Absen dulu yukkk!
Kalian umur berapa?
Jangan lupa vote dan comment yaaa!
About Stars
Tidak ada yang susah. Semuanya hanya butuh waktu untuk memahami dan menguasainya.
Happy Reading
🌟
🌟
🌟
( Math )
SESAMPAI di kelas, Bulan tak ambil pusing tentang kedua cowo itu. Buat apa pusing karena mereka? Lebih baik pusing karena matematika atau fisika.
Bel istirahat telah berbunyi, artinya istirahat telah usai. Bulan sudah duduk di bangkunya tepat di sebelah Abel. Abel adalah teman sebangkunya, ia juga termasuk teman dari Leony dan Vania. Ia tadi tak ikut ke perpustakaan karena memilih diam di kelas.
Bulan masih membaca novel. Daripada ghibah dengan temannya lebih baik membaca novel. Dalam asiknya, tiba-tiba ia menoleh ke kiri karena ada yang lewat. Betapa terkejutnya bahwa yang lewat itu Arsel.
"Lo?!" ucap Bulan sedikit terkejut melihat keberadaan Arsel.
"Ada masalah?" tanya Arsel lalu pergi menghampiri bangkunya. Ia tak berniat mendengar jawaban dari Bulan.
Bulan melihat ke arah Vania. Vania hanya merengutkan kedua alisnya. Vania menarik tangan Bulan agar lebih dekat dengannya. Bangku Vania ada di depan bangku Bulan.
"Dia emang kelas ini, yang artinya lo sama dia sekelas," bisik Vania.
"What? Sekelas? Sama cowo songong itu?" balas Bulan menolak kenyataan.
"Gapapa lagi. Satu lagi, dia itu terpandang di sekolah ini karena kepintarannya bukan kekayaannya. Jadi lo jangan cari masalah sama dia."
"Dia yang cari masalah sama gue!"
"Udah deh, lo itu siswi baru jangan cari masalah sama dia. Dia itu kesayangan guru. Dia pintar."
"Bodo ah."
"By the way, menurut lo Langit orangnya gimana?" tanya Vania dengan nada genit.
"Kok tanya gue? Gue kan siswi baru, ya gatau lah. Kan lo temennya, masa tanya ke gue?"
"Bukan gitu, menurut lo gimana? Lo kan bisa nilai Arsel padahal baru ketemu, terus kalo Langit gimana?"
Demi ipin tumbuh rambutnya, Bulan ingin mencubit mulut Vania yang mengeluarkan pertanyaan unfaedah.
"Langit itu kayaknya hangat dan asik. Gatau lagi sih," jawab Bulan jujur. Ya emang sepertinya seperti itu.
Pada dasarnya, kita tidak bisa menilai seseorang yang baru ketemu atau menilai dari fisiknya saja atau dari luarnya saja.
"Langit itu cukup pintar, tapi lebih pintar Arsel. Tapi ya gitu, orangnya agak bobrok tapi asik sih." jelas Vania. "Dulu sih dia kelas ini juga, tapi pas kelas sebelas dia minta pindah ke kelas sebelah, jangan tanya kenapa karena gue juga gatau jawabannya," ucap Vania sebelum Bulan mengeluarkan kata kenapa.
Pak guru yang tak memiliki rambut alias botak dengan kumis tebal memasuki kelas. Dengan membawa penggaris dari kayu yang panjang. Namanya Pak Bolot. Nama aslinya Bambang. Siswa SMA Cakrawala terbiasa memanggil pak Botak. Dulu sih pernah cerita bahwa semasa kecil beliau sangat lemot jadi di panggil Bolot hingga saat ini nyaman dengan nama Pak Bolot. Meskipun dulu kecil lemot, namun sekarang beliau menjadi guru matematika.
"Jamu, eh salah. Kamu, siswi baru ya?" tanya Pak Bolot sambil menujuk Bulan. Bulan hanya mengangguk dan tersenyum.
"Saya sebagai guru matematika paling tampan dengan kumis tebal, mengucapkan selamat datang. Saya yakin kamu siswi yang pintar. mungkin sebelas dua belas sama Arsel."
Pemilik nama Arsel itu pun langsung menatap tajam ke Bulan. Bagaimana mungkin Arsel disamakan oleh Bulan?
"Kenapa dia masuk ke kelas kita?" tanya Arsel pada Rafa, teman sebangkunya.
"Somplak, ngapa lo tanya ke gue? Gue bukan pak kepala sekolah. Dia tadi datang pas jam pelajaran pertama sekaligus perkenalan," jawab Rafa.
"Gue ga tanya!"
"Udah deh Raf," timpal Rey menyuruh Rafa diam.
Memang, tadi Bulan memperkenalkan diri saat jam pelajaran pertama. Namun, Arsel ada kepentingan di ruang guru jadi ia tak tau kedatangan Bulan. Maka dari itu, Bulan juga tidak tau kalo dirinya sekelas sama Arsel.
Jadi, Arsel emang pintar dan terpandang? gue harus mengalahkan dia. Gue harus buktiin kalo gue lebih pintar dari dia. Batin Bulan.
Pak Bolot mulai menulis di papan tulis. Tentunya menulis rumus.
FUNGSI KOMPOSISI
● (g o f) (x)
● (f o g) (x)
Pak Bolot hanya menuliskan itu. Tak ada yang lain. Penduduk kelas hanya diam saja. Menunggu penjelasan lebih rinci.
"Bab yang akan kita pelajari hari ini adalah fungsi komposisi, ada yang tau maksud dari fungsi komposisi?" tanya Pak Bolot dengan satu tangannya yang memegang spidol hitam.
Arsel hendak menjawab, namun kedahuluan Bulan yang angkat tangan. Oke, biasanya selalu Arsel yang menjawab. Untuk kali ini tidak.
"Saya, Pak," ucap Bulan.
"Oke silahkan jawab sambil berdiri."
Bulan pun langsung berdiri. Tak lama ia membuka suara. "Maksud dari fungsi komposisi itu ketika fungsi digabungkan atau di kombinasikan dengan fungsi lain sehingga menghasilkan fungsi baru. Misalnya ada dua fungsi yaitu f(x) dan g(x) dapat menjadi sebuah fungsi baru dengan cara menggunakan operasi komposisi," jelas Bulan. Teman-temannya pun mendengarkan penjelasan Bulan dengan teliti. Penjelasannya sangat mudah dipahami.
"Bulan, boleh di lanjut apa itu operasi komposisi?"
"Kok Bulan yang menjelaskan, kan dia bukan guru. Enak dong pak Bolot tinggal mendengarkan penjelasan dari Bulan. Sama aja Pak Bolot makan gaji buta," celetuk Rafa.
"Saya hanya ingin tau seberapa ilmu yang dimiliki Bulan."
"Baik Pak, operasi komposisi itu adalah operasi yang berguna untuk menggabungkan kedua fungsi itu. Biasanya operasi komposisi dilambangkan dengan " o " yang artinya komposisi atau bundaran," jawab Bulan dengan sangat fasih.
"Terima kasih Bulan, silahkan duduk."
Bulan langsung kembali duduk. Pak Bolot akan melanjutkan materinya.
"Dari rumus yang Saya tulis itu sangat sederhana." Pak Bolot menunjuk tulisannya sendiri. "Maksud dari (g o f) (x) adalah f dimasukkan ke g . Cara membaca rumus itu bukan gof tapi g bundaran f. Paham?" tanya Pak Bolot setelah menjelaskan.
"Paham, Pak. " Seisi kelas menjawab serentak.
"Paham pak paham. Kebiasaan jawab paham pak tapi nyatanya ora paham. Yowes tak lanjut," ucap Pak Bolot hapal dengan sifat para muridnya.
Pak Bolot mulai menuliskan contoh soal. Ada dua contoh soal.
Diketahui fungsi f dan g pada R
1. (g o f) (x) = 4x+1
2. (f o g) (x) = 6x+1
Keliahatannya sederhana. Kelihatannya bukan faktanya.
"Siapa yang bisa mengerjakan contoh soal ini beserta penjelasannya silahkan angkat tangan," ucap Pak Bolot setelah menulis kedua contoh soal tersebut.
Tanpa diduga, Arsel dan Bulan mengangkat tangannya secara bersamaan.
"Silahkan kalian berdua maju dan kerjakan ini."
Memang pembelajaran zaman sekarang diutamakan murid yang harus berpikir atau belajar lebih dulu sebelum gurunya menjelaskan. Itu mengajarkan agar mandiri tidak hanya diberi ilmu baru belajar, ibarat bayi diberi bubur baru membuka mulut.
Arsel dan Bulan mulai mengerjakannya.
"Bulan dan Arsel kayaknya cocok deh. Sama-sama pintar. Mereka akan jadi couple goals," ucap Leony.
"Gausah ngadi-ngadi," jawab Vania.
"Siapa tau besok-besok mereka jadian?" tanya Leony.
"Gue mendukung Bulan dengan Langit. Langit juga pinter kok." Vania memiliki pendapat sendiri.
Arsel mengerjakan nomer satu dan Bulan mengerjakan nomer dua.
1. (g o f) (x) = 4x+1
(g o f) (x) = g(f(x))
= 4 (6x+1) +1
= 24x+4+1 = 24x+5
Jadi g(x) = 24x+5
"Silahkan dijelaskan Arsel."
"Maksud dari (g o f) (x) yaitu memasukkan fungsi f sebagai x dalam fungsi g. Jadi nilai f diganti oleh x dalam fungsi g," jawab Arsel lalu ia persilahkan kembali ke tempat duduknya.
Penjelasan Arsel selalu singkat . Pak Bolot memberi waktu untuk Bulan menjelaskan apa yang ia tulis.
Yang ditulis oleh Bulan
2. (f o g) (x) = 6x+1
(f o g) (x) = f(g(x))
= 6(4x+1) +1
= 24x+6+1 = 24x+7
Jadi f(x) = 24x+7
" f bundaran g artinya memasukkan fungsi g ke dalam nilai x fungsi f. Jadi nilai g diganti nilai x dalam fungsi f. Dan setelah di masukkan harus disamakan antara ruas kanan dan kiri. Setelah itu di ruas kanan akan ada fungsi baru atau jawabannya."
Penjelasan dari Bulan begitu rinci daripada Arsel. Bulan pun kembali ke tempat duduknya sambil melirik sinis ke arah Arsel seperti mengejek.
Pak Bolot mulai menulis tugas.
Kringgggg
"Alhamdulillah," ucap seisi kelas serempak.
Bel istirahat kedua berbunyi, artinya pembelajaran matematika berakhir. Siapa yang tidak bersorak gembira ketika guru mulai memberi tugas namun tidak jadi karena waktu istirahat tiba? Semuanya akan bahagia.
"Otak kalian perlu di refresh dan perut kalian perlu di isi agar tidak lemot nanti kalo lemot kalian saya panggil Bolot semuanya. Selamat istirahat," ucap Pak Bolot lalu keluar kelas. Seisi kelas hanya tertawa kecil.
Pak Bolot memang bukan guru killer. Jangan sampai guru matematika adalah guru killer. liat matematika saja sudah menakutkan, jangan sampai gurunya juga menakutkan. Nanti muridnya jantungan.
Bulan, Abel, Vania, dan Leony akan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Bulan juga ingin tau bagaimana kondisi kantin di sekolah barunya.
🌟TO BE CONTINUED 🌟
Siapa yang suka matematika cung tangannya!
Yang mau join GC Karamel silahkan. Kita curhat bareng, konser bareng, halu bareng. asik deh pokoknya. Di sana juga bisa cerita-cerita sama aku. Bisa kenal teman-teman wattpad lainnya dari berbagai daerah.
Ada syaratnya,, mudah kok.
1. Follow IG @wpdamel dan @amelia_agustin25
2. Follow akun Wp ini.
3. Follow tiktok @wpdamel
Kalo sudah bisa DM aku di IG yaa
Jadi pembaca yang baik ya dengan vote dan comment karena itu sangat berpengaruh untuk penulis agar semangat berkaryanya. Vote dan comment sangat mudah jadi jangan pelit yaa❤
Spam 🌙
Spam ⭐