Miss Right

By GirlSoul

19.6K 946 138

kehidupan seorang gadis 16 tahun yang kacau harus semakin kacau karena tujuh pria di sekolahnya. tujuh pria i... More

cast
chapter 01; this is where everythings started
chapter 02; do not interfere, or you'll get trouble!
chapter 03; a punishment for the interfere!
chapter 04; meet 'miss right'
side story; boys in school
chapter 05; where did you come from 'miss right'?
chapter 06; reveal 'miss right'
chapter 08; let the battle begin-Jungkook
side story; hideout
chapter 09; let the battle begin-V
chapter 10; let the battle begin-Jimin
chapter 11; let the battle begin-Rap Monster
chapter 12; let the battle begin-JHope
chapter 13; let the battle begin-Suga
chapter 14; Just One Day
side story; sick
Chapter 15; Broke The Promise
Chapter 16; Beautiful Girl
Chapter 17; The Deal

chapter 07; let's make a 'battle'!

922 46 11
By GirlSoul

Sudah 3 hari sejak kejadian itu dan Akira sudah tidak pernah lagi datang ke gudang untuk membersihkannya. Bahkan ia sudah tidak pernah bertemu lagi dengan ke tujuh pria itu, baik saat berangkat, istirahat, atau pun pulang sekolah, tujuh pria itu sama sekali tidak menampakkan batang hidung mereka di kehidupan Akira lagi.

Semua berjalan seperti biasa kembali dan normal tanpa ada masalah, kecuali satu hal,

~Akira POV~

Yah, meskipun urusanku dengan tujuh pria rendahan itu sudah selesai, tetap saja kesialanku tidak pernah berhenti berdatangan dan terus menghantuiku.

Gosip tentang hubunganku dengan mereka masih saja menjadi topik panas di sekolah dan ada saja yang mengusiliku beberapa kali.

Tentu saja, kuanggap hal itu sudah biasa. Aku sudah tahu hal seperti ini pasti akan terjadi padaku cepat atau lambat.

tapi yang lebih menyebalkan, tujuh pria brengsek itu tidak meminta maaf padaku!

Apa mereka bahkan tidak menyadari hasil perbuatan mereka itu membuatku menderita?

Hu-uh, emang dasar pria brengsek, aku benci pada mereka semua, aku benci! Aku harap mereka semua sekalian saja menghilang dari muka bumi ini!

~~~

Pulang sekolah, aku segera pergi ke minimarket yang aku kunjungi tempo hari lalu bersama Mirai, Tempat di mana Bangtan Boys mencegatku dan menangkap basah 'pesona' ku.

Yah, bukan berarti aku akan berharap mereka akan datang lagi dan mencegatku, aku hanya ingin mengobrol santai bersama Mirai di sana.

Meskipun feelnya nanti akan berbeda karena tempat itu sudah membuat sejarah yang amat sangat pahit dan tidak ingin kuingat lagi, aku tidak peduli. Karena tempat itu satu-satunya tempat ternyaman untukku mengobrol bersama Mirai.

Sampai di sana, aku membeli potato chips dan teh, lalu mengambil tempat untukku dan Mirai bisa mengobrol santai. Aku pun menaruh potato chips di meja dan membuka tutup botol teh lalu meminumnya.

Tidak butuh waktu lama, Mirai akhirnya datang dan seperti biasa, dia mengagetkanku.

"sekali lagi kau lakukan itu, tamat riwayatmu," aku memberi tanda leher di hadapannya. Mirai tersenyum kikuk dan menganggukkan kepalanya, "baiklah, baiklah. Aku mengerti," Mirai pun mengambil tempat duduk dan memakan potato chipsku.

"jadi, ada masalah apa lagi? kita 'kan bisa membicarakannya di rumah kalau memang percakapan ini serius," ujar Mirai mengunyah potato chpis.

Aku menggelengkan kepala dan memandang meja dengan lesu, "aku tidak mau. Lagipula entah mengapa aku ingin kita mengobrol di sini..." ujarku lemah.

Mirai menganggukkan kepala seolah dia mengerti dengan yang kumaksud, "baiklah..." ucapnya singkat.

Aku menghela nafas dengan masih menatap meja, "kau tahu, aku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan mereka bahkan bertemu dengan mereka saja tidak pernah," ceritaku, yah, tentu saja aku senang karena akhirnya hidupku kembali normal, meski gosip masih saja jadi perbincangan di sekolah dan para gadis tetap menjahiliku karena hubunganku dengan mereka, aku menganggapnya itu biasa, jelasku pada Mirai,

"hei! Mereka menjahilimu itu bukan biasa!" teriak Mirai tidak setuju denganku,

"tapi, ada satu hal yang membuatku terus gelisah, aku sendiri tidak tahu apa itu, aku merasa sesuatu yang sangat berharga hilang dari kehidupanku," ujarku.

Mirai mengangkat sebelah alisnya, "hmm? Benarkah? Apa itu?" tanyanya sambil mengunyah potato chipsku.

Aku menggeleng, "entahlah, aku sendiri masih belum menemukan jawabannya," ucapku sedikit kecewa dan semakin menundukkan kepalaku.

Mirai menepuk bahuku dan mengelusnya lembut bahuku, "tenang saja, aku yakin semua pasti akan berjalan lancar kembali seiring dengan waktu, kau tidak perlu khawatir," ia mengucapkan itu sambil tersenyum lebar padaku.

Aku pun mengangkat wajahku dan saat melihat senyum Mirai yang tulus, aku ikut tersenyum padanya, "ya, arigatou..." ucapku datar.

~author POV~

Sementara itu di sekolah, tepatnya di gudang, tujuh pria yang biasanya selalu ramai dan tidak pernah sepi itu, kini hanya duduk-duduk saja di meja sambil termenung dengan pikiran mereka masing-masing.

Tidak ada yang melakukan aktivitas seperti biasanya, semua terdiam dan tidak ada yang saling berbicara.

Rapmon yang melihat keadaan langka ini pun mencoba membuat mereka tersadar, "y-ya! Kalian semua tidak boleh murung terus seperti ini! Kapan kita akan mulai latihan kalau kalian tidak bersemangat?" ujarnya kepada semua teman-temannya layaknya seorang leader.

Tidak ada yang menghiraukan perkataannya, semua masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rapmon hanya menggelengkan kepala, tidak tahu harus melakukan apa.

Ia pun menoleh ke arah ambang pintu gudang sambil memikirkan sesuatu, dan tiba-tiba saja ide gila terlintas di pikirannya,

"oh? Hei, lihat! Akira datang!" teriak Rapmon sambil menunjuk ke ambang pintu dengan berpura-pura memasang ekspresi kaget.

Sontak, enam pria yang tadinya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing pun melihat ke arah pintu gudang. Bahkan Taehyung sampai berlari ke pintu dan menengok ke kanan-kiri, "dimana?! Dimana?!" ujarnya panik.

Rapmon hanya tertawa geli melihat tingkah teman-temannya yang sangat mudah di tebak, "hehe, aku hanya bercanda. Kalian ini mudah sekali tertipu,"

"hu-uh! Dasar hyung, bikin aku kaget saja," ujar Jimin sambil mengelus dadanya,

"dimana?!" ujar Taehyung yang masih mencari-cari Akira sampai keluar gudang,

"hei, Taehyung! Namjoon berbohong padamu!" teriak Suga memberitahu Taehyung dari dalam gudang,

"huh? Benarkah? Ah, jinjja. Hyung membuatku kaget saja," ujar Taehyung kecewa dan kembali lagi ke dalam gudang,

"haha, memangnya kau sebegitu inginnya bertemu dengan Akira?" tanya J-Hope yang sedikit kasihan dengan Taehyung,

"tentu saja! Memangnya kau tidak ingat dia memarahi kita tiga hari yang lalu? Aku jadi merasa bersalah dan ingin minta maaf padanya," ujar Taehyung sembari duduk di meja di antara Jimin dan J-Hope.

Suga menggelengkan kepala sambil berdecak melihat tingkah Taehyung yang seperti anak-anak, "kalau kau memang merasa bersalah, kenapa tidak menemuinya?" ucapnya memberi saran,

"memangnya hyung sendiri tidak salah? Bukankah dari awal semua ini ide hyung?" Taehyung menyalahkan Suga sambil menunjuk padanya,

"ya! Aku hanya kesal padanya karena dia tidak mau jujur!" teriak Suga beralasan,

"sudahlah, tidak ada artinya saling menyalahkan. Sekarang bagaimana?" ucap Rapmon menghentikan perdebatan mereka.

Mereka pun terdiam dengan ucapan Rapmon. Rapmon menghela nafas pasrah tidak tahu harus berbuat apa. meskipun Rapmon sudah lama menjabat sebagai leader Bangtan Boys, terkadang ia tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan teman-temannya yang agak rada-rada itu.

Rapmon pun teringat dengan ucapan Jin saat mereka mencegat Akira di minimarket, tentang 'pesona' yang di maksud Jin.

"oh, iya. Aku jadi ingat. waktu kita di minimarket mencegat Akira. Apa maksudmu tentang 'pesona' , Jin hyung? tanya Rapmon pada Jin.

Suga, Taehyung, Jimin, dan J-Hope yang tidak mengerti apa yang diucapkan Rapmon menoleh ke arah Jin. Jin yang sejak tadi sibuk mendengrakan musik di headseatnya pun menoleh ke arah Rapmon yang memanggilnya, "barusan kau memanggilku?" tanya Jin datar.

Rapmon memutar bola matanya, "tentu saja, hyung. siapa lagi?" ucapnya kesal dengan tingkah Jin yang pura-pura tidak mendengarnya,

"hei, Jin hyung. Dari tadi kau diam saja. Sepertinya kau mengetahui sesuatu yang tidak kami ketahui," ujar Suga menatap Jin dengan heran.

Jin hanya mendengus pada sikap Suga yang mencurigainya, "bukannya sejak awal kalian memang tidak menghiraukanku?" protesnya,

"yah, baiklah. Sekarang kesempatanmu untuk berbicara, silahkan," ujar Rapmon memberi keluasan untuk Jin berbicara,

Jin menggelengkan kepalanya kesal karena sikap dongsaengnya yang kadang-kadang memperlakukannya dengan baik. Padahal diantara mereka, Jin lah yang lebih tua dan sudah seharusnya mereka menghormatinya. Tapi sepertinya wewenang itu justru tidak berlaku baginya.

"sebenarnya yeoja itu tidak culun seperti penampilan biasanya di sekolah. Dia memiliki 'pesona' di balik penampilan culunnya itu," ujar Jin menjelaskan pada mereka,

"kalau itu, sih. kita semua sudah tahu," ucap Suga datar,

"oh? jadi Kalian sudah tahu? Kalau begitu aku tidak perlu capek-capek menjelaskan kepada kalian lagi," Jin pun kembali memasang headseaat di telinganya,

"akh, tidak-tidak! Kami belum tahu apa-apa Jin hyung!" teriak Taehyung sambil memberi sinyal dengan tatapan tajamnya ke arah Suga.

Suga memutar bola matanya, "baiklah, baiklah. Lanjutkan," ucapnya kepada Jin.

Jin menghela nafas dan melepas headseatnya kembali, "dia sengaja menyembunyikan 'pesona' itu karena tidak mau kita sampai jatuh cinta pada 'pesona' nya, "

Mereka semua mengangguk seolah mengerti dengan penjelasan singkat Jin, "jinjja? Kenapa ia tidak ingin kita sampai jatuh cinta padanya?" tanya Taehyung heran,

"kau tanyakan saja langsung pada orangnya. Memangnya kau jatuh cinta padanya?" kata Jin balik bertanya,

"eh? Yah, tentu saja. Memangnya kalian tidak terpanah dengan 'pesona' nya?" ujar Taehyung sambil menopang dagunya dan mulai terbayang kembali sosok Akira yang manis. Jimin yang melihat temannya tersenyum-senyum sendiri itu pun mendekati Taehyung dan melambaikan tangannya kepada Taehyung, "aigoo, orang ini," kata Jimin sambil menghela nafas.

Setelah mendengarkan penjelasan Jin, Rapmon pun menjadi mengerti sekarang mengapa teman-temannya tidak ada yang beraktivitas seperti biasa. Itu karena mereka menyukai Akira.

"jadi kalian diam saja sejak tadi karena memikirkan Akira?" tebak Rapmon tiba-tiba kepada teman-temannya.

Mereka hanya tersenyum kikuk dengan tebakan Rapmon. Jelas sekali tebakannya tidak meleset, "seharusnya aku sudah tahu sejak awal," katanya sambil menggelengkan kepala,

"hmm, aku jadi ingat sesuatu..." ujar Suga,

"ingat apa hyung?" tanya Jungkook,

"kalian masih ingat 'kan announcement dari street underground?" katanya mengingatkan,

"soal penentuan visualisasi?" ujar J-Hope,

"ya, setiap grup harus memiliki visualisasi dan hanya boleh mengajukan satu orang sebagai perwakilan visu di grup," jelas Suga, "bagaimana kalau kita tentukan visu ini dengan Akira sebagai penentu?" usul Suga kepada teman-temannya,

" eng? Maksud hyung apa?" tanya Taehyung bingung,

"kalian semua suka pada yeoja itu, 'kan?'

Mereka semua mengangguk. Suga tersenyum sinis, "yah, supaya kita tidak berebutan gelar itu, kita buat semacam 'battle' untuk menentukannya saja. Siapa yang bisa mengambil hati yeoja itu duluan, maka dia akan menjadi perwakilan visu kita," jelas Suga.

Taehyung bertepuk tangan, wah, benar juga ya! Itu ide bagus hyung! ujar Taehyung setuju dengan ide Suga,

"wah, hyung memang daebak. Darimana hyung dapat ide?" ujar Jimin ikut setuju dengan ide Suga,

"siapa dulu pendirinya," ujar Suga menyombongkan diri.

Rapmon sedikit khawatir dengan ide itu dan menyikut lengan Suga, "hyung, kau yakin dengan ide itu?" bisik Rapmon di dekat telinga Suga,

"memangnya kenapa, Namjoon-ah?" tanya Suga bingung,

"hmm, yah, kau tahu. Aku juga suka Akira, tapi tidak seharusnya kita menjadikan ini sebagai penentuan visu," ucap Rapmon tidak setuju,

"tidak apa-apa 'kan? Lagipula kalau kita menentukan dengan hompimpah itu tidak adil, "

"justru dengan hompimpah itu lebih adil! Aku punya firasat buruk tentang ide ini," Rapmon masih tidak setuju dan terus meyakinkan Suga agar menghentikan 'battle' ini,

"sudahlah, kau tenang saja. Asalkan kita jaga rahasia, semua akan baik-baik saja, ok?" ujar Suga memberi tanda 'ok' dengan jarinya.

Rapmon hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepala melihat hyungnya yang keras kepala. Suga pun menepuk kedua tangannya, "ok, mulai besok kita akan mulai 'battle' nya. Di mulai dari yang termuda dulu, Jungkook, sang maknae," ujar Suga menunjuk Jungkook.

Jungkook sedikit terkejut ketika namanya dipanggil, "huh? Aku?" kata Jungkook menunjuk dirinya. Suga menganggukkan kepala, "yap. Batas waktumu sampai pulang sekolah. Semoga berhasil," ucap Suga.

"selamat berjuang, kookie!" ujar Taehyung menepuk bahu Jungkook,

"kalau kau berhasil, kau menjadi perwakilan visu grup ini, daebak!" ujar Jimin bertepuk tangan,

"good luck, kookie!" ujar J-Hope memberi semangat kepada Jungkook dan ikut bertepuk tangan.

Jungkook hanya bengong bahwa dirinya terpilih sebagai pria pertama yang akan memulai battle itu. Jungkook pun mulai memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk membuat Akira jatuh cinta padanya.

"hmm, aku harus melakukan apa...?"

Next chapter 08; let the battle begin! (Jungkook part)

Konichiwa, mina! Akhirnya chapter 07 selesai juga, author sedikit ngadet, nih, waktu nulis chapter 07, tapi akhirnya selesai juga, author puas banget dengan hasilnya XD

Well, keep supporting me with your comment and vote, fighting! annyoeng~! ^^/

Continue Reading

You'll Also Like

73.3K 6.8K 42
Habis nikah langsung kabur ke Bali sama pacar? JANGAN YA DEK YA!! Salsabila Adhikara Rusli yang dijodohkan dengan Ronald Arulian Wijaya langsung berl...
638K 64.7K 45
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.
632K 60.8K 29
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
53.3K 6.6K 52
Apakah kalian berpikir jika cerita ini akan sama dengan drama queen of tears di Netflix?. Kisah yang menceritakan tentang kisruh rumah tangga Hong ha...