Our Mate

By Nia_Ainsley

228K 22.4K 5K

Donghyuck, yang akrab di panggil Haechan memiliki hidup yang cukup kelam semenjak dia lahir. Di usianya yang... More

Prolog
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

2

18.1K 1.6K 545
By Nia_Ainsley

Enam hari telah berlalu, selama itu pula Haechan diajak berkeliling ke sekitar mansion. Ia dan keenam mate nya sudah sangat dalam waktu sebentar. Seperti sekarang ini Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung sedang mengobrol di kamar mereka.

" Bagaimana sekolah nya?. " Tanya Mark, pagi tadi Haechan memang diajak melihat-lihat sekolah yang akan di masuki nya lusa nanti.

" Bagus, sekolahnya luas. Tapi kenapa rooftop di kunci?. " Sahut Haechan.

" Mereka tidak membuka kan pintu rooftop untuk mu?. " Bukanya menjawab Mark malah bertanya sambil menunjuk kelima adiknya.

" Tidak. Memang kenapa?. "

" Lusa kita ke sana, bear. Biar ku hukum anak-anak nakal ini. Aku sudah bilang kan ajak Haechan berkeliling di sekolah, lalu kenapa kalian tidak membukakan pintu rooftop juga?. "

" Begini tuan Mark Lee yang terhujat, kau memang menyuruh kami berkeliling bersama Haechan. Tapi kunci rooftop kau bawa saat rapat di ruang OSIS. Menurutmu kami harus bagaimana hm?. " Jawab Renjun panjang lebar.

" Eh, iya aku lupa. " Mark menepuk dahi nya pelan.

Enam orang dalam satu ruangan iru hanya menatap Mark datar. Bisa-bisa nya dia ingin memarahi orang atas kesalahan nya sendiri.

" Untung kau, hyung ku. Kalau bukan, ku cabik-cabik badan mu lalu ku umpan kan ke rogue. " Geram Jeno.

" Tega sekali. "

Haechan hanya menonton pertengkaran antar saudara itu. Badan nya terlalu lelah untuk ikut berpartisipasi dalam acara ' mari menghujat Mark Lee ' itu.

Ayolah ini sudah malam untuk melakukan acara debat. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Udara malam sama sekali tak membuat Haechan kedinginan, ia malah kepanasan.

" Bisakah kalian membantuku, nyalakan kipas anginnya!. " Pinta Haechan yang mengelap keringat di dahinya.

" Chan, ini sudah malam. Nanti masuk angin, udaranya dingin!. " Jawab Chenle.

" Tapi aku kepanasan!. " Rasa panas semakin mendera tubuh Haechan, anak itu bahkan menggeliat kan tubuhnya tak nyaman.

Keenam mate nya mengamati apa yang terjadi dengan sang matahari. Kemeja putih yang di kenakan nya mulai di basahi keringat, itu tak luput dari pandangan para dominan di sana.

" Panas sekali... " Gumam Haechan sembari berdiri dan mengipasi wajahnya dengan tangan.

Tiba-tiba aroma wangi nya bunga mawar bercampur wine memenuhi ruangan. Akhirnya mereka paham bahwa masa heat Haechan datang. Celana pendek milik Haechan pun sudah basah karena cairan yang keluar dari dalam sana.

Alpha Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle dan Jisung menggeram. Merasakan jika mate mereka sudah mulai masuk ke masa heat. Sekuat tenaga mereka menahan diri supaya tak menerjang sang mate.

" Tolong... Hiks... Panashh... " Haechan mendesis di akhir ucapannya.

Ia merasa ada yang salah dengan dirinya. Wajahnya memerah bak orang mabuk. Di dalam tubuh nya ada yang bergejolak ingin keluar.

" Carikan supressant!. " Seru Jeno panik.

Sebelum sempat berpencar untuk mencarikan supressant, sebuah genggaman di ujung pakaian Jisung menghentikan langkah mereka. Mereka tidak mau menyakiti Haechan karena omega itu belum tentu mau melakukan mating dengan keenamnya yang pasti terasa berat itu.

" Aku tidak membutuhkan nya!.... Hiks... Aku mau kalian!. " Lelehan air mata turun dari manik indah sang omega.

" T-tapi---

" Tidak apa, aku menerima kalian sepenuhnya. Jadi tolong bantu aku!. " Haechan memotong ucapan Jaemin dengan suara lembut nya.

" Baiklah jika kamu yang meminta. " Gumam Mark.

" Jangan menyesalinya!. " Peringat Jeno yang mulai menaiki ranjang bersamaan dengan saudara nya yang lain.

Tubuh mungil Haechan di dorong begitu saja ke ranjang, Mark yang melakukannya. Ini akan menjadi malam yang panjang, mereka tau itu. Semalaman penuh hingga pagi kegiatan penyatuan ketujuhnya belum selesai. Bahkan tubuh indah penuh peluh dan aroma amis itu sudah setengah sadar. Memang tak mudah melakukan mating dengan enam orang langsung.

Mark dan Renjun jadi yang terakhir sebelum Haechan jatuh pingsan. Dengan tubuh basah yang juga di penuhi cairan lengket di bagian bawah dan beberapa bagian tubuhnya.

Mark dan Renjun melepas penyatuan mereka, membaringkan tubuh omega yang tengah kelelahan itu dengan lembut.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Wajah manis Haechan dihujani kecupan sayang dari Mark, Jeno, Renjun, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Mereka berjajar, membaringkan tubuh mereka sendiri di bersebelahan dengan Haechan di tengahnya. Selimut tebal berwarna abu-abu dengan lelehan cairan kenikmatan di beberapa sisinya itu di angkat hingga menyelimuti tubuh polos tujuh pemuda dengan satu omega dan enam alpha itu.

OUR MATE


Suara kicauan burung membangunkan tidur nyenyak Haechan. Hal yang pertama ia rasakan adalah sakit di bagian belakang tubuhnya yang masih meneteskan cairan berwarna agak putih miliknya dan para mate nya.

Haechan meringis kesakitan bagian pinggang hingga kaki nya terasa remuk. Salahnya juga yang begitu bernafsu saat heat tadi malam. Ini baru satu hari, heat Haechan biasanya baru berhenti setelah 4-5 hari.

Ia menolehkan kepalanya mendapati Jeno dan Jaemin yang ada di sebelah kanan dan kirinya. Haechan rasa mereka punya kesepakatan sendiri karena saat ia bangun pertama kali di sini, Chenle dan Jisung lah yang ada di sampingnya.

Bercak merah dan ungu memenuhi leher hingga dada Jeno dan Jaemin, Haechan menatap ngeri pemandangan itu. Ini baru Jeno dan Jaemin belum Mark, Chenle, Renjun, dan Jisung nya. Astaga! Segila apa ia kemarin.

Tak sadar saja, jika di tubuhnya sudah ada banyak sekali kiss mark. Juga ada enam tanda bounding di lehernya. Perbuatan siapa lagi kalau bukan para alpha mesum itu?.

Rasanya Haechan ingin mengubur diri hidup-hidup. Ia ingat semalam dirinya benar-benar liar.

"Haechan-ah, kau sudah bangun?. " Suara serak Jeno menyapa pendengaran nya.

Haechan hanya mampu mengangguk, tenggorokan nya masih sakit karena terlalu banyak mengeluarkan suara kemarin.

" Mau mandi?. " Tawar Jeno.

" Ya. " Haechan tak nyaman berlama-lama dengan tubuh berbau amis nya.

Jeno bangkit untuk mengambil celana pendeknya lalu memakainya, baru menggendong Haechan ke kamar mandi.

" Tunggu sebentar ya, biar airnya penuh dulu. " Ucap Jeno yang masih setengah mengantuk.

Posisi Jeno yang tengah duduk di samping bath-up di pangkuannya ada Haechan yang mengenakan kemeja Jisung tanpa pakaian lainnya.

" Jen, "

" Hm?. " Sahut Jeno yang membuka sedikit matanya.

" Hari ini kalian sibuk tidak?. " Lanjut Haechan sambil menusuk-nusuk pipi Jeno dengan jarinya.

" Kurasa hanya Renjun yang sibuk, dia harus ke markas pagi ini memeriksa sesuatu. " Jawab Jeno.

" Aku ikut boleh?. "

" Tidak, bear. Kau sedang heat ingat? Heat mu mungkin datang beberapa jam lagi. " Tolak Jeno yang menggenggam jari telunjuk Haechan di wajahnya.

" Huft... Membosankan~. " Rengek Haechan.

Dengan gemas Jeno mengecup bibir yang tanpa sadar dimajukan pemiliknya.

" Sudah, ayo mandi!. " Jeno mengangkat tubuh Haechan kemudian melepaskan kemeja Jisung dari sana.

Tubuh sang mate di letakkan ke dalam bak mandi berukuran cukup besar itu. Baru lah Jeno ikut masuk ke sana.

Sementara di dalam kamar mate Haechan yang lain sedang kelimpungan mencari sosok pria berpipi tembam itu. Jaemin yang terbangun langsung membangunkan saudara nya yang lain dengan panik.

" Mark hyung! Bangun!. "

" Renjun!. "

" Chenle! Hey!. "

" Jisung-ah bangun!. "

Di guncangnya tubuh empat pemuda yang lainnya. Setelah beberapa kali mencoba membangunkan akhirnya mereka bangkit meskipun dengan mata yang masih terpejam.

" Apa?. " Tanya Mark.

" Haechan kemana?. " Ini Jisung yang baru sadar.

" Hah?. "

" Haechan hilang!. " Sontak mata keempatnya terbelalak lebar seolah akan keluar dari tempat nya.

" Apa?!. "

Semuanya bergegas turun dari tempat tidur hendak pergi keluar untuk mencari Haechan.

Cklek

" Kalian mau kemana?. " Pintu kamar mandi terbuka menampakkan dua orang dalam keadaan segar sehabis mandi.

" Haechan?. "

" Hmmm?. " Si empu menjawab santai.

" Kau dari mana saja?. " Pertanyaan bodoh di layangkan oleh Jaemin.

" Mandi. "

Ke-limanya menghela nafas lega, mereka pikir Haechan kabur karena tak bisa menerima takdirnya atau dibawa serigala lain. Rupanya ia mandi dengan Jeno. Bagaimana mau kabur bergerak sedikit saja Haechan kesakitan, apalagi berjalan.

" Kenapa tidak membangunkan aku, aku kan juga mau mandi dengan Haechan!. " Mark mempout kan bibir nya.

" Ish, menjijikkan hyung!. " Protes Jeno.

" Kalian mau mandi bersama Haechan juga? Wah, kalian kira kamar mandi itu onsen pemandian air panas apa?. " Jeno menjawab dengan tampang mengejek nya.

" Ide bagus, besok kita tambah kan onsen di mansion supaya bisa mandi dengan Haechan. " Celetuk Chenle.

" Gila! Itu bukan saran bodoh!. Tapi kalau Chenle yang membiayai aku mau. "

" Enak saja, kalian punya bisnis sendiri masih saja suka yang gratis!. "

Haechan tertawa geli, memiliki mate ternyata semenyenangkan ini. Dia jadi ingat masa lalu nya, dulu ia tidak punya teman sama sekali makanya selalu kesepian. Sekarang tidak lagi, mate nya begitu menyayanginya sepenuh hati.

" Eumm, Jeno bisakah kau membawaku ke ranjang, dingin. " Ah, mereka baru ingat Haechan masih ada di gendongan Jeno dengan sehelai handuk saja.

" Maaf, aku lupa. " Cengir Jeno.

Mark berbaik hati dengan mengambilkan pakaian untuk Haechan.

" Kenapa masih disini?. " Tanya Haechan pasalnya Jaemin, Mark, Jisung, Chenle, dan Renjun tak kunjung mandi.

" Morning kiss, Chan!. " Pinta Jisung.

Haechan menghela nafas pasrah, di kecupnya masing-masing bibir mate nya.

" Sudah sana! Cepat mandi!. "

~ SKIP ~

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, Renjun baru saja berangkat ke markas untuk memeriksa senjata-senjata yang baru di rakit anak buahnya. Meski berat untuk meninggalkan Haechan di rumah bersama saudara-saudara nya yang lain, ia tetap harus pergi.

" Kalian mengerjakan apa?. " Tanya Haechan pada Mark dan Jaemin.

" Biasa tugas OSIS, kami mengerjakan nya di rumah karena hanya tinggal ini yang belum selesai daripada menunggu masuk sekolah dan di tambah dengan tugas baru ya kami bawa pulang saja. " Jelas Jaemin.

" Kenapa Mark hyung satu tingkatan dengan kalian?. " Tanya Haechan lagi.

" Dia malas berdiam diri di rumah, kalau pun lulus Mark hyung pasti lebih banyak tugasnya. Jadi ya begitu. "

" Jaem, "

" Hmm?. "

" Kurasa heat ku datang lagi. " Haechan mengatakan nya dengan ragu-ragu.

Jaemin dan Mark mendadak menoleh dengan cepat, meneliti tubuh Haechan.

" Tapi feromone nya.... " Mark menggantungkan ucapan nya begitu aroma memabukkan yang ia masuk menguar tiba-tiba.

Haechan terdiam, dia memainkan ujung pakaian nya saking malunya untuk berbicara dalam keadaan seperti ini.

" Ssshhh... Bagaimana bisa lebih pekat dari kemarin?. " Jisung datang dari luar ruangan ia mendesis karena aroma Haechan lebih kuat dari kemarin meskipun telah di campuri feromone alpha-alpha nya.

" Emmhhh, " Haechan menahan suara aneh yang hampir keluar dari bibirnya.

" Chan, kau baik-baik saja?. " Haechan yang tadinya berdiri jadi terduduk karena kakinya melemas.

Mark menggendong Haechan ala bridal style membawa tubuh yang mulai di basahi keringat itu ke kamar diikuti saudara nya yang lain.

.
.
.
TBC

Nulis apa aku? (┬┬_┬┬)

Lama gak update cerita ini yah, susah cari ide nya.

Ada yang mau di tanya kan? Atau mau request silahkan

Sekian dulu, See U!!... 👋👋👋.

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 183K 70
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
1.1M 67.1K 43
Devanio Alexandro, putra mahkota dari Bluemon pack. Calon Alpha dari pack terbesar dan terkuat dari wilayah tersebut. Saat ini ia berusia sembilan be...
2.8M 190K 34
[ SEBAGIAN PART PRIVAT FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Bryan Ablord. Siapa yang tidak mengenal The King Of Werewolf ini? Kejam, bengis, tak mengenal ampun. ...
1.3M 101K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...