Story Of My Life (END)

By DreamyGirl2710

538 171 32

Cerita kehidupan ku yang seperti roller coaster paling aneh. Aku hanya ingin hidup ku berjalan seperti apa ya... More

Perdebatan
Damai
Pertemuan
Pertemuan 2
Perjalanan
Ketahuan
with Tania 1
Amarah
Penyelesaian
Ancaman
Terluka
Aneh
Pernikahan
Kehidupan Pernikahan
Sakit Hati
Sakit Hati 2
Berubah
Honeymoon
Hamil
Lahir
Ending

Sakit Hati 3

30 8 2
By DreamyGirl2710

Maya sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Dan setelah keadaan Maya pulih, sikap Maya terhadap Anton masih sama. Maya masih acuh terhadap Anton. Padahal Anton sudah bersikap baik kepada Maya namun Maya abaikan. Anton sudah cukup jengah dengan sikap Maya yang mengabaikan nya. Ia pun segera menghampiri Maya dikamar nya.

"Maya kita perlu bicara." Ucap Anton sambil mengetok pintu kamar Maya, Namun Maya tetap tak membuka kan pintu untuk Anton.

"Maya jangan uji kesabaran ku. Buka pintu nya atau aku akan dobrak." teriak Anton emosi karna Maya tetap bergeming dan tak mau membuka kan pintu kamar nya.

"Baiklah jika itu mau mu, jangan salahkan aku karena aku akan merusak pintu kamar mu." Ucap Anton serius.

"Baik ku hitung sampai 3 jika kamu tak keluar akan ku dobrak dan jangan salahkan aku berbuat sesuatu yang akan membuat mu menyesal."

Satu..

Duaa...

"Ada apa?" Tepat di hitungan kedua Maya membuka pintu kamarnya, tampak kondisi Maya yang masih lemas dan sedikit pucat karena baru sembuh

"Hm. Kenapa kamu susah sekali untuk diajak bicara baik baik. Apa aku harus memaksa dan bersikap kasar baru kamu akan berbicara pada ku?!" Balas Anton menatap lekat Maya, dan yang ditatap hanya membuang mukanya tak Sudi untuk melihat Anton.

"Aku minta maaf" ucap Anton karena Maya masih diam dan tak menanggapi nya.

"Maya, aku tau aku salah. Aku memaksa mu untuk melayani ku saat aku tengah mabuk. Dan dengan paksa memperkosa mu. Sesuai kesepakatan maka kamu berhak menghukum ku" ucap Anton memelas, kali ini ia memohon pada Maya sambil menggenggam tangan maya

Maya yang diperlakukan seperti itu tetap bergeming. Namun Anton dapat melihat bahwa Maya tengah menahan tangisannya.

"Maya, bicara lah. Apa yang harus ku lakukan agar kamu mau memaafkan ku?" Sambung Anton sambil memeluk Maya. Maya yang tiba-tiba dipeluk anton awalnya kaget, namun ia membiarkan perlakuan Anton terhadap nya karena ia sudah lelah untuk mendebat Anton.

"Tinggalkan aku" Ucap Maya tiba tiba dan langsung saja Anton melepaskan pelukannya karena ia kaget akan jawaban Maya.

"Apa maksudmu?" Tanya Anton sambil memegang bahu Maya dan menatap Maya kaget, ia tak paham dengan jalan pikiran maya

"Ceraikan aku" Ujar Maya datar tanpa ekspresi sambil menatap Anton dalam. Lalu Anton yang tak percaya dengan pendengaran nya melepaskan cengkraman nya di pundak Maya.

"Tidak!" Ucap Anton tegas sambil menatap Maya sungguh sungguh.

"Kenapa? Bukan nya Kamu sudah menjadi pewaris perusahaan mu? Aku rasa tak ada gunanya lagi pernikahan ini. Asal kamu tau aku tak pernah sedikitpun bahagia atas pernikahan ini. Aku muak dengan semua nya. Maka dari itu, ceraikan aku!" Balas Maya kini ia sudah menangis sambil memukul dada bidang Anton. Ia sudah lelah dan frustasi dengan kehidupan nya bersama Anton.

"Itukah hukuman dari mu untuk ku? Dengan perceraian baru kamu akan memaafkan ku?" Ucap Anton menghentikan pukulan Maya di dada nya dan menggenggam tangan Maya sambil menghapus air mata Maya yang makin deras mengalir.

Maya hanya terdiam sambil terisak. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan apa yang ia alami saat ini. Hati nya mati, hidupnya hancur dan itu semua karena Anton.

"Aku tidak akan pernah menceraikan mu. Aku akan terima semua perlakuan mu kecuali perceraian." Ujar Anton final tak dapat dibantah. Mendengar hal tersebut, Maya semakin terisak.

"Kenapa? Jika kita bercerai, kita akan bahagia. Kamu bebas bermain dengan wanita manapun tanpa harus bersembunyi lagi kan? Bukan kah itu yang kamu mau?!" Ucap Maya melepaskan emosi nya sambil menatap mata Anton. Ia lelah dan ia ingin Anton tau.

"Maaf, aku tidak bisa." Ucap Anton meninggalkan Maya yang menangis dan sudah terperosok akan ketidakberdayaan dirinya melawan sikap ego Anton. Dan Anton segera pergi karena ia tak tahan melihat maya yang sangat tersakiti karena nya.

Sebenarnya Anton tengah bingung terhadap perasaan nya sendiri, ia tidak mencintai Maya, ia hanya memanfaatkan keadaan Maya untuk kepentingan nya. Namun setelah menjalani hari-hari bersama Maya ia merasa nyaman. Jadi ketika ia mendengar permintaan Maya untuk bercerai, ia bingung dan kalut. Perasaan nya menolak, tapi ia sendiri bingung dengan dirinya sendiri. Ia tahu bahwa selama ini ia menyiksa Maya dengan perilaku nya walaupun Maya tak menggubris. Namun, Maya tak pernah komplain, dan berarti Maya bisa menerima nya. Tapi kenapa hatinya tak terima jika pisah dari Maya.

Hari hari pun berlalu begitu saja. Maya dengan diam nya. Dan Anton yang mengikuti keinginan Maya untuk bersikap acuh. Ia mengikuti permainan Maya untuk perang dingin. Dan jujur saja Anton merasa Maya sudah berubah. Ia tak seperti Maya yang penuh kehangatan dan keceriaan seperti dulu. Kini Maya berubah menjadi seorang yang dingin dan cuek. Ia rindu Maya yang dulu selalu menyambut nya walaupun sebentar, ia rindu Maya yang cerewet untuk menyuruhnya makan. Ia rindu sikap Maya terhadap nya. Tapi ia tau disini dia yang salah. Ia yang membuat Maya bersikap seperti itu. Jadi ia harus bisa terima. Tapi sampai kapan Maya akan seperti itu??

Malam ini Anton pulang ke apartemen seperti hari biasanya. Ya sudah beberapa hari sejak mereka perang dingin Anton tidak lagi bermain di club. Pulang kerja ia langsung pulang, sebab ia tak mau lagi mencari masalah dengan Maya. Ia ingin segera berbaikan dengan Maya

"Maya, aku udah belikan makanan kesukaan mu. Kita makan yuk. Aku tau kamu gak masak." Ucap Anton di depan pintu kamar Maya.

"Maya, please udah lama kita gak makan bareng, aku kangen sama kamu yang cerewet." Sambung Anton berusaha membujuk Maya

Lalu pintu kamar Maya terbuka, dan Anton merasa senang karena Maya mau memberikan ia sedikit kesempatan untuk memperbaiki keadaan rumah tangga mereka. Namun ia kaget saat melihat penampilan Maya yang sudah rapih dan cantik seperti mau pergi jalan keluar.

"Kamu mau kemana?" Tanya Anton heran

Maya yang melihat Anton pun melewati nya begitu saja, namun Anton segera mencegat Maya yang melewati nya.

"Aku bertanya, kamu mau kemana malam malam seperti ini?" Ucap Anton bersabar.

"Bukan urusan kamu." Jawab Maya acuh dan menghempaskan tangan Anton yang mencegat nya dan berlalu meninggalkan nya. Namun Anton tak menyerah, ia memeluk Maya dari belakang dan berusaha agar Maya tak pergi kemanapun karena ia hanya ingin makan bersama Maya malam ini.

"Kamu cantik malam ini. Kamu mau pergi kemana? Sama siapa?"ucap Anton lembut ia berusaha menahan emosi nya walaupun sebenarnya ia ingin membentak Maya saat ini karena sudah terlalu mengabaikan nya. Tapi ia sadar hal itu akan membuat Maya semakin membencinya.

Maya hanya diam ketika Anton memeluk nya. Ia tak tau harus berbuat apa.

"Aku ingin makan malam sama kamu maya. Please, udah lama kita diam diaman. Aku kangen kamu yang dulu suka menceramahi ku" ucap Anton mencoba mengalah.

Maya tetap diam mengacuhkan semua omongan Anton. Namun Anton pantang menyerah.

"Aku minta maaf Maya atas semua nya. Aku akan berusaha untuk berubah. Aku janji akan jadi suami yang baik untuk mu. Maafkan aku Maya." Ucap Anton tulus dan bersungguh sungguh. Namun Maya pun melepaskan pelukan Anton, ia pun pergi.

"Maya, kamu mau kemana? Tak adakah kesempatan untuk ku berubah Maya?!" Teriak Anton frustasi karena Maya tetap mengabaikan nya

Maya pun pergi meninggalkan Anton sendiri.

"Heloo dear. I Miss u." Ucap seseorang didepan apartemen mereka.
Ya dia adalah Alex. Cowok yang selalu bersama Maya saat di Maldives.

"No, Alex. kamu gak boleh meluk aku sembarangan." Ucap Maya sambil melepaskan pelukan Alex.

"I'm sorry. Aku udah kangen kamu banget. Heheheh." Gurau Alex

"Yaudah yuk kita jalan. Katanya kamu mau nunjukin tempat untuk melupakan semua masalah." Ucap Maya tak ambil pusing dengan sikap Alex

"Of course." Balas Alex kemudian mempersilahkan Maya untuk masuk ke mobilnya.

"Emang kita mau kemana Alex? Kita gak ke club' kan?" Ujar Maya to the point.

"Oh tenang, i know u. Aku gak akan mengajak kamu kesana." Balas Alex meyakinkan maya

"Okeee baiklah, " sahut Maya percaya.

lalu mereka pun pergi, dan tanpa Maya sadari ternyata anton melihat apa yang ia lakukan.

"Kamu ikuti Maya pergi, laporkan apapun yang mereka lakukan." Perintah Anton Kepada bawahannya untuk memantau kegiatan Maya.

"Baik tuan." Balas seseorang yang merupakan suruhan Anton

"Maya, bukan berarti aku tidak akan melakukan apapun, kamu akan menyesal karena memperlakukan ku seperti ini." Bathin Anton, ia pun segera membuang makanan yang ia beli dan memilih untuk pergi ke club' untuk melampiaskan kekesalannya.

"Wah, taman ini indah sekali.. Alex, thanks udah bawa aku kesini. Aku seneng banget." Ujar Maya kegirangan

"Yuk kesana, aku udah siapin dinner buat kita." Ajak Alex.

"Really? Kamu tau aku cukup kelaparan saat ini" jawab Maya dan merekapun tertawa bersama sambil berjalan-jalan.

Setelah makan malam diselingi dengan candaan saat nya untuk Alex mengantar Maya pulang dengan selamat.

"Maya, apa aku boleh bertemu dengan mu lagi?"tanya Alex ketika sudah sampai pada apartemen Maya.

"Tentu saja. Kamu adalah teman terbaik ku." Jawab Maya cepat

"Aku harap kamu tulus padaku." Ungkap Alex ambigu

"Apa maksudmu Alex?" Tanya Maya tak paham

"Ah no problem, jika ada masalah kamu bisa cerita padaku. Sekarang, kamu masuk sudah malam. Nanti kamu sakit." Ujar Alex sambil mengibaskan tangannya seperti mengusir Maya untuk segera pulang.

Dan merekapun tertawa. Alex mengecup kening Maya dan hal itu membuatnya Maya kaget.

"Alex apa yang kamu lakukan?" Kaget Maya dengan tindakan alex

"Ah maaf, aku reflek, itu ciuman persahabatan kita." Balas Alex sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia cukup grogi berhadapan dengan Maya

"Aku tidak mau Alex." Ungkap maya

"Kenapa.?" Tanya Alex kecewa

"Tidak sopan." Ucap Maya sambil menunjuk Alex dan menggelengkan kepalanya seperti anak kecil.

"Tidak sopan bagaimana??" Ungkap Alex masih tak paham dengan budaya Indonesia yang tidak sebebas negara nya.

"Pokoknya tidak boleh. Mengerti??" Tegas Maya agar Alex paham dan tak mengulangi perbuatannya lagi

"Hmm baiklah apapun mau mu. Kalau begitu aku pamit dulu ya Maya. See you." Pasrah Alex kemudian ia segera masuk ke mobilnya dan mengemudikan mobil nya meninggalkan Maya.

Maya pun melambaikan tangan nya melihat kepergian Alex, lalu ia pun masuk ke apartemen nya

"Wah.. baru pulang ya? Dari mana saja kamu?!" Ucap Anton melihat maya yang baru pulang dia bersandar di sofa ruang tamu menunggu Maya

"Anton kenapa kamu belum tidur?" Ucap Maya kaget melihat Anton yang duduk sambil menatap nya

"Aku menunggu mu Maya." Balas Anton menghampiri Maya.

"Anton jangan dekat-dekat." Ucap Maya menolak pelukan Anton.

"Kenapa sayang? Aku suami mu. Aku berhak atas dirimu." Ucap Anton menatap dalam Maya

"Aku lelah, aku mau istirahat." Ucap Maya mengabaikan Anton. Dan pergi meninggalkan Anton. Namun Anton segera menarik Maya kedalam pelukannya. Dan Maya kaget karena Anton memeluk nya tiba-tiba.

"Anton lepas. Kamu mabuk ya?" Ucap Maya yang mencium aroma alkohol di badan Anton saat Anton tengah memeluk nya.

"Hanya sedikit." Kekeh Anton sambil mengeratkan pelakunya kepada Maya

"Anton lepas, ini sesak. Aku mau istirahat." Ucap Maya sambil melepaskan pelukan Anton. Namun sia sia. Ia terlalu lemah.

Lama mereka berpelukan dan Anton melepaskan Maya. Ia meraih pundak Maya dan menatap Maya lurus.

"Ada apa Anton?? Kamu jangan buat aku takut." Ucap Maya cemas karena Anton begitu intens menatap nya. Ia takut Anton akan berbuat macam-macam padanya.

"Kenapa kamu takut pada ku? Aku suami mu Maya." Ucap Anton dan melembutkan tatapan nya.

"Kenapa kamu bersikap seperti ini Maya? Disaat aku ingin berubah menjadi suami yang baik, kamu malah senang senang pergi dengan lelaki lain." Sambung Anton menatap Maya sendu.

"Apa maksudmu?" Tanya Maya tak mengerti

"Alex. Kamu bertemu dengan dia kan?" Tanya Anton mengintrogasi maya

"Bukan urusan mu." Ucap Maya sambil mengalihkan pandangannya. Ia tak mau menatap Anton.

"Kenapa Maya? Apa aku tak cukup bagimu? Kenapa harus lelaki lain?" Tanya Anton frustasi dengan sikap maya

Maya hanya diam.

"Jawab aku maya!! Aku tak ingin kamu dekat dengan lelaki lain lagi termasuk Alex." Bentak Anton dan membuat Maya kaget karena sikap tempramen Anton.

"Apa urusan mu? Selama ini kamu bermain dengan wanita lain, aku diam saja Anton. Sekarang aku punya teman dan aku bahagia bersama nya, kenapa kamu ikut campur Anton? Kamu tidak berhak." Balas Maya yang kini telah emosi

"Kamu salah!! Aku berhak karena aku suami mu." Ucap Anton langsung menerjang Maya dan mengurung Maya di atas sofa dan mengunci pergerakan Maya dengan tubuhnya lalu ia mencium bibir Maya dengan paksa.

Maya yang mendapat serangan dari Anton secara tiba-tiba ia tak siap. Ia kaget dengan perlakuan anton. Jantung nya berdegup kencang, melihat maya yang tak memberontak maka anton semakin memperdalam ciuman nya. Merasakan hal itu, Maya sadar dan mencoba melepaskan ciuman Anton. Namun Anton semakin memperdalam dan meraba tubuh Maya yang membuat sensasi berbeda pada diri Maya. Ia belum pernah merasakan perasaan bergejolak seperti ini. Namun ia sadar, ini salah. Ia harus segera menghentikan Anton dan perasaan aneh ini.

Sebelum Maya sadar, Anton sudah merobek baju yang dikenakan Maya. Dan hal itu membuat Maya terkesiap karena Anton terlalu agresif, ia menatap Anton yang sedang di pengaruhi oleh gairah, Maya takut, ia trauma, ia tak ingin di perkosa Anton. Cukup.

"Anton, lepas!!" Ucap Maya sambil menahan gairah nya sendiri karena perilaku Anton pada tubuhnya. Ia harus menyeimbangkan kewarasan nya agar bisa bebas dari kurungan tubuh Anton yang sedang mendekap nya

"Tidak. Kamu harus melayani ku Maya." Balas Anton kini ia meremas dada Maya dan Maya yang diperlakukan seperti itu hanya bisa melenguh.

"Anton, sadar! Aku tak mau. Lepas!!" Ucap Maya mencoba untuk mendorong Anton, namun gagal karena perbedaan bobot tubuh mereka dan Anton lebih dominan.

"Kenapa? Aku suami mu. Aku bebas melakukan apapun pada tubuh mu." Tanya Anton diliputi gairah sambil melepas jilbab Maya dan memandang Maya takjub lalu ia membelai lembut rambut Maya dan mencium keningnya.

"Anton. Ku mohon jangan lakukan ini." Ucap Maya kini sudah menangis

Anton tak peduli dengan tangisan Maya

Saat Anton hendak melepas kan pakaian dalam maya, dengan sekuat tenaga Maya menampar anton.

Plak... Dan disudut bibir Anton mulai berdarah dan itu membuat Anton sedikit tersadar karena sakit nya tamparan Maya.

Lalu Anton melihat keadaan Maya yang berantakan dengan hanya menggunakan pakaian dalam karena ia dengan tidak sadar telah merobek pakaian Maya dan melemparkannya sembarangan. Maya terlihat menyedihkan dengan air mata dan wajah yang memerah serta rambut panjangnya yang telah terurai karena ia telah melepaskan jilbab Istri nya dan hampir menelanjangi maya.

"Maya, aku minta maaf. Aku khilaf." Ucap Anton seraya menggendong Maya menuju kamarnya.

Maya hanya menangis. ia tak mampu lagi melawan. Sakit rasanya diperlukan kurang ajar oleh suami sendiri.

Anton pun menyelimuti Maya dan meninggalkan Maya dalam keadaan menangis.

Anton tak bisa tidur, ia mengecek keadaan Maya. Ternyata Maya tak bersikap bodoh, ia telah tidur sambil sesenggukan. Melihat itu Anton kasihan dan menyesal karena ia sulit mengontrol emosi nya.

Anton pun mencium kening Maya dan memilih tidur sambil memeluk tubuh ringkih Maya

Ya mereka hanya tertidur sambil berpelukan.













Continue Reading

You'll Also Like

605K 2.8K 17
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
724K 67.6K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
1.5M 72.6K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.1M 161K 51
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...