point of view: author
keseharian rosé hanya ia habiskan untuk bekerja malam hari ini. hari hari sudah berlalu, kini kesehatan tubuhnya sudah kembali berjalan normal.
eunwoo menepuk pundak sang wanita tersebut, "pulang, yuk?"
sebagai kekasih yang normal, eunwoo dengan senang hati menawari hal tersebut.
iya, semenjak rosie sakit kala itu. eunwoo lebih sering mengantar - jemput rosie kerja, mereka menjadi kekasih secara diam diam, bahkan jaemin belum tahu kejadian dibalik ini semua.
"yuk, woo. kita beli makan dulu mau? aku belum masak sama sekali buat jaemin." rosie melontarkan perkataan tersebut, terlihat perbedaan dari raut eunwoo.
"yaudah deh, tapi aku ngga bawa duit." eunwoo menjawab, tangan kekasihnya ia tarik perlahan agar segera pergi dari tempat tersebut.
rosé tersenyum sekilas, "gapapa kok, woo. aku bawa uang. santai aja, kita mampir ke sate pinggir jalan bentar ya?"
lift sudah dimatikan saat jam sudah menunjukan ke angka 8 malam. terkadang, mba nara harus dipaksakan untuk pulang larut malam demi menjaga anak anak di rumah.
"eh, aku bawain permen buat jaemin juga loh, ros."
haha, iya. permen yang bisa membuat jaemin tidur kemarin, karena terkandung obat tidur di dalamnya. namun rosie tidak pernah sedikitpun menyadari hal itu.
point of view: jung jaehyun
jaehyun
nak |
dimana? |
jaemin
| ap
| kmr
jaehyun
mama kemana |
jaemin
| lm plg
jaehyun
lem paling? |
ngetik apa sih, nak? |
jaemin
| blom plg
jaehyun
oh |
mau main ke kamar papah ga? |
jaemin
| y
jaehyun
papa jemput ya ke kamar kamu? |
jaemin
| trsrh
jaehyun
nak |
jaemin
| ap
jaehyun
papa udh diluar |
jaemin
| sbr
| lg poop
jaehyun
lama |
buruan |
jaemin
| papa goblok
jaehyun
astaghfirullahaladzim |
jaemin
| y emg bnr
| di kira ak poop g cbok apa
jaehyun
untung anak sendiri |
jaemin
| pa
| ak dh slesai poop
jaehyun
bukain pintu |
jaemin
| 👌🏻
pintu terbuka, menampilkan sesosok bocah yang tingginya diatas pinggang gua.
"ayo ke kamar papa, ada wifi kok. santai aja, tar kalo mau ngegaming bilang aja. nanti papa beliin komputer dua biji buat kamu ngegame."
jaemin mengangguk antusias lalu dengan segera kami berdua berlari ke arah lift dan segera menuju ke kamar milik gua sendiri.
point of view: author
rosé dan eunwoo kini telah mempijakan kaki di kediaman keluarga kecil rosé.
"sepatunya dirapihin di rak aja dong, woo." rosé menyadari eunwoo hanya menggeletakan sepatunya di sembarang tempat, yang cukup membuat rosé risih.
karena, dirinya sangat mempatuhi kebersihan. rosé paling ngga tahan kalo ngeliat sesuatu yang kotor dan berantakan.
eunwoo menangguk, lalu menaruhnya di atas rak sepatu, "iya, sie."
tidak lama dari itu, rosé berjalan masuk terlebih dahulu dan mencari keadaan jeno serta jaemin.
"mba nara, nana kemana? jeno nya udah dikasih makan, kah?" tanya rosé pada sosok mba nara yang ada dihadapannya, kini sudah pukul 10 malam. dan mungkin mba nara harus minap malam ini di apartment milik keluarga rosie.
"tadi jaemin dijemput sama pak jaehyun, bu. diajak ke kamarnya sih tadi katanya."
rosé menangguk, lalu ia kembali ke ruang tengah. rosé menemukan sosok eunwoo disana yang sedang mendaratkan bokongnya ke sofa.
rosé ikut terduduk disebelahnya, lalu memeluknya secara perlahan.
wangi badan milik eunwoo cukup membuat rosé mual, karena ia tidak terlalu menyukai wangi yang cukup tajam seperti ini.
dengan segera, ia melepaskan pelukannya. dan. sedikit menjauh dari tubuh atletis eunwoo. namun gagal,
"rosie, wanna have some fun?"
disclaimer
nah jadi, di chapter sebelumnya sempet aku bilang,
kalau rosie lagi banyak pikiran, sampai ngebuat dia lebih sering berdiam diri.
guys, itu karena dia masih labil sama pilihan dia sendiri.
mau sama eunwoo, atau balik ke luka yang lama.
with love, author.