"Pertandingan selanjutnya akan dimulai silahkan bersiap"
"Houu houu ayoo"
" serang serang"
"Wah kekuatanya lemah hahaha"
" Yeeeyyy hhhhuuu jagoan gua menang"
Sayup sayup lyra mendengar suara para penonton yang menyaksikan babak ke 2, dan itu berhasil membuat lyra gugup.
"Ga bisa nih gabisa gini gua harus tenang"
Lyra memutuskan bermeditasi untuk menenangkan fikiranya dan untuk mengontrol kekuatanya nanti.
"Lyra chiel brave"
"Cklek" suara pintu terbuka
"Kamu boleh keluar" ucap seseorang
Lyra membuka mata lalu berdiri keluar dari tempatnya dan sekarang lyra bisa melihat stadion bola eh bukan lebih mirip stadion banteng atau apalah itu.
"Semoga berhasil"ucap aiden yang sudah disampingnya
"Astaga bikin kaget aja sih lo"
"Hem, hati hati ya" kata aiden sampil mengusap atas kepalanya dan pergi keluar dari lingkaran stadion
"Oke gua salting, mampus gua kaga konsen, Ck dasar bang**t" ucap lyra sambil melihat kebelakang
Sekarang di depan lyra sudah ada laki-laki yang bermuka bagaimana ya mendeskripsikannya seram engga, galak engga, ramah juga engga, datar engga, dia hanya menampikan senyum kecil di balik bibirnya yang lebar
"Ck, mereka pikir gua ayam yang lagi diadu apah ampe ditonton segini banyaknya" kesal lyra
"Peringatan untuk pemain dilarang membunuh, dilarang menggunakan kekuatan hitam, boleh menggunakan senjata atau ramuan"
"Oyy cewek kita bikin cepat aja gimana" ucapnya
Lyra hanya memberi isyarat ok dengan jarinya, dan mulai mode bertarung
"Pertandingan dimulai"
Tiba tiba tanahnya bergoyang lyra merasakan seperti gempa bahkan lyra sampai terjatuh, saat sedang mencoba berdiri sebuah duri besar dari tanah melesat kearah lyra, untung saja lyra melesat dengan cepat tapi tidak sampai disitu saja bola tanah juga mulai mengejar pergerakan lyra.
merasa sudah cukup menghindar dan dekat dengan target akhirnya lyra melesat kearah pria itu dan mengeluarkan belatinya mencoba menyerang tapi masih bisa dihindarinya, lyra terus menyerang dengan belatinya, dia mencoba mengincar daerah vital tapi sepertinya pergerakanya bisa dibaca oleh pria ini, apa lagi tanah yang dipijakinya masih bergoyang membuat lyra aga susah untuk berpijak.
Rivalnya ini mengeluarkan sebuah kapak besar yang terbuat dengan tanah,sepertinya rivalnya ini berada ditingkat yang lebih tinggi dari lyra
"Sial udah gua duga" batin lyra
"Hhiiyaaa" dia mulai berlari kearah lyra, dengan cepat lyra membuat tameng air tapi ternyata tidak bisa menahan kapak besar itu
"Prak"
"Bugh"
Lyra terpental cukup jauh, saat dia ingin menyerang lagi lyra buru buru menghindar,
"Ck, jangan hanya menghindar kemari lah kita selesaikan sekarang dasar wanita bodoh"
"Wah ngadi ngadi nih orang, kalo ngomong dikata gampang kali"
Lyra mencoba konsentrasi mencoba mengeluarkan kekuatanya, dia mengulurkan tanganya dan sekarang di tangan terdapat busur yang terbuat dari air, lyra menarik busur itu mencoba membidik buruanya dan
"Splas"
"Aakh"
Lyra mengenai sedikit sisi kanan perutny pria itu saat dia menghindar
"Ehe ternyata kena, lumayan juga setidaknya aku bersenang senang hihihi" ucap pria itu dengan senyum lebar, senyum gila
Lyra mencoba membidik kembali buruanya tapi sekarang pria itu mengunakan tameng tanah
"Sial"
"Hahahahaa sekarang gilirang ku"
Dia melompat kearah lyra dengan cepat dan mengikat kaki lyra dengan tanah sehingga membuat dia tidak bisa bergerak, pria gila itu meninju muka lyra dengan keras
"Hahaha akan ku buat wajah dan tubuh mu menjadi indah hahah" ucapnya
"Bugh bugh bugh bugh bugh".
Dia mulai meninju perutnya beberapa kali hingga membuat mulut lyra mengeluarkan darah segar, dia mengeluarkan elementya dan meluarlah bola tanah yang cukup besar lalu dia hempaskan kearah lyra sampai membentur pembatas stadion.
"Hey bi**t Do you know that you are very sad!!! Hahhaa"
"Ukhuk,"
Lagi lagi dia menyerang dengan membabi buta seperti seorang yang kerasukan. Aiden yang melihat itu pun tidak tega
"Mr, sepertinya pertandingan kali ini harus dihentikan jika tidak nyawa lyra dalam bahaya" ucap aiden pada mr dary
"Iya aiden cepat hentikan dia" perintah mr dary
Aiden langsung berlari kearah pintu masuk mencoba membaca mantra untuk menghilangkan tameng tapi anehnya gagal, tamengnya tidak bisa hilang seperti ada yang menghalangi
"Sial" geram aiden sedangkan lyra sedang sekarat didalam karna kehabisan darah
"Ooyy kenapa ga bisa bangun hahah, uhh ini sungguh mengasikan bukan begitu jalang hahahah" ucapnya yang sudah duduk di atas lyra bagaikan sofa
"Kalo gini terus gua bisa mati ditanganya" batin lyra
"Hey mau ku kasih tau rahasia" bisik pria itu yang masih duduk diatas lyra
"Sebenarnya orang tua mu, bukan dibunuh tapi bunuh diri hihihi"
"Heh me memang a aku percaya bodoh"
"Eh ini benar loh kau tau tuan ku yang menyaksikannya sendiri kau ingin lihat" pria itu berdiri dari tubuh lyra dan menaruh telapak tanganya kearah muka lyra, dalam sekejap lyra merasakan melayang dan seketika berada di ruangan hampa
"Dimana ini"
"Hay beby kau datang" suara seseorang
"Siapa disana"
"Tentu saja aku takdir mu"
"Omong kosong!, Cepat keluarin gue dari sini"
"Tentu setelah kau melihat ini"
Disamping lyra terlihat cahaya seperti layar tv disana menampakan keluarga yang harmonis sedang makan bersama
"Ayah, ibu" ucap lyra parau
"Ayah bisa kah besok belikan aku boneka kelinci" ucap anak kecil yang tak lain lyra
"Tentu sayang saat kita kekota ya"
"Yeeyy, ibu ayah bilang boleh" ucap lyra kecil yang berlari kearah ibunya
"Kamu ini jangan terlalu memanjakan dia"
"Sesekali tidak papa lah, kenapa kamu cemburu pingin dimanja juga"
"Ih apan sih,"
"Hahaaaha" tawa mereka
Lyra mendekat mencoba meraih mereka tapi tak bisa yang dia raih hanya angin, adegan berganti di sebuah rumah yang sudah berantakan lyra melihat lyra kecil yang berada di kolong tempat tidur dan melihat ayah dan ibunya yang berada di depan kamarnya, mereka seperti membaca mantra dan tiba tiba
"BOOM"
"aaaakkkk aaaakkhhhhh aakkkhhhh" lyra berteriak histeris membuat semua orang yang ada di stadion meringis mendengar teriakan lyra
"Hahahahahaha bagaimana indah bukan pertunjukannya hahahaha" tawa pria gila yang melihat lyra berteriak kesakitan
"Lyra lyra lyyrraaa bangun!!" Teriak aiden tapi percuma dia tak mendengar, auden mencoba memecahkan tameng itu dengan kekuatanya tapi tetap nihil
"Dean, nolan gua butuh bantuan kalian" aiden mencoba bertelepati dengan teman temanya
"Ada apa??" ucap nolan dan juga sudah ada dean disampingnya
"Bantu gua mecahin nih tameng" ucap aiden kesal dan diangguki oleh keduanya mereka
"Hahahaaa sepertinya sudah saatnya ya"
"Aaaaaaakkkkkkkkhhhhhh aaakkkhhh aakkkhhhh"
"Hahahahaha"
"Aaakkkkkkkkhhhh aaaakkhhhhh aaaakkkkhhhhh"
"Booom" pria itu terpental jauh kedinding disertai suara dentuman dan kabut putih
"sakit"ucap lyra dingin yang mulai berdiri ah bukan berdiri melainkan melayang dan timbul cahaya dari tubuh lyra
"Wusshh"
Seketika semua penonton dan juga para guru tercengang melihat lyra berubah kini lyra memakai gaun putih dan rambut nya pun menjadi putih tetapi matanya berwarna merah darah
"Aakh lumayan juga ternyata masih ada tenaga ya"
" tau apa kau tentang orang tua ku"
"Tentu saja tidak tau, tapi tuan ku tau banyak hal hihihi,"
"Heh apa ini, ho apa mungkin salju" ucap pria gila karna melihat salju turun entah dari mana dan kini sudah menjadi badai salju
"Ap apa yang kau lakukan"
"Hanya pemanasan"
Dalam hitungan detik badai salju itu berhenti bergantikan anak panah bukan hanya satu tapi ribuan, laki laki yang menjadi lawanya hanya tertegun kagum
"Jadi ini wujudnya walau ku yakin belum sempurna tapi sungguh luar biasa hihihi"
"Ada ucapan terakhir"
"Tentu saja ada" senyum lelaki gila
"Apakah dia kini tertidur?" Tanyanya
"Tidak dia bangun" jawab lyra
"Ah benarkah luar biasa hahaha"
"Berisik"
"Ssyuung"
"Jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb jleb" semua anak panah itu tertanam ditubuh laki laki gila dan akhirnya tewas
Para penonton yg melihat itu hanya terdiam begitu juga dengan aiden bukan karna pertunjukanya sudah habis tapi karna lyra sudah membunuh seorang siswa academy. Lyra melihat sekitar dan berteriak dengan kencang
"APAKAH KAU PUAS!!! SEKARANG DIA SUDAH MENJADI PEMBUNUH!!" Teriak lyra
"Sama seperti dirimu" lirih lyra lalu mengayunkan tanganya ke bawah dan..
"BBOOMM" asap kembali menutupi lyra
Ledakan sekali lagi terjadi dan penghalangnya kini sirna menyisakan lyra yang sudah tidak sadarkan diri dan jasad laki laki gila.
Semua siswa diungsikan kekamar masing masing tak terkecuali teman teman lyra yang sempat menyaksikan pertarungan lyra, dan ujian juga dihentikan untuk sementara.
*************
Beberapa hari pun sudah lewat dan lyra juga sudah dalam keadaan baik kecuali batinya, karna sekarang dia jadi bahan perbincangan dan bulyan tentunya, jika dilihat lyra selalu melawan saat ada yg membulinya atau membicarakannya didepanya tapi sebenarnya batin lyra terluka dia merasa bersalah walau dia melakukanya tanpa sadar, dan para guru dan juga tingkat S sedang menyelidiki kejadian waktu lalu.
"Gua ke toilet dulu ya" ujar lyra pada yg lain
"Kamu ga papa ra?" Tanya lisa
"Iya lah kaya ga tau gue aja jelas gua gapapa, kalian duluan aja"
"Oke deh kita duluan ya" mereka pergi kekelas selanjutnya sedangkan lyra pergi ke taman rahasia bukan pergi ke toilet, lyra membaringkan tubuhnya diatas rumput dengan sinar matahari sore yang sedikit sejuk
"Haahh" lyra menghela nafas lelah
"Kenapa?" Tanya aiden
"Astoge omaygat gua kira siapa" kaget lyra
"sejak kapan lo disini" lyra mengelus dadanya seraya kembali berbaring
"Dari tadi"
"Oh"
Hening
tidak ada yang melanjutkan percakapan dan akhirnya aiden memutuskan bertanya
"Kamu ga masuk kelas?"
"Engga"
"Kenapa?"
"Males"
"Kenapa males?"
"Ah banyak nanya lo"
"Iya kenapa males"
"Haah, capek"
"Heem" aiden yang belum mengerti
"Apa menurut lo gua monster?"tanya lyra yang masih berbaring
"Bukan"
"Hem"
"Kenapa"
"Cuman lo yang bilang gua bukan monster, bahkan gua gak tau sahabat gue memandang gue sebagai monster atau engga"
"Kamu mau tau rahasia ga" tanya aiden yang ikut berbaring disamping lyra
"Engga"
"Serius,"
"Iya"
"Oke"
"Iss bikin penasaran aja sih yaudah apa"
"Tadi katanya ga mau"
"Gua tarii balik ucapan gue"
"Dulu kamu dan saya pernah bertemu"
"Lah emang pernah kan" bingung lyra
"Bukan sekarang tapi dulu saat kita masih kecil"
"Dulu??" Bingung lyra
~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~
HAY GAIS KETEMU LAGI IYA NIH AUTHOR KANGEN NULIS JADI BALIK LAGI
MAAFKAN DINDA YANG SUDAH PERGI TANPA ALASAN
EAEAEA
GIMAN GAIS KABAR KALIAN BAIK BAIK SEMUA KAN KALI INI LYRA BALIK LAGI SETELAH HIATUS UNTUK TAHUN LALU.
YANG PASTI MAKASIH YANG MASIH MENUNGGU WALAUPUN MITA SEMPAT LAMA TAK JUMPA POKOKNYA MAKASIH
DAN AUTHOR INGIN MENGUCAPKAN
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN
🥰🥰🥰