"hyungieee ayo bangunn ini sudah sore"
"hm.."
"hyungie-- katanya kita akan menonton dipantai?? ayoooo" ucap Jungkook sambil mengguncang tubuh Taehyung.
Akhirnya Taehyung menyerah, maniknya perlahan menangkap sosok jungkook dihadapannya. Tidak, tapi ia ada diatasnya. Lebih tepatnya menduduki perut Taehyung sejak tadi.
"apa bagian bawahmu sudah tidak sakit?
Itu adalah pertanyaan pertama bagi Jungkook, setelah sebelumnya hampir 2 jam tidak hentinya menangis tadi pagi. Jika kalian lupa, semalam ada omega lemah yang kebetulan sekali tengah mendapatkan heat-nya. Dan dengan beruntungnya, disana ada alpha siap siaga yang akan membantunya melewati masa heatnya. Oh dan, sialnya lagi feromon omega itu mampu mempercepat siklus rut bagi sang alpha, juga ditambah sinar bulan penuh tadi malam mampu membuatnya berada dipuncak. Ah, rasanya itu bukan sebuah keberuntungan bagi Jungkook, apa mungkin.. kesialan? karna berhasil bercinta dengan rupa lain suaminya?
Pagi tadi, setelah hampir 5 jam menghabiskan waktu 'pengobatan'. Jungkook tersadar dengan tubuh yang rasanya remuk, dengan gigitan dan sayatan dimana-mana, juga lubang yang benar-benar ia rasa telah hancur, ditambah mengingat jika sebelumnya yang menidurinya adalah Taehyung dengan wujud alpha-nya.
Dan saat itu juga, Taehyung terbangun. Dengan ingatan yang terpotong-potong, tidak terlalu mengingat apa saja yang sudah ia lakukan, selanjutnya ia hanya membuat sayap besarnya keluar dari persembunyian, lalu merentangkannya membawa tubuh Jungkook masuk kedalam pelukan lembut itu, dan membawanya begitu mudah kembali kedalam alam bawah sadarnya.
Dan kini, ia lega.
Seluruh luka ditubuh Jungkook-nya sudah menghilang, dan mungkin saja bagian bawahnyapun sudah membaik mengingat sekarang Jungkook ada diatasnya dan merengek untuk jalan-jalan, seolah lupa dengan kejadian sebelumnya.
"gwencana~ kuki serasa sudah dilahirkan kembali..kkkkk~" girangnya, sambil menarik tinggi baju tidurnya, tentu saja dada-nya yang belakangan sedikit membesar membuat Taehyung hampir terlonjak.
"y-yak.. tidak boleh asal-- buka.. shit-- i-itu tidak sehat untukku." ucap Taehyung sambil menarik turun baju tidurnya, Jungkook dihadapannya hanya menatapnya polos.
"eoh.. kenapa? kuki hanya ingin memperlihatkan tubuh kuki, kalau lukanya sudah hilang--
oh dan.. satu lagi-" ucapnya terputus.
Jungkook turun dari atas perut Taehyung, bergerak membelakangi Taehyung dengan posisi yang sudah sangat Taehyung kenal. Taehyung yang melihatnya berusaha menelan ludah susah payah, ditambah kini tangan Jungkook sudah berada dalam posisi siap untuk menarik turun celananya.
"hole kuki sudah sembuh" finalnya, sambil menunjukan hole-nya, namun tidak ada respon apapun, lalu Jungkook menoleh kearah belakang. Dahinya mengkerut.
Taehyung tengah bangkit terburu dan hampir terbelit oleh selimut kearah kamar mandi, lalu menutup pintu begitu cepat.
"loh..hyung?"
Sial, itu illegal.
apa dia tidak berfikir jika aku bisa saja menerkamnya. Oh dewa iblis tolong hilangkan kepolosannya sedikit saja.
**
Jungkook masih menganga di tempatnya berdiri, kelewat takjub dengan apa yang ada dihadapannya. Ini lebih tinggi dari ekspetasinya. Berfikir bahwa tempat yang akan ia kunjungi adalah cinema biasa yang selalu ia datangi, atau mungkin akan lebih mewah jika bersama suaminya itu.
Namun kali ini tidak ada kursi empuk nyaman, atau studio kedap suara, atau bahkan layar beresolusi tinggi.
Yang ada hanya sejejer jaring dengan masing masing bantal empuk disana, dengan layar putih yang dipajang tidak terlalu jauh.
Namun yang membuatnya istimewa adalah suasana yang berada diluar ruangan, lebih tepatnya menghadap laut, dilengkapi dengan hamparan langit yang malam ini mungkin akan cerah bertabur bintang. Oh, jangan lupakan suara khas ombak-ombak kecil.
"ini sempurna.." ucap Jungkook takjub.
( visualisasi )
Seluruh pelayan sudah menyambut kedatangan keduanya, dengan berbaris rapih dimasing-masing sisi. Jungkook pemuda sopan itu tentu saja ikut memberi salam hormat, sangat berbeda dengan Taehyung yang berjalan angkuh dibelakang sana mengawasi istrinya.
Jungkook berjalan, menuju jaring yang cukup tebal itu, lagi-lagi begitu takjub karna dibawah sana sungguh air laut yang menyapanya.
Taehyung ikut mendudukan diri disampingnya, melihat layar yang menunjukan waktu hitung mundur pemutaran film yang masih tersisa 8 menit lagi. "ingin pesan sesuatu?" tanya Taehyung.
"apa saja hyung, pasti kuki makan" jawabnya sederhana.
Melihat Jungkook yang sedikit gelisah merombak posisi bantalnya membuat Taehyung begitu paham jika ia masih dalam siklus heatnya. Dengan cepat ia bangun dan melangkah dari jaring ke jaring disebelahnya, memungut setiap bantal yang tersedia di setiap tempat, karna berhubung tidak akan ada pengunjung lain dipulau ini.
Jungkook hanya memperhatikan Taehyung, melihat bagaimana suaminya memeluk seluruh bantal ditangannya, melangkah kesulitan saat kembali kearahnya, caranya menyusun bantal-bantal itu disekeliling tubuhnya. dan bagaimana caranya tersenyum sambil menyuruhnya merebahkan diri.
Namun tidak sampai sana, Taehyung kembali berlari, namun kini entah kemana. Jungkook hanya terdiam kebingungan walaupun separuh hatinya menghangat.
Layar besar dihadapannya, menunjukan waktu yang kini hanya tersisa 1 menit sebelum film dimulai dengan senja yang sudah berpamitan dan digantikan dengan cahaya bulan yang terang. Tubuhnya menghangat, bukan tanpa alasan tapi karna Taehyung kembali dengan membawa selimut tipis namun cukup membatas angin yang menggoda kulitnya. Ditambah dengan 2 pelayan lainnya dibelakang Taehyung yang membawa beberapa makanan.
"ingin dipeluk" manja Jungkook, Taehyung dengan cepat membuka tangannya, membiarkan Jungkook mencari posisi ternyamannya. Keduanya kini sudah dalam posisi khidmat, dengan cemilan yang berada dipelukan, fokusnya tertuju pada film yang baru saja dimulai. Film action yang dibumbui ke-erotisan. Tentu saja pilihan Taehyung.
"jungkook" panggil Taehyung singkat, yang dipanggil hanya bergumam pelan. "kau cantik, tapi malam ini rasanya lebih cantik, apalagi dibawah cahaya bulan dan suasana pantai." jelas Taehyung tanpa berani menatap Jungkook, padahal berhasil membuat pipi simanis merona.
Jungkook menghentikan acara makannya, atau bisa dibilang mulutnya terlalu kaku untuk mengunyah. Saat kini adegan erotis tengah ditayangkan, adegan dimana kedua pemeran utama tengah bercinta diatas kapal pesiar. "a-apa tidak bisa diskip saja bagian ini.." ucap Jungkook sambil melirik Taehyung canggung. Namun rupanya sang suami tengah menikmati tayangan tersebut. Akhirnya Jungkook hanya berharap agar tayangan itu cepat berlalu.
Namun harapannya buyar, saat Taehyung kini tengah menggeser nampan makanan dan bergerak merangkak diatas Jungkook dengan perlahan menyibak selimut ditubuh keduanya. "hyung.." tegur Jungkook sedikit was-was karna kini kemeja besarnya tengah diangkat perlahan oleh Taehyung, namun Taehyung tidak bergeming, melainkan menggerakan jarinya kearah layar dihadapan-nya.
"mari kita tes, mana yang lebih panas, adegan mereka..atau kita?"
Selanjutnya ranum keduanya bertemu, saling melumat walaupun ada sedikit penolakan dari Jungkook, mengingat ada beberapa pelayan yang hilir mudik disana. Namun nampaknya itu bukan masalah bagi Taehyung karna kini tangannya dengan mudah melebarkan kaki Jungkook, dan menarik sempurna kemeja itu lalu beralih melumati nipple Jungkook yang sudah terpampang dihadapannya.
"mhh- hyungie..jangan"
Desahan pelan mulai terdengar, membuat Taehyung semakin terpancing untuk segera menyapa ruang sempit ditubuh Jungkook. Tangannya mengelus hole jungkook perlahan, sedangkan Jungkook hanya mampu menutup mulutnya sendiri dengan gelisah.
Jungkook menggelengkan kepalanya berantakan saat dirasa kepala penis itu sudah menggesek dibawah sana. Kali ini Jungkook memberontak, bercinta dipantai kemarin saja rasanya sudah cukup.
Merasakan penolakan, Taehyung kehilangan kontrolnya. Kedua maniknya menyala terang, dengan warna emas yang cerah. Taringnya muncul dan seringai itu kembali terlihat. "jangan disini" tolak Jungkook.
*JLEB*
"ha--ahh" Jungkook tersentak, karna cengkraman kuat dipinggangnya ditambah hentakan keras dilubangnya. Terasa begitu penuh. Menolak Taehyung memang bukan hal yang benar pikirnya.
Makhluk itu mulai memompa penisnya. Membuat Jungkook kembali tersentak. tangan besar itu menarik kembali selimut, menutup seluruh tubuhnya, dan menyisakan bagian atas tubuh Jungkook.
"jangan membantahku, omega" geramnya dari balik selimut. Tangan-tangan besarnya meremas bagian dada Jungkook dibawah sana, tanpa mengurangi tempo permainannya.
"kuki-- hanya..ahh!!" erang Jungkook saat taring-taring itu bermain diantara nipplenya, sedangkan benda basah lunak itu berputar mengelilingi nipplenya main-main.
Seseorang mendekat, rupanya salah seorang pelayan menghampirinya. "tuan ada yang.. bisa saya bantu" ucapnya terjeda saat melihat sesuatu yang bergerak dibawah selimut. "aku--ahh, tidak-tidakk perlu apapun.." ucap Jungkook gelisah karna dibalik selimut itu Taehyung menghisap lebih kuat nipplenya.
"tadi saya dengar..teriakan -- jadi saya pikir a-ada sesuatu" ucapnya kembali sambil terus meneliti selimut itu. Jungkook kembali meyakinkan, walaupun dirinya sendiri tidak terlalu yakin apa yang akan terjadi. "aku-- tidak apa.. sungguh--" tahan Jungkook.
Namun pelayan itu khawatir dengan apapun yang saat ini terjadi pada Jungkook, "a-apa benar-benar tidak ada apapun tuan?..". lalu Jungkook hanya mengangguk sebisanya, mengigit bibirnya kuat lalu berusaha sopan menyuruhnya pergi.
Dibawah sana Jungkook sudah sangat kewalahan, terdengar beberapakali geraman dari sana. Perlahan penis itu bergerak lebih pelan, membuat Jungkook sedikit bisa bernafas.
Jungkook memberanikan diri mengintip kedalam selimut, memastikan jika Taehyung sedikit tenang dari sebelumnya, namun yang ia lihat Taehyung masih menatapnya dengan mata coklatnya. Menandakan bahwa alphanya masih mendominasi.
Namun siapa yang tahu jika Taehyung sedang bersembunyi dibawah sana, menghindari cahaya bulan yang sinarnya begitu terang malam ini, dan Jungkook pemuda polos yang berfikir ini sudah berakhir malah membiarkan sinar itu menemui suaminya dengan menyibak sedikit selimut yang sejak tadi menutupi seluruh tubuh Taehyung.
"alpha.." gumamnya pelan sambil menangkup pipi Taehyung namun yang terjadi selanjutnya adalah, tubuh Taehyung yang membesar dibalik selimut, bersama geraman yang begitu mengerikan terdengar nyaring .
Jungkook membeku.
is
o-oh tidak.. j-jangan lagi,
b-bagaimana ini..
.
.
.
tbc.
thx for 15k 😭🤧 dan stay at #1 on vk walaupun udh seminggu lebih.
jangan lupa tinggalin jejak ya, jgn sider.. ayo interaksi 🤧