Ariene menghela nafasnya berkali-kali sambil memandang hamparan taman bunga kediaman Amalthea yang indah dari balkon kamarnya yang berada di lantai dua
"Nona" Ucap seseorang membuat Ariene mengalihkan pandangan dari balkon ke seorang pelayan yang berdiri di depan pintu yang menghubungkan kamarnya dengan balkon
"Ada apa Ayla?" Tanya Ariene
Ayla Florence adalah pelayan pribadi Ariene, dia pelayan yang sangat setia pada Ariene, dia juga seseorang yang multifungsi bahkan dia bisa menjadi seorang kusir kereta kuda sayangnya di dalam novel, dia juga mati karena membela Ariene
Selain bertekad untuk mengubah takdirnya sendiri, Ariene juga bertekad untuk mengubah takdir Ayla dan membuatnya menjadi pelayan paling sejahtera di dunia ini
"Tuan menanyakan keadaan anda, beliau sangat khawatir karena anda tidak keluar dari kamar selama tiga hari, begitu juga dengan tuan muda Kenneth dan tuan muda Jay" Ucap Ayla
Ariene tahu, jika ayahnya William Van Amalthea, dan kedua kakaknya Kenneth Frey Amalthea serta Jay Diora Amalthea sangat, sangat menyayanginya
"Katakan kepada ayah dan kakak-kakak jika hari ini, aku akan ikut makan siang bersama" Ucap Ariene
"Baik Nona, kalau begitu saya permisi terlebih dahulu" Ucap Ayla yang kemudian keluar dari kamar Ariene
Sementara itu, Ariene kembali menatap hamparan taman bunga yang luas
"Tidak, tidak, sudah cukup empat hari aku hanya berdiam diri, untuk bisa mencapai tujuanku aku harus mulai menjalankan rencana ku" Ucap Ariene
Dia kemudian masuk kedalam kamarnya dan menuju ke salah satu meja yang ada di kamarnya
Mengambil sebuah kertas yang ada di laci mejanya
Disana tertulis lima buah nama yang merupakan kelima tokoh utama laki-laki
Langkah pertama untuk menjalankan rencananya, dia harus menentukan siapa dulu yang harus ditemui untuk memutuskan hubungan
Yang pertama ada tunangannya, Izana La Verigga, tuan muda keluarga bangsawan Verigga yang merupakan sahabat dari Kenneth, Ariene meminta kepada Kenneth supaya bisa bertunangan dengan Izana, karena sangat menyayangi Ariene, Kenneth tidak bisa menolak permintaan Ariene dan Izana merasa tidak enak harus menolak permintaan dari Kenneth oleh karena itu, dia terpaksa bertunangan dengan Ariene
Yang kedua ada Pangeran kedua, Zean Rowland Kenziora yang merupakan kekasih gelap Ariene, terkenal sebagai Pangeran gila yang paling brutal sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang Pangeran yang harusnya berwibawa, dia mau menjadi kekasih gelap Ariene karena merasa Ariene menarik, hal itu merupakan kesialan Ariene karena menarik perhatian Pangeran gila yang tengah merasa bosan
Yang ketiga, Lucas Diaz Artur, tuan muda keluarga Artur yang juga kekasih gelap Ariene, sahabat dari Jay, Ariene memaksanya menjadi kekasih gelapnya dengan ancaman jika dia menolak maka dia akan berhadapan dengan Jay yang merupakan ahli pedang terbaik kedua setelah Pangeran kedua
Yang keempat ada, Nine Robia yang juga kekasih gelap Ariene, dia adalah seorang penyihir yang merupakan putra dari penyihir agung pemilik menara sihir, tanaman sihir dan bahan-bahan yang mereka gunakan mayoritas berasal dari wilayah kekuasaan keluarga Amalthea, lagi-lagi Ariene menggunakan cara paksa untuk membuat Nine menjadi kekasihnya, dia berkata jika Nine tidak mau menjadi kekasihnya maka keluarga Amalthea akan melarang menara sihir untuk mengambil tanaman dan bahan-bahan yang berada di wilayah kekuasaan Amalthea, hal itu membuat Nine mau tidak mau harus menjadi salah satu kekasih Ariene
Yang kelima ada Thomas Johannes, dia tidak bisa disebut sebagai kekasih Ariene juga tidak bisa disebut tidak memiliki hubungan dengannya, dia adalah komandan pasukan ksatria suci yang berasal dari rakyat biasa, Ariene yang melihatnya memiliki bakat meminta Thomas untuk mendaftarkan dirinya menjadi ksatria, hal itu membuat Thomas merasa berhutang budi pada Ariene dan menganggap Ariene sebagai masternya, ini adalah satu-satunya hal baik yang dilakukan oleh Ariene tapi di novel setelah tokoh utama perempuan datang, dia juga membuang Ariene sama seperti tokoh utama laki-laki lainnya
"Untuk saat ini, yang paling mudah sepertinya Izana dan yang paling sulit adalah Thomas, Lucas dan Nine dibawah Izana dan Zean adalah yang paling sulit kedua setelah Thomas, mencoba memutuskan hubungan dengan Zean hanya akan membuatnya semakin merasa tertarik" Gumam Ariene
"Baiklah sudah ditentukan, Izana yang pertama" Ucap Ariene sambil melingkari nama Izana yang tertulis di lembar kertas, kemudian Ariene kembali memasukkan selembar kertas itu di laci mejanya
Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu kamarnya di ketuk dari luar
"Masuk" Ucap Ariene
Tidak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka
"Nona, makan siangnya sudah siap" Ucap Ayla
"Baiklah, ayo pergi ke ruang makan" Ucap Ariene
"Baik, Nona" Ucap Ayla
Setelah itu, Ariene pun berjalan keluar dari kamarnya ditemani oleh Ayla yang berjalan dibelakangnya
*****
"Selamat siang ayah, kakak pertama dan kakak kedua" Ucap Ariene, seorang pelayan dengan sigap menarik kursi yang berada di samping Jay untuk Ariene
"Setelah tiga hari hanya berada di kamar, akhirnya kamu keluar juga, apa kamu tau betapa khawatirnya ayah beserta kakak-kakakmu?" Ucap William
"Mohon maaf telah membuat kalian merasa khawatir ayah dan kakak-kakak, selama tiga hari saya merasa tidak enak badan oleh karena itu saya tidak keluar dari kamar" Ucap Ariene
"Apa kamu merasa tidak enak badan karena Izana mengabaikan mu lagi?" Tanya Kenneth
"Tidak kakak pertama, saya tidak enak badan karena kelelahan lagi pula Izana tidak mengabaikan saya" Ucap Ariene
"Jangan membelanya Ariene, sejak awal aku sudah tidak setuju kamu bertunangan dengannya, aku lebih setuju kamu dengan Lucas daripada manusia batu itu" Ucap Jay
"Apa maksudmu Lucas orang gila pedang itu jauh lebih baik dari Izana? Kegilaannya bahkan mirip dengan Pangeran kedua" Ucap Kenneth
"Sudah-sudah, daripada Izana ataupun Lucas, ayah lebih setuju jika Ariene dengan Nine" Ucap William
"Maksud ayah penyihir itu? Darimana Ariene cocok dengannya ayah? Jika tidak dengan Izana, aku lebih setuju dia dengan Thomas daripada Nine" Ucap Kenneth
"Ha? Thomas yang berasal dari rakyat biasa itu? Dari asalnya saja dia sudah tidak cocok dengan Ariene, jika dibandingkan dengan Thomas, Pangeran kedua jauh lebih baik" Ucap Jay
"Lebih baik darimananya Pangeran yang seperti orang gila itu?" Tanya Kenneth
"Ya setidaknya Ariene akan jadi tuan putri bukan jadi rakyat biasa" Ucap Jay
"Ayah tidak peduli dengan Pangeran kedua dan Thomas, ayah tetap lebih setuju jika Ariene dengan Nine" Ucap William
"Tidak ayah, Izana jauh lebih baik dari penyihir itu" Ucap Kenneth
"Masih jauh lebih baik Lucas" Ucap Jay
"Sudah cukup, ayah, kakak pertama, kakak kedua, disini aku yang menentukan siapa yang lebih cocok denganku" Ucap Ariene yang akhirnya menghentikan adu mulut yang terjadi diantara ayah dan kakak-kakaknya
Setelah itu, tidak ada lagi adu mulut yang terjadi diantara mereka, makan siang berlangsung dengan damai diselingi dengan obrolan ringan
"Ayah, saya minta izin untuk pergi ke kediaman Verigga setelah makan siang ini" Ucap Ariene
"Kamu mau menemui Izana? Kenapa kamu tidak menemui Lucas saja?" Tanya Jay
"Terserah Ariene mau menemui siapa, kau tidak berhak mengaturnya" Ucap Kenneth membuat Jay berdecak kesal mendengarnya tapi dia tidak mengatakan apapun lagi
"Ya, ayah mengizinkannya" Ucap William
"Terima kasih, ayah" Ucap Ariene
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan acara makan siang mereka
Setelah selesai, Ariene segera beranjak ke kamarnya dan mempersiapkan dirinya untuk menemui Izana
*****