My Story With You

By Alyacw

580K 30.1K 449

Aku akan bercerita tentang bagaimana aku menemukan sosok laki laki yang sempurna di mataku. Laki laki yang b... More

Perkenalan
Part 1 RENCANA
Part 2 HAI KLATEN
Part 3 YONIF MEKANIS 413
Part 4 JOGJA
Part 5 MENUJU WEDDING
Part 6 MBAK KARTIKA WEDDING
Part 7 SENDIRI
Part 8 WEDDING BANG HARIS
Part 9 UNGKAPAN
Part 10 JAWABAN
Part 11 JAWABAN II
Part 12 PERSIAPAN
Part 13 MELAMAR MU
Part 14 GOODBYE JAKARTA
Part 15 PREWEDDING
Part 16 PENGAJUAN
Part 17 MIDODARENI
Part 18 IJAB QOBUL
Part 19 LEMBARAN BARU
Part 20 HONEYMOON ATAU JALAN JALAN
Part 21 PEDANGPORA BERSAMA MU
Part 22 KEHIDUPAN BARU
Part 23 KUNJUNGAN DAN MARAH MBAK KARTIKA
Part 24 KERJA BAGAI KUDA
Part 24 LUKA
Part 25 IDHUL FITRI & PERMINTAAN MAAF
Part 27 KLATEN BERSINAR
Part 28 KABAR KURANG BAIK
Part 29 TUGAS NEGARA
part 30 LDR
Part 31 TERJADI
Part 32 HANCUR
Part 33 WAKTU
Part 34 ADA RASA SAKIT DISINI
Part 35 BERSAMA AZKA
Part 36 TAK TERLUPA
Part 37 HADIAH TERBAIK
Part 38 TETANGGA BARU
Part 39 OMONGAN TETANGGA
Part 41 SEORANG IBU
Part 42 TILIK
Part 43 TASYUKURAN ABIYU
Part 44 KELUARGA KECIL
Part 45 DUA LAKI LAKI KU
Part 46 KERJABAKTI
Part 47 KEHAWATIRAN
Part 48 RINDU
Part 49 HARI INI
Part 50 SELESAI--
CAST
CERITA BARU

Part 40 PERMINTAAN MAAF &INDAH

8.8K 494 15
By Alyacw

Holla hollaaaaa apakabar?? Semoga kalian selalu sehat dimanapun dan kapanpun ya. Selamat membaca!!

Sampai kapanpun ku akan selalu melindungi mu , Karena kamu adalah Aku~~
S . Yudha B.


Disisi lain, seorang laki laki yang semua anggap sempurna dan tampan siapa lagi jika bukan Yudha, ia mencari cari informasi mengenai Istrinya, entah terakhir kali ia kerumah sakit untuk mengantarkan istrinya dan kemudian ada panggilan dari atasan Yudha tak pernah melihat Azka kembali. Ia sudah mencarinya di Rumah sakit namun sampai detik ini ia tak menemukan istrinya itu. Berharap ia bisa mengucapkan kata Maaf kepada Istri kesayangannya.

Yudha POV

"Aku memang orang bodoh sedunia!"

Setelah ke jadian itu aku di pertemukan oleh Gara, teman Azka dalam foto itu. Ia menceritakan semuanya padaku, Alhamdulilah aku bisa mendapat titik terang dari dirinya. Dan aku harus segera memintamaaf kepada istriku, aku selalu saja berprasangka buruk tanpa Alasan.

Drrtttt....

Ku melihat ponselku yang bergetar, menuliskan nama Ibuk.

"Hallo Assalamualikum buk"

"Waalaikumsalam le, ibuk mau bilang sama kamu Azka Ada disini sama ibuk, di rawat di sini, kamu nggak usah khawatir le. Ibuk nggak bisa apa apa karena ini sudah tanggung jawab kalian sebagai seorang suami istri" aku mengangguk

"Iya buk, ini salah Yudha" memang benar tadi siang umi menelponku dan memarahiku habis habisan akibat kejadian tadi pagi. Umi khawatir dengan Azka dan Anakkita untung saja mereka baik baik saja.

"Saya kesana sekarang ya buk"

"Le sebentar, dengerin ibuk dulu. Azka masih butuh watu, dia sedari tadi menangis. Tolong kamu beri waktu ya" aku menunduk aku tak bisa seperti ini terus.

"Tapi kalo memang kamu pengen banget ketemu sama Azka ibuk nggak ngelarang. Tapi tolong ya le jangan berantem sama ego dan pikiran Azka, ibuk harap kamu bisa damai damai dan halus menangani sifat Azka."

"Iya buk, saya kesana sekarang". Aku segera bersiap siap menjemput istriku. Meminta maaf kepadanya dan berjanji tidak akan mengulanginya untuk ke tiga kalinnya, menghapus air mata lukanya karena aku, aku harus menghapus luka darinya. Ia sedang mengandung tak baik untuk anak kita.

"Loh Yudh mau kemana buru buru?" Tanya Candra yang sedang berada di depan rumah menyiram bunga.

"Weh can, ini mau ke rumah Ibuk, jemput Azka" ucapku terus terang, pasti ia sudah tahu masalah ku dan Azka dari Manda.

"Yaudah Yudh semangat ya, Jangan sampai kamu sia siain Azka" aku mengangguk bersamaan dengan Manda yang keluar dari rumah. Tatapannya padaku seperti tatapan kepada musuh. Iya mungkin ia kesal denganku, bagaimana tidak temannya ku sakiti sebegitunya.

"Duluan ya Can" candra mengangguk tersenyum kepadaku, berbeda dengan Manda yang menatapku tak sedap.

Ku lajukan mobilku dengan kecepatan yang lumayan, aku harus memintamaaf kepada Azka, aku tak ingin ia terluka sebab aku yang bodoh ini. Aku sedikit di kesalkan dengan jalan jogja solo yang lumayan macet karena ini waktu pulang kerja.

Sekitar dua setengah jam akhirnya aku sampai di Rumah sakit dimana Azka di rawat. Berhenti di depan kamar yang ibuk bilang dan ibuk pun keluar dari kamar Azka memberikan waktu untuk aku memperbaiki semuanya pada Azka.

'Bismillah' ku langkahkan kakiku menuju ranjang tidur rumah sakit yang bertuliskan Ny. Azka Antika P , nama dimana menjadi hidup dan matiku. Ia menangis, iya ia benar benar menangis, aku tak tega dengan ini, menangis karena aku itu adalah hal yang tak aku sukai.

"Azka" ia menoleh ke arahku. Ku beri sedikit jeda untuk berbicara padanya, mengambil napas dan membungnya perlahan.

"Mas tahu kamu marah, kecewa, kesal sama mas, ini memang salah mas"

"Mas selalu menuduh kamu yang nggak nggak , tanpa ada penjelasan dari kamu.Mas menyesal, mas Minta maaf Azka" aku menunduk seperti tak berdaya, airmata ku pun ikut menetes dengan penyesalanku ini.

Ia masih saja tak mau berbicara bahkan sama sekali tak menatapku. Pandangannya menjadi kosong, aku tak tega karena ini semua karena aku.

"Permisi" seorang suster masuk ke adalam ruangan Azka membawa rak berisikan makanan.

"Ibuk Azka, ini makanan sama suplemennya ya, jangan lupa di makan karena anak ibuk juga butuh" suster itu tersenyum padaku, aku pun begitu.

"Bapak suaminya ibu Azka ya?" Aku mengangguk

"Tolong dijaga makan istri dan calon anaknya ya pak terimakasih"

"Baik, terimakasih sus" setelah suster itu kembali aku mengamnil piring yang berada di narkas samping tidur Azka. Berharap ia mau makan.

"Makan dulu yuk dek" ia masih saja terdiam hanya melihatku sekilas lalu menatap kearah lain. Benar kata ibu aku harus sabar dengan sifat dan ego Azka, tapi aku sebelumnya sudah tahu seperti apa Azka lebih mendalam.

"Dek mama kamu kok nggak mau makan sih, kan kasihan kamu ya" aku berbicara dengan perut Azka.

"Yuk makan sedikit aja , inget sayang ada yang tumbuh dan harus berkembang di perut kamu" ia masih saja berdiam diri, bahkan tak mau melihat ke arah ku.

"Sedikit aja" ucapku lembut padanya tapi kenapa ia malah menangis, aku benci jika ia menangis di depanku karena disetiap airmatanya itu berarti untukku.

"Mas nggak suka kalo kamu nangis ya" detik berikutnya ia memandang ke arahku, sorotan matanya tajam.

"Mas nggak pernah tahu kan bagaiman sakitnya aku? Dari mulai perasaan ku sampai seluruh tubuh ku"

"Aku dari dulu diam mas, saat kejadian waktu malam idhul fitri sampai kamu membuat hubungan dengan anak indah, aku selalu memendam rasa sakitku dengan senyum. Demi apa mas, demi kamu agar kamu itu fokus sama negara, tapi untuk yang ke dua kalinya, mas selalu berperasangka buruk tanpa ada penjelasan dari Azka" aku menunduk. Ini memang salahku hingga hingga Azka membentakku. Aku jadi sedikit membenci pikiranku yang selalu over terhadap yang di lakukan istriku. Aku bukan lah Yudha yang dulu

🌼🌼🌼🌼

Setelah aku menjelaskan permintamaafan ku untuknya dengan susah payah ku merayu dan membujuk hatinya akhirnya ia luluh. Aku tidak bermain perasaan dengannya karena memang aku mencintainya tulus tak ada kata aku melampiaskan kisah cintaku dengan indha di masa lalu pada Azka.

Kejadian itu ku sudah melupakannya sejauh jauhnya, dengan obat seperti Azka aku menjadi orang seperti sekarang ini. Mudah melupakan hal yang buruk yang sudah terjadi.

"Mas" aku berjalan mendekatinya.

"Ada apa sayang?" Ia meraih tanganku dan menempelkan pada perutnya.

"Adek pengen di elus papanya" aku tersenyum, mengelus elus perut Azka yang sudah membesar.

"Ah, nendang" aku tersenyum menganga tak percaya. Azka mengangguk kepadaku.

"Iya , itu yang ingin ku sampaikan dan ingin mas merasaknnya" aku segera mencium keningnya, bahagia sangat bahagia.

"Sayangnya papa baik baik ya" tak lupa aku mencium perutnya.

"Assalamualikum"

"Waalaikumsalam" ucapku dan Azka bersamaan. Di balik pintu itu ada Nana dan Suaminya.

"Azkaaaa" teriak seseorang heboh, siapa lagi jika bukan Nana

"Nanaaaa apa kabar" wah sudah jadi ini dua sahabat bertemu seperti sahabat yang tak bertemu ribuan tahun.

"Baik Alhamdulillah"

"Aku di kabari Manda langsung kesini"

"Huhu makasih ya" ucap lembut Azka.

"Udah besar ya duh sebentar lagi jadi Tante Nana dari Anak kamu ka, nggak nyangka ya dulu masih polos polos, masih langsing langsing, sekarang udah mau jadi ibu" Azka tersenyum lebar

"Kalo boleh kemasalalu mah aku pengen ngulang suamanya ahhaha, pas jaman bebas bebasnya"

"Hahaha yo jelas to" aku dan suami Nana seperti patung karena dua sahabat ini terus saja bercerita entah tentang apa aku juga tidak tahu.

"Lha Laura nggak diajak mas?"tanya ku pada suami Nana.

"Di titipin di rumah utine mas, nanti ndak nggak boleh masuk" aku mengangguk paham.

"Mas Yudha! Awas ya kalo sampe terjadi apapun sama sahabatku tak cemplungin ke kali nanti sampean" Aku terkejut dengan Ancaman Nana wajar saja sih mereka ber tiga bersama Manda adalah kawan sejati. Maklum jika mereka khawatir jika sampai terjadi apapun dengan Azka (Sampean : Kamu)

"Njih mbak , Njih siap" aku berucap dengan merunduk runduk tapi ini hanyalah sebuah candaan.

Setelah beberapa jam mereka berdua terus berbicara, Nana dan suaminya pulang karena akan berganti acara dengan acara lain.

"Mas"

"Pengen jagung" renggek nya menatapku.

"Mau? Yaudah mas beliin ke depan dulu ya" Azka mengangguk kemudian aku pun keluar ruangan Azka dan berniat menuju ke Kantin untuk mencari jagung untuk Azka.

Azka POV.

Mas yudha selalu saja bisa menangani ego dan sifatku ini. Hanya dengan kata katanya aku bisa luluh , sebenarnya aku tak apa dengan kejadian tadi pagi, tapi entah mengapa semenjak kehamilanku ini aku jadi sering marah marah tidak jelas. Kata dokter ini karena kebawaan bayi jadi aku sering manja dan kadang marah.

"Gimana rasanya di benci orang? Sakitkan?" Ucap tiba tiba seseorang.

"Itu yang aku rasaain ketika mas Yudha ngebenci aku hanya gara gara kamu Azka" aku terkejut dengan keberadaan indah di sini.

"Gimana rasanya di salahin mas Yudha padahal kamu nggak salah?, sakitkan hahahah rasain itu semua patut kamu dapatkan" tambahnya lagi.

"Saya udah sabar ya mbak, mbak selalu nghina saya, mengancam saya bahwa mas Yudha akan ninggalin saya, tapi buktinya mas yudha sampai detik ini masih bersama saya"

"Iya itu hanya pikiran kamu tapi sebenarnya bisa saja dia muak dengan kamu"

"Siapa yang muak?" Ternyata di balik pintu ada mas Yudha yang memasang mata elangnya, tangannya mengepal dan rahangnya mengeras.

"Dha ng- nggak kok aku cuma bercanda ini mau nengok Azka"

"Halah indah kamu nggak usah bohong saya tahu apa yang kamu bicarakan semuanya dengan Azka" suara mas Yudha sudah meninggi.

Kenapa di setiap kebahagiaan ku pasti ada indah yang merusak, kenapa selalu indah dan indah. Aku sangat membecinya

"Cukup ndah! Cuku buat hidup saya dan istri saya menjadi buruk. Saya sudah bahagia dengan hidup saya sekarang, tanpa harus menengok kebelakang untuk melihat masalalu kita, karena semuanya sudah terlambat dan sudah tidak berlaku"

"Dha! Kamu nggak pernah tahu perasaan aku. Bagaimana aku menderita karena aku nggak bisa sama kamu. Bagaimana aku hidup dalam penderitaan. Kamu nggak pernah ngerti in kan? Karena kamu buta cinta sama Azka. Cih kamu mau maunya dengan seorang seperti Azka yang berselingkuh? Lucu kamu dha"

"Diam! omongan mu itu kosong, semua bohong, aku sudah tahu kebenarannya"

"Aku membenci kalian semua! Susah payah aku membuat celah di rumah tangga kalian, semakin menderita aku karena kalian" akhirnya ia mengakui kejahatannya.

"Oh jadi kamu dalang dari semuannya?" Indah merasa ada yang keceplosan ia menutup mulutnya memandang mas Yudha yang sudah marah besar.

"Ee-enggak begitu dha-"

"Udah cukup!"

"Sekarang kamu keluar dari kamar ini! Atau saya perlu panggilkan satpam" benar benar baru pertama kali ini aku melihat mas yudha marah besar, sangat menakutkan.

Indah tak dapat berkata apa apa lagi, ia langsung keluar dari kamar rawat ku dengan perasaan kesal. Salah siapa bermain main pada kebenaran karena karma pasti akan berlaku indah.

"Kamu ngapapa apa kan sayang?? Indah nggak nyakitin kamu kan?" Aku menggeleng pelan. Lalu mas yudha mengambil ponselnya dari saku celana entah ada apa biasanya di saat seperti ini ia acuhkan saja ponselnya.

"Aku udah rekam semuanya, buat jelasin ke ibu ibu komplek yang lainnya, kamu tenang aja nama kamu akan bersih sayang" aku tersenyum padannya. Ia benar benar menjadi pelindung bagiku.

"Terimakasih ya mas, mas sudah sabar menghadapi Azka dan selalu ada buat Azka" ia memelukku, pelukan hangat yang selalu ku rasakan setiap harinya. Aku sangat mencintaimu Mas~~~~

Ku tepati ya janji ku sama yang komen kemarin heheh. Rerimakasih atas masukan keritik dan sarannya. Maaf jika banyak Yang typo ataukah Salah kata. Terimakasih atas dukungan yang kalian berikan pada author Love buat kalian semua❤❤😭😭.

Jangan lupa Vote
18 jan 2021

Continue Reading

You'll Also Like

140K 7.2K 35
Cara orang menyampaikan cintanya itu berbeda. Dan kamu tidak perlu menjadi sempurna untuk dicintai. Lalu, cinta dulu baru menikah? menikah dulu baru...
4.8K 707 11
"แด›ษชแด…แด€แด‹ ส™ษชsแด€แด‹แด€สœ แด‹ษชแด›แด€ sแด€สŸษชษดษข แดแด‡ษดษขแด€แด›แด€แด‹แด€ษด แด€แด˜แด€ สแด€ษดษข แด‹ษชแด›แด€ ษชษดษขษชษดแด‹แด€ษด, แด‹แด€แด›แด€แด‹แด€ษด แด€แด˜แด€ สแด€ษดษข แด‹ษชแด›แด€ ส€แด€sแด€แด‹แด€ษด? " Kim Jungoo mendapatkan seorang assistant yang cantik...
56.5K 6.1K 24
" semesta ku terhisap lubang hitam" - Ahn Yujin seseorang yang mungkin hanya bisa memendam perasaannya. terinspirasi dari lagu ICECREAM - RAHASIA Hi...
88.7K 7.4K 13
Lancel Baratheon pemuda ceria yang ditakdirkan tidak sempurna. Ia bisu dan lingkungan tidak mendukungnya. Terbiasa diam hingga membuat Lancel melupak...