Bel sekolah berbunyi, seketika seluruh kelas bernapas lega dan berlarian keluar kelas dan pergi menuju kantin.
"Akhirnya selesai, kenapa ssaem itu banyak sekali memberi tugas? Kepalaku jadi pusing sekarang" keluh Lisa.
"Ayo kita keluar, otakku sudah sangat panas" ucap Rosé kesal.
Sebelum mereka keluar dari kelas, mereka menghampiri Jennie yang sedang duduk tenang di tempat duduknya dengan satu kaki yang di angkat ke kursi, wajahnya tertutup dengan buku dan menyilangkan tangannya di dadanya.
"Jane" panggil Jisoo.
Jennie mengambil bukunya lalu menaruhnya di atas meja, menatap dingin Jisoo didepannya.
"Ingin ikut dengan kami?"
"Tidak!"
"Ayolah sekali saja"
Braakkk
"Aku bilang tidak ya tidak! Kenapa kau keras kepala sekali dari kemarin?!" Jennie menggebrak mejanya membuat ketiga yeoja itu terkejut.
"Ya! Aku hanya mengajakmu kenapa susah sekali? Ayo ikut! Tidak ada penolakan!" Ucap Jisoo kesal lalu menarik tangan Jennie dan berjalan meninggalkan kelas diikuti Rosé dan Lisa yang telah menganga sedaritadi.
Sekarang mereka berempat telah sampai di kantin, Jennie mendengus kesal sesekali menendang kursi Lisa di sampingnya.
"Jangan begitu! Baiklah, kau ingin apa Jane" ucap Jisoo.
"Ingin membunuhmu!" Ucap Jennie kesal.
"Kalau begitu aku yang akan mencekikmu lebih dulu" ucap Lisa tak kalah kesal.
"Memangnya kau seperti ayahku?" ucap Jennie lalu memutar matanya malas. Jisoo mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud Jennie.
"Kau tidak tahu Jane, Lisa bisa saja menyakiti seseorang karena dia benci" ucap Rosé menakut-nakuti Jennie.
"Aish! Sudahlah, kapan kita akan makan jika berdebat terus." ucap Jisoo lalu beranjak dari meja kantin.
Hening. Tidak ada yang berbicara lagi, sampai akhirnya Lisa yang duduk di samping Jennie pun menyenggol lengan Jennie pelan.
"Kenapa kau tinggal di tempat sepi seperti itu? Apa kau tidak takut?"
"Bukan urusanmu! Menjauhlah dariku!"
"Ck! Kenapa susah sekali berbicara dengan orang dingin sepertimu"
Lisa memikirkan cara untuk berbicara dengan Jennie. Kemudian tersenyum jahil lalu mengambil kacamata hitam Jennie yang ada di saku baju Jennie kemudian memakainya.
"Hei! Apa-apaan kau? Kembalikan kacamataku!"
"Aku hanya ingin memakainya, bukankah aku terlihat keren jika memakai kacamata ini?" Ucap Lisa sambil menaik turunkan alisnya.
"Cih, keren apanya? Rasanya kau seperti ikan yang memakai kacamata"
"Aku keren seperti ini kau bilang seperti ikan? Yang benar saja" ucap Lisa tak terima.
"Tidak penting, sekarang kembalikan kacamataku!" Jennie makin kesal sambil memukul lengan Lisa keras.
"Aku tidak akan mengembalikan kacamatamu sebelum kau menjawab pertanyaanku" ucap Lisa lalu berdiri dari duduknya kemudian melepas kacamatanya dan mengangkat kacamata Jennie ke atas agar Jennie tidak bisa menggapainya.
"Tidak tahu! Terserah ku untuk tinggal dimana saja!" Kesal Jennie sambil berusaha menggapai kacamatanya.
"Lalu namamu? Hanya Jane saja?" Tanya Lisa lagi. Jennie semakin geram dibuatnya, lalu menarik kerah baju Lisa dengan kuat.
"Lalu? Kau ingin menambahkan namaku menjadi siapa lagi?!"
"Tidak ada. Oh aku baru saja ingat. Aku sudah membaca kertas itu" ucap Lisa tiba-tiba.
Jennie seketika membeku dan perlahan melepas genggaman pada kerah baju Lisa, kemudian ingin pergi tapi ditahan Lisa.
"Hei ingin kemana kau?" Tanya Lisa bingung, Jennie yang melihat kacamatanya di turunkan Lisa pun dengan cepat merebutnya dan kemudian pergi dari kantin.
*
*
*
*
*
Wkwk
Jail bnget kamu Lis😭
Muka author pas ngetik: 👁️_👁️