku.

"Bukan masalah." ucap Mas Bayu di sela-sela kegiatan makannya.

Aku tersenyum melihat dia begitu lahap memakan masakanku, apa ya... rasanya bangga. Aku gak pernah ngira masakin suami akan semenyenangkan ini.

"Kenapa lihatin aku doang? Kamu gak makan?" tanya Mas Bayu menginterupsi lamunanku.

"Ah iya, ini mau."

Suasana hening untuk beberapa menit, cuma ada suara sendok yang beradu dengan piring. Kami tidak perlu berdebat dulu untuk tahu makan sambil ngobrol itu tidak baik.

"Mas yang cuci piring, oke?" tawarnya setelah makannya selesai. Aku mengangguk tanpa pikir panjang, lagian ngapain juga aku menolak. Memang harusnya begitu kan? Aku yang masak dia yang cuci piring. Begitu kan rumah tangga?

"Ngapain ngeliatin aku?" tanyaku karena aku sadar sekali kalau Mas Bayu menatapku.

"Gantian, tadi kamu ngeliatin aku."

Aku cuma memasang muka beteku abis itu lanjut menghabiskan makanku.

Setelah itu Mas Bayu membawa piring serta sendok yang baru kami pakai ke wastafel lalu mencucinya dengan sangat estetik.

Aku jujur lho ini, suamiku nyuci piring aja estetik!

Fiks aku rugi sih kalau ngambek kelamaan sama dia dan harus melewatkan adegan kayak gini lebih lama lagi.

Gimana gak keren coba?
Dia pakai kemeja jenis slimfit dengan dua kancing teratas tidak dikaitkan. Di tambah lengan kemejanya yang tergulung sampai siku.

Beuh damagenya mantap!!!

"Mas," panggilku sambil terus asik mengamatinya.

"Hm?"

"Besok aku gak sekolah gapapa ya?" izinku ragu-ragu.

"Kenapa?" Mas Bayu melirikku tapi tidak menghentikan kegiatan mencuci piringnya.

"Aku belum siap ketemu temen-temenku." jawabku apa adanya.

"Bukannya lebih baik kalau kamu memperjelas semuanya secepat mungkin? Takutnya teman-temanmu malah berspekulasi dan kamu malah makin mengecewakan mereka."

Aku diam mencerna kalimat Mas Bayu, benar sih, cuma aku pengin ngasih diriku jeda dulu untuk menerima kalau aku udah jadi orang yang berbeda di mata mereka.

Aku sudah menikah, jadi aku gak mungkin masih sama kayak mereka kan?

"Dek, kalau besok mau istirahat gapapa, Mas bisa ngasih keterangan sama wali kelas kamu. Apa perlu besok Mas gak usah kerja buat nemenin kamu?"

Ucapan Mas Bayu sedikit membuatku kaget, gak segitunya juga sih sebenarnya.

"Gak usah, Mas. Besok kan hari Jum'at bukan weekend."

"Weekend juga biasanya Mas tetap kerja."

Iya juga sih.

"Tapi kalau kamu mau aku libur tiap weekend, aku bisa. Besok juga Mas bisa libur kalau kamu mau." ucapnya seolah aku yang megang kendali atas hari liburnya.

"Kok gitu sih?"

"Ya emang kenapa? Kan aku bosnya."

Cih, sombong!

Aku memutar bola mataku, aku tau emang kurang sopan, tapi suamiku ngeselin sih.

"Hahaha." Mas Bayu tertawa, sepertinya dia mendapatkan apa yang dia mau, yaitu muka kesalku.

"Kamu kenapa ketawa mulu sih hari ini?" heranku, karena Mas Bayu seperti agak kehilangan jati dirinya. Lebih banyak bicara, tersenyum, dan tertawa.

Bagus sih sebenarnya, cuma kadang jantungku bekerja lebih keras tiap dia melakukan hal-hal manis semacam itu.

"Habis isteriku bikin gemas." katanya.

Tuh kan jantungku!!!!!
Pipiku!!!!!!!
Paru-paruku!!!!!!!!!!!

"Apa sih Mas?! Mandi sana!! Kamu belum mandi tauuu." ucapku, sebenarnya pengalihan topik aja.

"Temenin yuk." katanya, enteng banget, kayak ngajakin main layangan.

Akhiri saja aku sekarang jugaaa!!!!!!!!

💧💧💧

Hari ini, hari Jumat. Atas izin dari Mas Bayu aku meliburkan diri dari kegiatan sekolah. Tapi kok Mas Bayu ikut meliburkan diri juga sih, bukannya dia kemarin bilang mau kerja.

"Mas kok belum siap-siap sih?" tanyaku saat melihatnya masih leha-leha di atas kasur. Masih kaosan dan koloran.

Ah shit kalau bilang kolor jadi ingat kejadian semalam deh.

Aku terperanjat saat kasur tiba tiba bergerak.

"Ish bisa pelan-pelan gak sih." omelku.

Mas Bayu hanya diam, iya diam, diam-diam mendekat dan memelukku dari belakang.

Aku langsung terdiam kaku saat tangannya mengelilingiku perutku.

"Kamu pakai shampo apa sih?" tanya dia tiba-tiba.

"Pakai shampo punya kamu, kenapa?"

"Kok beda wanginya kalau kamu yang pakai?"

"Ya mana aku tahu."

Aku menjawabnya cuek. Aku gak ngerti sih tujuan dia nanya begitu. Gak jelas banget!

Mas Bayu gak bilang apa-apa lagi, lalu di menit selanjutnya aku merasa geli di kakiku, di sepanjang betisku.

"M-mas? Kamu pake celana gak sih?" tanyaku ragu-ragu.

"Hmm."

Hm? Hm apa? Hm iya atau hm nggak?
Ish!!! Bikin degdegan aja.

"Mas bulu kaki kamu bikin geli tau! Jangan gesek-gesekin kaki!!!" ucapku memberanikan diri.

"Hmm."

"Ish Mas!" protesku lalu membalikkan badan ke arahnya.

What the-demi apa?!!!

Oke anggapanku salah kalau dia gak pakai celana. Dia pakai, tapi cuma kolor, bener bener cuma kolor doang. Kolor warna abu-abu dengan motif telur.

Sebenarnya kalau aku gak lelah gara-gara nangis, aku bisa jadi begadang gara gara kepikiran kolor ceplok Mas Bayu.

Aku segera menyingkirkan pikiranku tentang penglihatanku semalam. Tentang bahu lebarnya, dada bidangnya dan perut kotak-kotak--ah udahlah!!!

"Mas berangkat siang aja, habis sholat Jumat." jawabnya.

"Lah kok gitu? Perasaan biasanya selalu berangkat pagi deh."

"Sekarang kan beda, udah gak ada pembatasan. Jadi Mas sholat Jumat di masjid sini aja, masjid dekat BRL dekat pesantren putri, Mas risi lewat sana."

"Mereka apain kamu?" tanyaku tanpa rencana sama sekali.

"Hm? Gak diapa-apain. Cuma dilihatin doang."

"Pasti keganjenan kan mereka karena jarang liat cowok cakep." ucapku tiba-tiba kesal.

Aku nyadar aku agak sewot tapi sebenarnya aku gak mau sewot.

"Kamu cemburu?" tanya Mas Bayu menggodaku.

Nah kan, ini akibatnya kalau bicara gak terkendali. Aku langsung kena imbasnya.

"Gak usah nanya kenapa sih?!!!"

Seperti biasa, Mas Bayu merespon kekesalanku dengan tertawa. Aku tidak meresponnya lagi dan ikut berbaring di kasur.

"Hari ini mau ngapain di rumah?" Mas Bayu bertanya sambil memainkan rambutku.

"Gak tau. Di rumah aja mungkin."

Cup.

Mas Bayu tiba tiba mengecup kepalaku, lalu menghirup aroma rambutku cukup lama.

"Kamu gak terpikir untuk pergi ke salon?" tanya dia tiba-tiba.

"Ngapain?"

"Entahlah, wanita kan suka menghabiskan waktunya di salon. Perawatan."

"Aku ke salon cuma untuk potong rambut. Lagian anak sekolah ngapain ke salon sering sering."

"Hm iya juga."

"Aku gak kepikiran ke salon sih tadi, tapi karena kamu bilang gitu aku jadi mau ke salon aja deh hari ini."

"Uangnya ada?" tanya dia khawatir.

Yaampun dia baru ngasih aku uang sebelum berangkat ke luar kota. Dengan jumlah yang gak pantas dipegang anak sekolah sebenarnya. Kecuali yang punya sugar daddy atau sugar husband sepertiku.

"Ada Mas, kamu kan baru ngasih 4 hari yang lalu."

"Kamu bawa kartu aku aja, uang itu kamu pakai buat yang lain."

"Beneran?" ucapku lalu membalikkan tubuh supaya bisa melihat wajah suamiku.

Pengertian banget sih suamiku!!!

"Iya."

"Baik banget Masku!" ucapku lalu aku terdorong untuk mengecup pipinya.

Reaksi Mas Bayu diluar dugaanku, kukira dia bakal senang atau at least tersenyum sedikit aja. Tapi mukanya malah datar.

Detik selanjutnya dia membawa daguku untuk mendekat ke wajahnya, setelah itu bibir kami bertemu. Tidak hanya bersentuhan. Ini benar benar ciuman!

"That was my first kiss, Mas." ujarku setelah pagutan kami selesai.

Mas Bayu menatap wajahku lalu terkekeh setelah mendapati pipiku yang memerah karena malu.

Ish!!!!

__________Bersambung_________
Kukasih manis manis dikit gak ada salahnya.

Kolornya Mas Bayu wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 131K 40
Yg gk sabar jangan baca. Slow up !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya yang kadang bikin sakit kepala. ...
8.1M 54.8K 66
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
6.9K 289 26
"Aaaa" Aiza tidak bisa menahan suaranya karena terkejut melihat Gerald, sahabatnya sendiri tertidur disampingnya, dibawah selimut yang sama dengan ko...
2.2M 136K 45
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...