Happy Reading ❤️
"Lo harusnya nerima tawaran kerja sama gue. Kan bagus lo dapet Yeonjun, gue dapet Taehyun."
"Please Ryu, gue lagi ga butuh tawaran kerja sama lo sekarang. Gue cuman mau curhat doang."
"Kalau lo nerima tawaran kerja sama gue, mungkin Beomgyu udah mati dan kita dua bisa milikin orang yang kita cinta."
"RYUJIN!!!"
"Sensi banget sih Bin, lo tahu ga? gue muak lihat lo nangis terus hanya karena si brengsek itu."
"Gue juga capek Ryu, harus nangis hanya karena dia."
"Lo tinggal terima aja tawaran gue, kita buat si Beomgyu itu mampus. Dan gue pastikan lo bakal dapetin Yeonjun."
Inilah yang Taehyun, Hyunjin, Hyuka, serta Hoshi tidak ketahui, Soobin memiliki sepupu yang sangat mereka semua benci. Shin Ryujin, orang yang udah ngerundung Beomgyu kemarin sekaligus yeoja yang selalu mengejar Taehyun.
"Gue ga akan mau apapun yang lo bilang, memang gue benci banget sama Beomgyu, tapi gue ga mau sampai buat dia mati kaya rencana lo."
"Ckckck, Bin...Bin... Lo lemah. Kalau kaya gini terus lo ga akan ngerasain kebahagiaan."
Soobin tampak merenung, dia tengah merebahkan dirinya di kasur Ryujin. Pikirannya melayang, bagaimana kalau dia menerima tawaran Ryujin saja? Pasti akan lebih mudah untuk mendekati Yeonjun dan menjadikan Yeonjun miliknya.
Jika boleh jujur, Soobin sempat tertarik dengan rencana Ryujin, dia hampir saja mengiyakan nya. Sebenarnya sebelum Beomgyu di rundung oleh Ryujin, Soobin sudah tahu di luan, dia bahkan menyaksikan sendiri bagaimana Ryujin merundung Beomgyu.
"Kalau gue bilang iya, apa rencana lo untuk selanjutnya?" Tanya Soobin tiba-tiba.
Ryujin tersenyum lebar, jenis senyum iblis yang dia keluarkan.
❤️❤️
Keterdiaman Beomgyu membuat Taehyun khawatir, Beomgyu tak mau mengeluarkan sekata pun sejak beberapa jam terakhir.
Yeonjun sudah pulang, Hyunjin pun begitu. Tapi sebelum Hyunjin pulang Taehyun menitipkan Taegyu kepadanya.
"Gyu."
Lihatlah, bahkan untuk sekedar menyahut saja Beomgyu tak mau.
"Gyu kamu kenapa hmm?"
Beomgyu menatap Taehyun yang sedang duduk di sampingnya.
"Gyu salah Tae." Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.
Taehyun menggenggam satu tangan Beomgyu kemudian di ciumnya. "Ga ada yang salah Gyu, semesta hanya lagi mempermainkan kita semua."
"Ta-tapi ini semua udah jelas salah Gyu."
Beomgyu mengusap luka di sudut bibir Taehyun dengan tangan yang satunya.
"Sshhh." Taehyun mendesis ketika Beomgyu tak sengaja menekan lukanya.
Beomgyu buru-buru menarik tangannya ketika mendengar desisan suaminya.
"Dengar aku Gyu, kamu ga salah. Aku hanya terlalu sensitif sehingga meninggalkanmu, dan tentang masalah Appa serta Yeonjun hyung yang menyalahkan ku atas apa yang menimpa dirimu, aku menerimanya. Aku yang memang tidak becus menjagamu."
Beomgyu menggeleng dalam baringnya. Tapi Taehyun terus saja menciumi punggung tangan Beomgyu.
"Tidur, ga usah di pikirin. Kamu masih ingat kan ada satu nyawa di sini?" Ucap Taehyun yang kini tangannya sudah berada di perut rata Beomgyu.
Beomgyu mengangguk, dia memejamkan matanya menikmati elusan Taehyun di perutnya.
Ketika Taehyun sudah memastikan Beomgyu tertidur dengan pulas, barulah Taehyun ikut merebahkan dirinya di samping Beomgyu sambil memeluk manisnya itu dari belakang.
"Apapun yang terjadi semoga kamu baik-baik aja Gyu." Tangan Taehyun di lingkarkan nya satu ke perut Beomgyu kemudian dia mulai mengelus perut itu seperti tadi. "Jaga Papa mu ya nak, Appa tahu kalau kau anak yang kuat." Gumam Taehyun.
❤️❤️
"Guk...guk...guk..."
"Anjing! Berisik banget sih lo." Hyunjin melihat kesal ke arah Taegyu.
"Guk..guk..guk...guk..."
Hyunjin akhirnya menggendong Taegyu yang ada di sampingnya tadi, di letakkan nya anjing itu di atas pangkuannya.
Dia sekarang sedang berada di sebuah taman kota, awalnya dia berencana untuk pergi ke rumah Hyuka, namun sahabatnya itu sedang tidak ada di rumah, jadilah Hyunjin mengajak Taegyu ke taman ini.
"Lo tahu ga sih, gue tiap hari nahan perasaan gue. Sakit banget tahu ga harus pura-pura kalau selama ini hubungan gue dan Soobin baik-baik aja. Eh bentar, gue bingung mau manggil lo apa, kalau gue manggil lo Taegyu kaya ga enak gitu, kalau gue manggil lo Tae berasa manggil Taehyun, kalau Gyu juga sama berasa manggil Beomgyu."
Hyunjin tampak memikirkan nama yang pas untuk panggilan Taegyu. "Kayak mana kalau gue panggil lo Aegy?"
Taegyu menjilat-jilat tangan Hyunjin seperti berkata kalau dia setuju.
Hyunjin tersenyum senang, Taegyu berhasil menaikkan moodnya, dia sangat lucu.
"Gini ya Aegy, coba deh lo jadi gue, pasti lo bakal pusing banget serius. Gue tahu Soobin sahabat gue, ga seharusnya gue nyimpen perasaan terhadap dia, tapi gue juga ga bisa ngatur perasaan gue Aegy."
"Lo punya saran ga? Gimana caranya biar gue bisa ngelupain dia?"
Taegyu melompat dari pangkuan Hyunjin dan berlari entah kemana, Hyunjin buru-buru mengejarnya, tapi sial sekali Hyunjin kehilangan jejak Taegyu.
"Mampus gue, bisa di amuk sama Taehyun kalau tuh anjing hilang."
Hyunjin menyusuri taman itu hingga dia tak sengaja menubruk seseorang.
Brukkk
Orang yang Hyunjin tabrak tidak jatuh, tapi dialah yang jatuh tersungkur karena tubuhnya tak seimbang.
"Eh, maaf. Sini gue bantu." Kata orang yang menabraknya.
Hyunjin menerima uluran tangan tersebut tanpa melihat orang yang dia tabrak. "Makas--- elo?"
"Oh, pantes. Elo ternyata yang nabrak gue, tahu gitu gue ga usah minta maaf apalagi sampai ngebantu lo."
Bukannya membalas ucapan orang yang dia tabrak Hyunjin malah melihat sesuatu yang ada di gendongan orang tersebut.
"Taegyu. Taegyu kok bisa ada sama lo?"
"Ha? Taegyu?"
"Sini-in anjing gue! Dasar pencuri hewan." Hyunjin mengambil Taegyu yang berada di gendongan orang tersebut.
"Lo nuduh gue mau nyuri anjing lo? Hello!!! Lo yang ga becus jaga anjing lo makanya dia sampai berkeliaran di sini."
"Denger ya Yang Jeongin, orang ter-resek sedunia. Gue tadi ngegendong nih anjing, dia aja yang kakinya kegatelan makanya lompat dari gendongan gue terus lari entah kemana."
"
Guk..guk..guk..."
"DIEM!" Ucap Jeongin dan Hyunjin kompak sambil memelototi Taegyu.
Taegyu yang di pelototi menjadi ciut.
"Itu namanya lo ga becus jaga anjing lo! Untung gue yang nemuin dia, kalau engga pasti dia udah hilang sekarang. Lo ga mau berterima kasih gitu ke gue karena nemuin anjing lo?"
Hyunjin memutar bola matanya malas. "Makasih." Kata Hyunjin dengan nada ga ikhlas.
"Bukan makasih kaya gitu, gue mau lo berterima kasih sama gue dengan cara kasih gue kerjaan."
Hyunjin melotot, apa-apaan si Jeongin ini? Pikir Hyunjin.
"Lo gila? Ngapain minta kerjaan sama gue?"
Jeongin sebenarnya malu harus mengakui ini, tapi dia benar-benar lagi butuh uang untuk pengobatan Eommanya.
"Lo kan orang kaya, Appa lo punya perusahaan, apa ga bisa lo cariin gue pekerjaan?"
"Ga bisa lah bego. Lo belum lulus, mau jadi apa lo di perusahaan Appa gue? Eh, tapi kalau lo emang lagi butuh kerja gue ada pekerjaan buat lo. Gajinya lumayan besar. Lo mau?"
Jeongin mengangguk, yang penting dia dapat kerja sekarang.
-xoxo-