[i]Treasure Effect✓

By KKIMJKY

184K 34.9K 8K

Song Hana adalah gadis yang berasal dari Olympus yang merupakan tempat tinggal para Dewa. Namun suatu keputus... More

𝕿𝖗𝖊𝖆𝖘𝖚𝖗𝖊 𝕰𝖋𝖋𝖊𝖈t
𝕻𝖗𝖔𝖑𝖔𝖌||Stepping On The Earth
01| About Treasure
02| New Manager
03| Agency
04| Arrows
05| Attack
06| Hiding
07| Suspicious
08| Lie
09| Get Away
10| They Come
11| Disaster
12| Chaos
13| Reality
14| Fly
15| Travel
16| Their World
17| Heredity
18| New House
20| Introduction
21| Their Strengths¹
22| Their Strengths²
23| Treasure and Happiness
24| Sword
25| About Reality
26| Treasure Stories
27| Beginning Of The Journey
28| Immortal World
29| Fight
30| Lost¹
31| Lost²
32| Gods Items
33| Hana, The Special Girl
34| Towards The End
𝕰𝖕𝖎𝖑𝖔𝖌||The Final Battle
About The Treasure Effect
Ekstra Part| 𝕿𝖗𝖊𝖆𝖘𝖚𝖗𝖊 𝕰𝖋𝖋𝖊𝖈t

19| Happiness

4.1K 857 76
By KKIMJKY

Langit malam terlihat kelam walaupun ada taburan bintang diatasnya. Semilir angin berhembus tenang beriringan dengan ombak didekat air yang sedikit bergerak. Tidak ada suara jangkrik, tidak ada burung hantu, apalagi suara hewan buas.

Hanya ada suara teriakan mereka, yang membuat kelamnya malam menjadi seakan terang benderang.

Di tempat tinggal para anggota, lampu-lampu indah menyala di setiap sudutnya. Membuat kabin mereka terlihat indah pada malam hari yang gelap ini.

Seharusnya malam ini dilalui dengan istirahat yang menenangkan, namun rencana bahagia mereka menghancurkan semuanya.

Mereka mengadakan acara bakar-bakar seperti malam tahun baru.

"Gue baru tau kalo kamar didunia dewa vibesnya macam kontrakan," ujar Jihoon yang datang sambil membawa piring berjumlah lima.

"Iya woi mana ada ramen instan lagi didalem rak kamar gue," kata Jeongwoo senang.

"Eh, ini jam berapa? Gak bakal ketauan kan tapi?" tanya Hyunsuk was-was.

Jaehyuk menyipitkan mata, ia mendongak menatap langit dengan kedua tangan yang jarinya ia bentuk sedemikian rupa seperti layar hape. Seakan meneliti kelamnya malam dengan bintang yang bertaburan tersebut.

"Kalau dilihat dari kegelapan, keknya jam sebelasan," ujar Jaehyuk.

"Hana udah tidur dong? Asik!" Haruto kegirangan.

Mereka sedang menyiapkan alat dan bahan untuk bakar-bakar. Heran juga sebenarnya, karena isi didalam kabin mereka seperti yang ada di dunia manusia. Ada kulkas dengan seperangkat bahan makanan mentah bahkan ada yang kalengan. Junkyu paling heran walaupun ia anak dewa laut, satu kulkas hampir penuh dengan ikan-ikanan.

Kata Mashiho, "Yang di kulkasnya ada rumput laut sama nasi, bilang gue. Mumpung Junkyu punya ikan salmon, entar gue buatin sushi."

Sayangnya tidak ada. Nasi hanya bisa didapatkan di kafetaria sekolah. Tidak mungkin malam-malam begini menerobos untuk mengambil nasi. Kalau dilihat Hana atau dua senior yang seharian tadi bersama mereka, itu cari mati namanya.

Lantas mereka bakar-bakar dengan seadanya. Benar-benar menganggap bahwa ini rumah sendiri. Maklum, selama di agensi mereka tidak pernah seperti ini. Jadi harus memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin dengan cara bakar-bakar di tengah lapangan.

"Ini alat buat manggang, hidupin sendiri ya," ujar Yoshi yang baru datang membawa alat pemanggang berwarna dominan merah hitam tersebut.

"Ada arang?" tanya Junghwan.

"Pintu kabin Jaehyuk dipinggir-pinggirnya kek bahan bakar gak sih?" tanya Junkyu.

Jaehyuk melotot, "Heh! Jangan mengurangi nilai estetika pintu kabin gue!"

"Aelah bang, dikit aja!" ujar Jeongwoo.

"Iya sih, jangan pelit banget deh! Lo kan yang paling banyak makan!" ujar Jihoon julid.

Jaehyuk menghela nafas, bolong dikit tidak apalah yang penting acara bakar-bakar mereka berjalan dengan baik. Lantas lelaki itu mengajak Junghwan untuk membantu membolongi pintu dan mengambil arang dipinggirannya.

"Susah banget motong ini! Mashi tolongin!" rengek Junkyu yang baru beberapa detik diberi tugas untuk memotong daging sapi.

"Lemah banget sih, bang," ujar Yedam.

Haruto menahan tawa, "Mampos dibilang lemah sama orang pinter."

"Makasih, gue emang pinter."

Hyunsuk juga mengeluh, "Mashiho dimana sih? Kenapa motong bawang sesedih ini?"

"Lebay," ujar Asahi datar.

"Heh! Jangan liat doang lo, Sahikun. Bantuin abangmu ini, napa?!" Hyunsuk merengut.

Asahi menghela nafas, mulai bergerak untuk membantu Hyunsuk yang air matanya sudah keluar karena bawang bombai. Lagipula bawang untuk apa? Kan bumbunya kalau pakai kecap dan kacang sudah nikmat.

Tak lama, lelaki robot itu mendongak karena air mata yang hendak keluar.

"WOY WOY LIAT APA YANG GUE TEMUKAN!"

Teriakan Doyoung yang baru saja keluar dari kabin Mashiho dengan berlari, membuat semua atensi tertuju kepadanya. Lelaki tampan itu membawa sebuah gitar ditangan kanannya. Oh, jangan lupakan Mashiho yang juga berjalan memasang wajah merekah dengan speaker bluetooth berukuran cukup besar dan dua mikrofon.

Mentang Mashiho anak dewi musik, tapi mereka tidak menyangka kalau konsepnya seperti ini.

Sepertinya ketua yayasan tempat ini memang memfasilitasi mereka dengan hal yang benar-benar ada di dunia manusia. Mengingat mereka adalah setengah manusia biasa dan idola yang gemar menyanyi.

Ya tapi-sudahlah.

"WOANJER KAROKE KITA BRO!" teriak Jaehyuk yang baru datang dengan arang besar dikedua tangannya.

"Bang Asahi, idupin apinya ya. Lo kan gabut, Wawan mau ikutan karoke," ujar Junghwan sambil meletakkan arang dan korek api yang ia dapat dari kabin Jaehyuk.

Asahi menghela nafas untuk kesekian kalinya. Melakukan hal dengan segenap jiwa malas dan tidak ikhlas.

"Mashiho! Tukeran tempat! Gue gak bisa motong daging!" ujar Junkyu, sebenarnya dia ingin bernyanyi.

Mashiho iya-iya saja, karena yang paling master kemampuan dalam memasak adalah dirinya. Daripada rasa makanan dan antek-anteknya mengalami kehancuran, lebih baik ia turun tangan sekarang juga.

"Jihoon, lo lagi motong apa?" tanya Mashiho yang duduk disebelah Jihoon.

"Sosis, oh iya tadi gue dah selesai potong ayam," lelaki itu mengambil mangkuk berisi daging ayam yang telah ia potong, "Kece gak?" lanjutnya.

"Bagus, ikutan karoke sana."

"Gak deh, gue mau bantuin lo aja. Malem ini gue lagi waras dan baik hati, gak level bergaul sama monyet lepas."

Sebenarnya Jihoon mau ikutan karena bentar lagi speaker ingin dinyalakan. Tapi kasihan Mashiho, mana yang ikutan siapin masakan yang bentukannya seperti Hyunsuk yang dari tadi mengeluarkan air mata, Asahi yang menghidupkan api dengan setengah hati, Haruto yang mengumpat karena tidak pernah lurus untuk menusukkan lidi pada sosis yang telah Jihoon potong, ataupun si Yoshi yang dunianya terbagi antara fokus buat bumbu kecap sambil ketawa ganteng liat para temannya yang akan menjelma jadi biduan.

"Instrumentalnya darimana?" tanya Junkyu.

"Tes tes, satu dua tiga. Orang ganteng disini." NGIIIIIIIING.

"OALAH ASU SAKIT KUPING GUE!" Ujar Jaehyuk dengan bringas memukul kepala Jeongwoo.

"ISH MANA GUE TAU?!" teriak lelaki itu menggunakan mikrofon.

"JONGU ANJENG GAK USAH PAKE MIK!" Yedam emosi.

Lantaran wajah tampan Yedam berada tepat didepan speaker. Alhasil ia diterpa suara Jeongwoo disertai getaran pada speaker tersebut. Wajar saja kalau dia emosi.

"Ini apa?" Doyoung memutar tombol yang ternyata penambah suara. Ia tidak tahu, soalnya tidak ada simbol tanda tambah.

Bersamaan itu juga, si Jeongwoo bernyanyi lagu yang pernah ia nyanyikan di t-map spesial Iksan.

Sontak semuanya berteriak memaki karena Jeongwoo bernyanyi dengan setengah hati ditambah teriakan. Jeongwoo punya suara emas, tapi kadang lupa kalau ia punya suara itu.

"JONGU GOBLOK GUE LEMPAR PISO NIH?!" Haruto berteriak nyalang sambil mengacungkan pisau daging.

"Sudah gila," ujar Asahi.

"LO KALO CEKSOND JANGAN PAKE TERIAKAN ANJER!" Jihoon berteriak juga.

Sedangkan Jeongwoo hanya memasang muka bingung. Setahunya tadi, mikrofon yang ia pegang sudah ia nonaktifkan. Masa sih, mengeluarkan suara. Lantas lelaki itu menengok tombol yang ternyata berada pada kata 'on'.

"Maapin," ujarnya.

"Lo juga bego banget asal muter-muter aja, cok," sudahlah, Yedam jadi kasar sekarang karena lelah.

"Mana saya tau," jawab Doyoung.

"Ish, gak mulai-mulai jadinya! Gue pinjem gitar aja dah," ujar Junkyu.

Sembari mempersiapkan speaker yang tanpa mereka ketahui adalah bluetooth, lebih baik mendengarkan suara Junkyu. Oh, ngomong-ngomong api yang Asahi buat sudah menyala dan daging ayam hasil tusukan Haruto sudah dipanggang diatasnya.

Asahi dan Yoshi jadi juru kipas dengan asap wangi namun membuat perih menerpa wajah tampan mereka berdua. Sayang sekali, untungnya tidak mengurangi kadar ketampanan keduanya.

Junkyu mulai memetik gitar, bersamaan dengan itu Jihoon menatapnya dengan tatapan julid.

"You don't know babe, when you hold me, and kiss me slowly its sweety think~"

Yoshi sudah mengangkat sebelah tangan untuk dia gerakkan ke kiri dan kanan sebagai apresiasi menikmati nyanyian Junkyu, Hyunsuk berkata 'woah' dengan ekspresi takjub, Mashiho senyum-senyum saja, Asahi bodo amat karena fokus untuk mengipas sate, Haruto hanya tersenyum tipis, Jihoon sih meniru nyanyian Junkyu dengan ekspresi mengejek, sedangkan yang lain masih fokus dengan speaker.

Soalnya mereka kira itu alat bisa mengeluarkan instrumental sendiri.

"If you love me want too, love me want too, if you love me want too say something yeah, if you love me want to haaaaaaa~"

"Haaaaa," Jihoon menirukan nada Junkyu dengan suara yang ia buat-buat.

Junkyu yang mendengar itupun langsung berekspresi malas. Jihoon memang paling juara kalau soal merusak kebahagiaannya. Lantas lelaki itu menghempaskan gitar yang langsung di tangkap oleh Junghwan.

"Jihoon babi."

"You babi too," jawab Jihoon sambil tertawa menunjukkan matanya yang manis.

"Gitar, kamu gapapa?" ucapan Junghwan yang didengar Yedam membuat lelaki itu mengalihkan muka, lelah.

Brak

"SUMPAH INI SPIKER GIMANA CARA GUNAINNYA?!" teriak Doyoung frustasi.

"DOBBY JANGAN DI TENDANG!" teriak Mashiho ketika melihat speaker yang sepertinya miliknya-karena berada di kamarnya itu.

"Kalo yang kek di ruang latihan bisa di pencet-pencet terus keluar instrumen kan?" ujar Yedam masih mengutak-atik benda berwarna hitam ini.

Namun nihil, yang keluar malah suara dengungan yang memekakkan telinga.

"Berisik banget anjing," umpatan Asahi yang tiba-tiba membuat mereka semua terdiam.

Lelaki asal Jepang itu melemparkan kipas yang ia pegang, meninggalkan Yoshinori sendirian tersapu asap. Ia mendekati speaker dengan Yedam yang langsung berdiri lalu terjungkal. Tubuhnya menunduk sedikit dan kemudian tangannya bergerak untuk memencet beberapa tombol.

"Bego lo semua, percuma aja jadi idol hobi maen musik kalo gak tau kalo ini spiker blututh."

Jeongwoo menunduk, menahan tawa. Haruto melihat Jeongwoo menahan tawa lantas malah tertawa dengan lantang. Memecahkan keheningan akibat Asahi yang tiba-tiba buka suara dengan nada datar khas lelaki itu.

Membuat mereka semua tertawa, dan untuk kesekian kalinya Asahi menghela nafas.

"BANG MASHI, SIH!" tuduh Doyoung.

"LAH KOK GUA? JAEHYUK TUH!"

"OALAH ASU GUE MULU COK!" Jaehyuk ikutan teriak.

"Terus ini gimana? Masa vokal doang gak ada musiknya?" tanya Junghwan.

"Suruh bang Yoshi bitbok aja deh," usul Yedam.

Yoshi menggeleng, "Gak! Gue nyaman main kipas-kipasan."

Kemudian mereka diam, memikirkan cara biar waktu nyanyi ada musik pengiringnya. Heran pula kenapa yang ada disini harus speaker yang jenisnya seperti ini. Mereka jadi berfikir bahwa disini bisa akses hape, tapi si Hana bohongi mereka biar tidak terjadi hal-hal seperti ini misalnya.

Soalnya, mereka semua bisa saja putar balik ke dunia manusia hanya untuk mengambil hape yang sepertinya hanya berguna untuk foto-foto saja.

"DAHLAH ASAL NYANYI AJA!" Mashiho yang memang sudah selesai dengan acara potong memotong pun langsung berdiri. Soalnya semua sudah ditusuk oleh Haruto, tinggal panggang oleh Asahi dan Yoshi.

"Siniin!" ujarnya sambil mengambil paksa mikrofon dari Jeongwoo, padahal satu lagi menganggur didekatnya.

"Tes tes."

"Jigeum neoreul jibe bonaegi sileo hajiman geureol suneun eopseoseo~"

"HEYY!!" teriak mereka semua bersamaan saat Mashiho dengan merdu menyanyikan bait lagu milik mereka sendiri.

"Oneuldo~"

"ONEULDOO!!!" balas mereka teriak semangat.

"orenjiro muldeureoganeun~" Mashiho mengalihkan mikrofon dari mulutnya kearah para teman-temannya yang sudah menggila.

Dijawab dengan semangat, "NEOREUL YEOJEONHI NAN!!!!"

Mereka semua sudah berjoget ria. Jeongwoo dan Jaehyuk sudah adu goyangan maut mereka, Junkyu bersama Yoshi sudah berdansa, Hyunsuk menganggukkan kepalanya seperti rocker, Jihoon bersama Yedam sudah menggelengkan kepala layaknya trio macan, Asahi sudah mulai gerak bebas, Haruto memegang bungkus sosis kosong sebagai saweran, Doyoung sudah ikutan goyang bersama Junghwan disampingnya tertawa ngakak.

"Aswiwohamyeonseo jibe doragal geot gata~ APA?!"

"NANEUN DEO NEOWA HAMKKE HAGO SIPEUNDE!!!"

Mashiho seperti punya banyak penggemar yang melakukan fanchat saat dirinya bernyanyi. Buktinya saat berulang kali lelaki imut itu melayangkan mikrofon layaknya artis sedang konser, para anggota yang lainnya malah menjawabnya dengan teriakan membahana.

"Haega jyeodo~"

"HAEGA JYEODO!!!"

"MANTAB BANG LANJOT TEROS!!" teriak Jaehyuk disela-sela konser itu.

"Gidarimyeon dasi tteudeusi~"

"NAEILDO BOGOPA!!!"

Entahlah, acara bakar-bakar yang rencananya akan terlihat keren karena visualisasi mereka yang seperti anak nakal tongkrongan langsung sirna. Digantikan dengan acara goyangan dahsyat dadakan karena Mashiho yang tiba-tiba ambil alih untuk memimpin nyanyian.

Semuanya sudah menggila ketika menyanyikan Orange yang rasa lagunya mengandung kesedihan dan irama yang menenangkan, harus dirubah layaknya lagu koplo yang diiringi teriakan heboh.

Asahi sebagai pengarang dan komposer lagu itu sendiri sudah tidak peduli dengan harga diri lagu indah yang ia ciptakan. Terserahlah, ia sekarang lagi goyang bebas dan yang terpenting semuanya terlihat bahagia.

Ngomong-ngomong, semuanya tidak sadar kalau sate yang dibakar oleh Asahi dan Yoshi sudah hangus menghitam. Tak lupa, mangkuk berisi potongan daging yang sudah ditusuk Haruto sudah tumbang akibat tidak sengaja disenggol Jeongwoo karena bergoyang dengan bar-bar.

Persetan dengan masalah perut, yang penting goyang dulu sampai selesai.

"Nan seulpeohamyeonseo jibe doragal geot gata~ APA SAYANG?!"

"ASWIPGE ONEULDO NOEURI BOIGI SIJAKAETDA!!!"

"HUUUUUUU!!!!"

Mereka semua berteriak berbarengan dengan rusuh ketika lagu selesai dinyanyikan. Tawa langsung mendominasi setelahnya, tanpa sadar kalau bahan baku bakar-bakar mereka sudah berceceran tidak jelas letaknya. Bahkan bau gosong saja mereka tidak tercium karena saking asyiknya.

"LO SEMUA MASUK KE KAMAR SEKARANG!!!!"

Ah, yang hanya bisa menyadarkan mereka hanyalah seorang gadis berpiyama biru muda yang baru saja membuka pintu utama yang besar dengan segenap tenaganya. Hanya Song Hana, satu-satunya yang bisa membuat lapangan itu kosong dengan bahan yang masih berceceran setelah teriakan menggelegarnya.












_______

Teu-Ha~

Bagaimana sama part ini? Hebat bgt ya alat dunia manusia bisa ada di dunia dewa, iya dong kan fasilitas mereka diimbangi. Soalnya mereka keturunan setengah"..
*canda, emg serandom itu imajinasikuㅋㅋ

Vomment juseyoo~❤️

Continue Reading

You'll Also Like

528K 85.2K 30
"hai cantik, kalau aku chat kamu ada yang marah gak?" 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 𝐅𝐓. 𝐘𝐎𝐔 the "you" meaning for female. status : end. ── since 2O21. { ©SSWEE...
6.4K 478 14
Dua sahabat yang dipaksa untuk menikah oleh kedua orang tua mereka. yuk yang penasaran langsung cek aja ceritanya~ karena aku gak pintar bikin summa...
241K 24.2K 44
salah ga sih suka sama sodara sendiri -changbin ingat kita semua saudara -hyemin tapi kan sodara tiri jadi gapapa kan? -jeongin asalkan ayah ga ngela...
3.7M 368K 96
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...