Stay With Me | Seulyong STOP

By cana_sry

5.9K 726 90

Seulgi datang ke Seoul karena Ibunya bekerja disana. Ia memulai sekolahnya di sekokah elit di Seoul. di hari... More

I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XII.
XIII.
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
XVIII.
XIX.
XX.
XXI.
XXII.
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX

XI.

194 23 0
By cana_sry

Adalah Taeyong yang berada di atap sekolah. Ia memperhatikan sekitar sekolah dari sana. Sampai akhirnya matanya tertuju pada sosok gadis yang baru saja selesai mencuci tangannya di wastafel yang berada di halaman. Taeyong terus memperhatikannya sampai gadis itu bertemu dengan laki laki yang tidak disukai Taeyong.

2 orang tersebut duduk bersama sambil menikmati camilan mereka. Taeyong bisa melihat dengan jelas tawa gadis itu.

Merasakan sesuatu yang sesak menjalar di dadanya Taeyong memutuskan untuk turun.

°°°


Adalah Seulgi dan Sehun yang duduk bersama. Hari ini hari kedua Seulgi masuk setelah di skors.
Malam itu Sehun mengajaknya kencan namun Seulgi menolaknya dan untungnya Sehun memaklumi hal tersebut.

"Oh aku ada jam. Aku pergi dulu." Sehun segera berpamitam dengan Seulgi mengingat saat ini ia sibuk karena ujian masuk perguruan tinggi segera berlangsung.

Di tengah perjalanan Sehun dikejutkan dengan kehadiran Taeyong. Laki laki itu bersandar di dinding.

"Ada apa ?" Tanya Sehun seraya mendekati Taeyong.

"Sepertinya kau sudah melewati batas." Taeyong melirik Sehun tajam namun yang dilirik malah tersenyum.

"Aku ? Melebihi batas ? Aku rasa tidak." Sehun ikut bersandar di dinding, melipat tangannya di depan dada.

Taeyong menegakkan tubuhnya. Laki laki di hadapannya ini benar benar membuatnya naik darah.

"Jaga bicaramu." Taeyong mulai menatap tajam Sehun.

"Taeyong-ssi kau sendiri yang membuatnya lepas darimu jadi tidak salah jika aku mendekatinya." Sehun mengedikkan bahunya.

"Lagi pula kau tidak menyukainya sebagai seorang gadis. Kau menjadikan dia milikmu hanya sebagai mainan." Ucapan Sehun membuat emosinya semakin memuncak. Taeyong mengepalkan tangannya kuat kuat, rahangnya terkatup kuat.

"Bisa jadi kemarin kemarin kau menjadikannya sebagai pemuas nafsumu." Sedetik kemudian tubuh Sehun menegak ketika Taeyong dengan cepat menyambar kerah seragam Sehun.

"Lihatlah. Ini semakin menandakan bahwa semua ucapanku benar." Sehun tersenyum mengejek. Dari kejauhan Luhan segera berlari untuk melerai keduanya. Ia harus berusaha keras karena cengkraman Taeyong cukup kuat.

"Tenangkan dirimu Taeyong. Sehun ayo pergi." Luhan menepuk pundak Taeyong sebelum akhirnya ia membawa Sehun pergi bersamanya.

Taeyong menyandarkan punggungnya kembali. Ia menatap lurus ke depan. Nafasnya tidak beraturan. Ia lemas seketika sehingga membuat tubuhnya jatuh duduk di lantai.


Adalah Taeyong yang menyembunyikan wajahnya di tumpuan tangannya di tengah keramaian kelas usai diumumkannya akan ada tour setelah ujian. Padahal ujian akan dimulai besok tapi Taeyong tidak ada persiapan apapun.

"Tetap saja aku harus belajar." Sesal Yeri yang duduk di depan.

"Kau yakin Seulgi akan memberika contekan untuk kita ?" Tanya Irene pada Jennie. Jennie melirik Seulgi yang sibuk dengan bukunya.

"Kita lihat saja. Jika tidak aku akan membuatnya menderita." Yang lainnya hanya tersenyum.


Semua siswa sibuk menatap kertas ujian mereka. Jennie melirik Seulgi yang duduk di depannya. Selama ujian tempat duduk mereka di acak.

Tidak ada pergerakan dari Seulgi. Jennie menatap tajam punggung gadis itu, ia lalu mulai mengerjakan soalnya sendiri. Lagi pula ia tetap bisa mendapatkan nilai bagus karena koneksi begitu pula teman temannya.

Jam ujian selesai. Seulgi berjalan keluar kelas namun ia kembali dikejutkan dengan kehadiran Nayeon. Gadis itu memberikan isyarat kepada temannya yang ada di belakang Seulgi, sedetik kemudian Seulgi merasakan rambutnya dipotong secara asal. Ia bisa melihat rambutnya berjatuhan. Rambutnya yang panjang kini tinggal sebahu dengan potongan yang tidak sama.

"Apa yang kau lakukan ?"

Saat Seulgi berbalik untuk melihat siapa pelakunya. Ia dikejutkan dengan tangan seseorang yang merobek kerah seragamnya sehingga membuat beberapa kancing terlepas dan memperlihatkan dadanya. Sontak Seulgi menutupi dadanya.

Taeyong yang melihat kejadi tersebut refleks bangkit dan berniat menghampiri Seulgi namun terhenti ketika Sehun justru berdiri di depan Seulgi dan menutupi dada Seulgi dengan hoodienya.

"Kajja." Ucap Sehun membawa Seulgi untuk keluar kelas.

Beberapa siswa menatap tidak percaya.
Taeyong membeku di tempatnya. Ia lalu sadar kenapa ia berdiri. Ia memejamkan matanya sesaat sebelum akhirnya keluar kelas dengan diikuti ketiga temannya.

Sehun dan Seulgi terus berjalan, Seulgi menyentuh bagian dadanya yang tertutupi hoodienya. Matanya sudah berkaca kaca.

Sehun melirik Seulgi sekilas.

"Kenapa tidak mengadukannya ke pihak sekolah ?"
Seulgi tersenyum masam.

"Selama aku bisa menahannya. Aku akan menahannya." Seulgi tersenyum pada Sehun.

"Dibully satu kelas sama sekali tidak menyenangkan." Gumam Sehun.

Seulgi tersenyum. Keduanya kembali diam sampai akhirnya Seulgi menghentikan langkahnya. Ia mengadahkan kepalanya,ia mengangkat tangannya untuk merasakan hujan.

"Sunbae aku bisa pulang sendiri. Terimakasih sudah mengantarku."

"Baiklah. Kau bisa mengembalikan hoodienya besok atau besoknya lagi." Seulgi tertawa sebelum akhirnya berjalan meninggalkan Sehun. Di tempatnya Sehun menyentuh dada kirinya.

"Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menahannya Seulgi."

°°°

Adalah Taeyong yang duduk di dalam mobil sambil memperhatikan rumah kecil di seberang. Ia terlihat menunggu seseorang. Taeyong melirik jam di ponselnya.

Tidak berselang lama seseorang itu datang, Taeyong mengenali hoodie yang dikenakan. Seketika Taeyong mengubah ekspresi wajahnya

Seulgi melambaikan tangannya pada ibunya yang berlari menghampirinya.
Sang ibu terlihat khawatir saat melihat rambut Seulgi yang pendek.

"Kau memotongnya ?" Tanya sang ibu.

"Aa benar. Aku meminta temanku untuk memotongnya tapi sepertinya kurang rapi." Seulgi menarik rambutnya sekilas. Sang ibu mengangguk sebelum akhirnya keduanya masuk ke rumah. Namun Seulgi melihat kotak surat di depannya. Ia meminta ibunya untuk masuk lebih dulu.

Seulgi merogoh kotak surat tersebut dan ia mendapati sebuah surat yang selama ini ia nanti. Perlahan Seulgi membukanya dengan perasaan gugup. Saat kertas tersebut terbuka ia berteriak, namun seketika ia menutup mulutnya menyadari teriakannya terlalu keras.

Seulgi meloncat kegirangan. Ia bahkan menarikan beberapa gerakan mewakili perasaannya.

Dari kejauhan Taeyong mengernyitkan dahinya.

"Nona Seulgi melamar pekerjaan di sebuah butik terbesar di Korea dan kabarnya ia diterima." Ucap sang asisten.

"Lalu bagaimana dengan sekolahnya ?" Tanya Taeyong.

"Menurut informasi yang saya dapat. Nona Seulgi memutuskan akan mengundurkan diri dan fokus pada pekerjaannya. Meskipun begitu dari pihak butik bisa saja memberikan waktu pada Nona Seulgi agar lulus lebih dulu. "

Taeyong menganggukkan kepalanya paham. Ia beralih memperhatikan Seulgi yang masih asyik dengan rasa senangnya. Tanpa Taeyong sadari senyum tipis tercipta di bibirnya. Seakan akan ia ikut senang dengan berita tersebut.

TBC




Continue Reading

You'll Also Like

146K 14.6K 117
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
40.5K 8.2K 24
Cerita berisi tentang seorang Pemuda Cantik menganggap Pria yang selalu bersamanya itu adalah Ayah Kandungnya, tapi ternyata tidak seperti kenyataann...
505K 52.8K 41
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
338K 29K 53
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...