Bad Boy And Good Girl

By Nova_kitty08

1K 167 153

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN PENULISNYA SEBELUM MEMBACA YA Seorang gadis berumur 18 tahun yang kini sedang berjuang... More

part 1 (prolog)
part 2 (bad boy)
part 3 (beasiswa terancam)

part 4 (Egp)

256 43 56
By Nova_kitty08


Selamat membaca


*****

Dari awal masuk kelas kerjaan Linzy hanya melamun saja, sampai suara tegas bu irma memanggilnya pun tak dia degar, sehingga cubitan ziva di tangannya membuat dia tersadar, "awww ziva apaan sih", teriak Linzy dan membuat semua temannya sekaligus bu irma ikut menatapnya.

"Maaf bu", ucap Linzy gelagapan.

"Kamu kenapa?", tanya bu irma.
"Dia lagi ga enak badan bu", ucap ziva bohong.
"Yaudah kamu istirahat saja", ucap bu irma dan meninggalkan ruangan karean memang saat ini adalah waktunya jam istirahat.

"Lin, mau ke kantin?", tanya ziva dan dia menggeleng. Dan ziva pun pergi meninggalkannya, kelas sudah kosong sekarang cuma ada Linzy dan Nuca, aku tahu dia tak tidur dia hanya pura-pura tidur saat jam pelajaran.

Linzy mengambil sebuah handphone butut kepunyaannya yang dia beli 2thun yang lalu saat menerima upah dari bu erna saat membantu diwarungnya.

Dia mengecek laman galeri foto dihandphonenya dan dia tersenyum saat melihat foto sang ibu dan ayah beserta dirinya yang masih kecil di gendongan sang ayah.

Sedangkan Nuca yang sedari tadi memperhatikannya pun ikut tersenyum karena melihat senyum manis gadis yang berada disampingnya.

Nuca beranjak dari duduknya dan menenteng tas ranselnya, "Gianuca bisa bicara sebentar nggak", tanya Linzy memberanikan diri.
Nuca terus berjalan dan tak perduli dengan Linzy yang sedari tadi mengajaknya bicara. Linzy terus mengikuti Nuca sampai di taman belakang tempat favorit dia menyendiri. Nuca pun berhenti dan Linzy pun menabrak bandan kekar Nuca sehingga dia terpental. "Aww", ucap Linzy saat dia terjatuh.
"Kenapa lu ngikutin gue", ucap Nuca dengan nada dingin.

"Please aku mau bicara sesuatu tolong dengerin aku bicara dulu", ucap Linzy dengan sopannya.
"Lu pergi saja gue ga ada waktu", ucapnya dengan dingin dan sedikit tinggi.
Linzy menghela nafas kasar, dia tak akan pergi kalau Nuca nggak mau bicara kepadanya.
Linzy masih duduk dibelakang Nuca yang sedang memainkan gitarnya, memperhatikannya matanya tak lepas dari Nuca. "Cepet bicara gue gak punya waktu banyak", ucapnya akhirnya menyerah.

"Nuc, kamu bisa nolongin aku ga kamu mau belajar dirumah bareng aku dan kamu masuk kelas tepat waktu dan memperhatikan guru menerangkan semua pelajaran". Ujar Linzy tapi di potong  Nuca.
"Gue ga bisa mending lu balik", ucap Nuca dengan nada datarnya.

Linzy menahan amarahnya yang sedari tadi sudah di ubun-ubun tapi dia mencoba untuk sabar menghadapi cowok dingin dan badboy di depannya saat ini.

"Kalau kamu ga mau nolongin aku biasiswa ku bakal di cabut Nuc, ini impianku sekolah disini", ucapnya lagi menahan tangis.
"Gue ga peduli", ucapnya dengan nada tinggi.

Linzy diam menatap punggung Nuca, dia juga diam, dia sekarang ingin menumpahkan emosinya, tapi dengan kata-kata yang mungkin membuat Nuca

Sekarang emosi Linzy sudah ga bisa dia tahan, dia menumpahkan semua emosinya kepada Nuca.

"Aku tahu kenapa kamu bisa seperti ini", ucap Linzy dan nuca pun mulai meliriknya.
"Jangan sok tahu", ucapnya dengan datar.
"Kamu masih beruntung mem punyai kedua orang tua yang kaya dan semua keinginan kamu bisa kamu dapat tanpa kau meminta, karena ingin kamu bahagia, ingat lah Nuc sebenarnya mereka sayang sama kamu tapi mereka terlalu sibuk dengan kerjaannya yang tak bisa mereka tinggal", ucap Linzy.

"Lu ga usah ikut campur masalah gue, dan sok nasehatin gue", ucapnya dengan nada tinggi.

"Maaf aku ikut campur,aku juga tak kenal dekat dengan kamu,tapi karena memang masalahku juga ada ditengah masahmu, kamu itu beruntung masih punya mereka sedangkan aku sudah tak punya orang tua saja aku masih bisa tersenyum, karena aku ingin melihat mereka bangga kepadaku".
"Seharus nya kamu itu bisa membanggakan mereka dengan prestasimu, tapi kenyataannya kamu menjadi badboy dan malah mengecewakan mereka atas semua kelakuanmu".sambung Linzy dengan air matanya yang sudah membasahi pipinya.

Linzy berlalu pergi meninggalkan Nuca dengan air mata yang membasahi pipinya, sedangkan Nuca diam mematung mencerna ucapan Linzy.

Ray dan samy pun datang tdi mereka  sengaja ngumpet untuk mendengar pembicaraan mereka. Samy dan Ray saling diam dia tahu bahwasanya sahabatnya ini sedang mencerna ucapan Linzy.

"Nuc", ucap ray menepul pundak Nuca.
"Gue tahu lu ga sejahat itu sama cewe", ucap samy.

"Lu ga kasihan sama Linzy, dia itu siswa terbaik di sekolah ini", sambung Ray.
"Apa urusannya sama gue", ucapnya.
"Dia sekarang lagiempertaruhkan biasiswanya karena harus bisa membujuk lu agar mau belajar sama dia, kasihan dia Nuc, dia cuma anak panti yang ingin mengejar impiannya untuk bersekolah disini", ucap samy.

"Gue masah bodoh sama itu sam, ray, yuk ah cabut malas gue", ucap Nuca dan berjalan sesikit berlari menuju mobilnya.

Mendengar ucapan sahabatnya itu pun sam dan ray menghela nafas kasar, dimana hati nurani dia kayak dulu, yang selalu peduli sekitar.

Sam dan ray pun mengikuti Nuca menuju mobilnya, karena guru menyuruh kami pulang karena ada rapat yang sangat mendadak.

****

Linzy yang menatap sahabat satu-satunya itu menggerutu karena Linzy sudah menceritakan semua sama  ziva, "sudah Lin, jangan nangis", ucap ziva menenangkan sahabatnya.

Mereka pun dijemput supir ziva, Linzy pun diajak ziva main kerumahnya, untuk menghiburnya.

"Ziv,gimana aku bilangnya ke bu anisa ya, aku takut dia kecewa sama aku", tanya Linzy ke ziva.
"Berbohong saja dulu Lin, perlahan-lahan saja ngomongnya biar dia ga kecewa",
"Ko"
"Berbohong demi kebaikan gapapa Lin", ucap ziva dengn cengiran khasnya. Dan mengangkat dua jarinya ke atas kepalanya.

Setelah sampai dirumah ziva yang super duper megah ini, membuat Linzy tak enak, memang dia sering banget main kesini tapi dia takut pergi kerumah orang kaya, takut dituduh mencuri barang-barangnya kayak sinetron di ftv itu✌✌✌🤣🤣🤣

"Asalamualaikum tante", ucap Linzy menyalami mama ziva yang sedang memasak didapur.

"Waalaikum salam nak", balasnya sedangkan ziva hanya memamerkan gihinya tanpa mengucapkan salam, setelah ditegur mamanya dia baru mengucap salam.

"Ko lama ga main kesini nak Lin?", tanya mama ziva.

"Sibuk tante", jawab Linzy dengan senyum manisnya.
"Disuruh jangan panggil tante, mama saja", ucap mama ziva.
"Iya ma".
"Kalian mandi dulu gih habis itu makan, kemaren tante punya oleh-oleh buat kamu ada di kamar ziva nak", ucap mama ziva dan linzy mengangguk.
Karena memang mama ziva sudah menganggap Linzy sebagai anak kandungnya, apapun dia membelikan ziva sesuatu dia selalu membelikannya buat Linzy, sebulan yang lalu juga saat ziva di belikan laptop Linzy juga dia belikan karena memang laptok sangatlah penting untuk sekolah mereka. Linzy sudah menolaknya tapi ziva malah mengancamnya bahwa kalau dia ga mau menerimanya dia ga mau berteman lagi sama Linzy.

Bersenandung riang bermain game dikamar ziva sampai mereka berdua lupa kalau mereka belum makan, sehingga suara ketukan pintu kamar ziva dan teriakan mama ziva pun membuat mereka memberhentikan permainanereka dan berlari keluar kamar menuju ruang makan di bawah.

Hari ini waktunya siaran di radio, Linzy pun diantar supir ziva ke radio tempat dia siaran. "Terima kasih pak, hati-hati dijalan", ucap Linzy saat dia sudah turun dari mobil.

Dia berlalu meninggalkan mobil yang juga sudah melaju pergi, dia pun memasuki radio tempat dia siaran dengan wajah yang ceria, menutupi semua masalah dengan senyum manisnya.

"Selamat malam semua", ucapnya menyapa para pendengar yang menunggunya.

"Malam ini saya Linzi dan kak reno bakal nemin kalian lagi, mari kita bergalau-galau ria dengan lagu-lagu cinta tang melow dan relate banget", ucap Linzy.
"Yoi Lin", ucap kak reno selaku patner kerja linzy.

Nuca,ray dan sam pun mendengarkan radio tersebut, "suaranya Linzy alus pisan ye ray, sungguh aku terhipnotis", ucap sam.

"Gas lah sam pacarin", ucap ray sambilelirik kearah nuca.
Sedangkan nuca acuh tak mau masuk kedalam percakapan mereka.

"Kehidupan itu seperti roda berputar kadang kita diatas juga kadang kita dibawah, kadang kita senang dan detik berikutnya kita sedih, terima kenyataan itu harus,jangan menjadi pengecut  ya, bahwasanya hidup ini harus di nikmati dan disyukuri, semangat ya kak, banggakan mereka dengan prestasimu bukan dengan kenakalanmu, thank you kaka sudah mau curhat dengan kita", ucap linzy  dengan kata-kata bijak.

"Yess wanita yang perlu di perjuangin banget ini sam",ucap ray  yang sedang dudul di samping nuca di depan.






Thaks readers sudah menunggu.
Semangat kalian membuatku kecanduan menulis lagi.
50 coment bisa yoookk biat semangatin authornya ❤❤❤❤
Vote and coment kalian aku nanti ya🥰



Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 46.1K 60
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
228K 17.4K 28
Ratu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah...
182K 10.1K 24
Kisah seorang Andrea si bodyguard tampan tapi Manis yang selalu menarik perhatian tuannya . "Tidak ada yang aneh, hanya saja kamu terlihat menarik di...
2.4M 237K 58
📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat...