Terlanjur Mencinta
.
.
.
Jung Jaehyun
Kim Doyoung
Seo Youngho/Johnny Suh
Jung (Lee) Taeyong
and other casts
.
.
.
Warn
This B×B story, if you're homophobe just skip this story
This just fic, don't bring it to real life
.
.
.
Yuta berjalan ke arah dapur, ia dan Taeyong sepakat menginap di rumah Jaejoong karena hujan lebat semalam.
" Ku kira kau tak akan bangun pagi" ucap Jaejoong yang sibuk memotong sayuran.
" Tidak bu, aku harus bangun pagi karena tidak ada pembantu di rumah, jadi aku harus mengurus Nana dan Taeyong sendirian" jawab Yuta pelan.
" Baguslah, aku dan Yun-ekhem maksudku aku dulu juga tak menggunakan pesuruh"
Yuta sedikit tersentak mendengar Jaejoong yang hendak menyebut nama Yunho,
" Ibu mau memasak apa? biar Yuu bantu ya bu, sekalian memasak sarapan untuk Nana, semalam dia ingin makan nasi juga tumis sosis"
Jaejoong mengarahkan dagunya ke belakang,
" Lakukan sesukamu, masak saja untuk Jeno dan Jaemin, aku ingin membuat makanan kesukaan Taeyong"
Yuta mengangguk, tak lama Taeyong datang dengan wajah mengantuknya, ia berjalan menghampiri Yuta, hendak mencium suami manisnya.
" Yu-aargghhh telingaku!!!" pekik Taeyong.
" Cuci mukamu dulu sana!!"
" Iya bu aduh!!!"
Taeyong menatap sang ibu kesal, namun ia tetap berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya,
" Dia sering begitu setiap pagi?"
Yuta mengangguk,
" Lain kali jangan mau dicium kalau dia belum cuci muka"
" Iya ibu"
Jaejoong dan Yuta kembali melanjutkan kegiatan memasak mereka.
..
Johnny menatap Doyoung yang tengah menyiapkan bekal untuk Mark,
" Kemarin kau kemana? bibi bilang kau tak ikut mengantar ayah check-up" tanya Johnny.
Doyoung menatap suaminya,
" Eum aku bertemu teman lama" balas Doyoung.
Doyoung kembali melanjutkan kegiatannya, Johnny masih menatap suaminya.
" Kau tidak bertemu dengan Jung Jaehyun kan?" selidik Johnny.
Doyoung menegang sesaat, namun ia kembali menatap Johnny dan tersenyum.
" Memang dia ada di Korea?" tanya Doyoung.
" Kau sempat menyebut namanya, bukankah artinya dia ada di Korea juga?"
Doyoung tersenyum kaku,
" Aku kemarin hanya asal menyebut saja hyung, bukan berarti Jaehyun ada di Korea, harusnya kita bertemu dengannya kalau dia memang ada di negara ini kan?"
Johnny hanya diam tak membalas ucapan Doyoung, tak lama Mark turun dengan pakaian sekolahnya.
" Pagi daddy, pagi papa" sapa Mark.
" Pagi baby boy"
Doyoung memasukkan bekal Mark ke tas,
" Di makan ya bekalnya sayang"
Mark mengangguk, tak lama Johnny bangkit dan mengecup kening suaminya,
" Aku berangkat" ucap Johnny.
" Nanti aku antar makan siang untukmu"
Johnny menatap Doyoung,
" Tidak usah, aku ada janji makan dengan client"
" Oh, baiklah kalau begitu, hati-hati"
Mark melambaikan tangannya pada Doyoung, selepas kepergian suami dan putranya, Doyoung menghela nafas lega, untung saja Johnny percaya.
.
.
.
.
Doyoung tersenyum menatap Jaehyun yang tengah mengantri untuk membeli kopi, ia mendekat dan berdiri di belakang Jaehyun.
" Pagi Jeje" sapa Doyoung.
Jaehyun menoleh dan membalas senyum Doyoung,
" Pagi juga...Doie" balas Jaehyun.
Setelah mendapat kopi yang mereka inginkan, Jaehyun dan Doyoung duduk disudut coffee shop itu.
" Eum Jeno dan Jaemin belum pulang ya?" tanya Doyoung.
" Mereka menginap di rumah ibu bersama Yong dan Yuu hyung, mungkin nanti sore pulang"
" Ah padahal aku ingin bertemu dua anak menggemaskan itu" ucap Doyoung dengan nada kecewa.
" Mereka pasti senang kau merindukan keduanya, Jeno dan Nana sempat menanyakanmu, aku bilang nanti mereka bisa bertemu denganmu lagi" balas Jaehyun.
" Ya, mereka bisa bermain dengan Mark"
" Ah ya Johnny hyung baik kan?"
Senyum Doyoung perlahan luntur, Jaehyun menatap itu semua dengan heran.
" Kenapa? kalian ada masalah?"
Doyoung menggeleng keras, ia lalu menatap Jaehyun.
" Jeje" panggil Doyoung.
" Hm?"
" Bisakah....tidak bahas yang lain saat kita sedang berdua?" ujar Doyoung.
Jaehyun menggaruk tengkuknya,
" Ah maaf, tapi Johnny hyung kan suamimu"
" Iya tapi aku kan Johnny hyung tidak disini"
Jaehyun hanya tersenyum memandang Doyoung, Doyoung meminum kopinya perlahan, sembari mencuri pandang pada Jaehyun.
..
Johnny hampir membanting ponselnya saat menatap foto yang baru dikirimkan orang kepercayaannya.
" Sialan!! jadi kau berani berbohong Kim?" geram Johnny.
Pintu ruangan Johnny diketuk, Johnny mematikan ponsel miliknya dan mengatur ekspresinya.
" Masuk"
Tak lama Taeil datang dan tersenyum pada Johnny, ia berjalan ke meja Johnny.
" Ini materi yang diperlukan untuk makan siang sekaligus meeting bersama client nanti" ucap Taeil.
Johnny menerima berkas itu dan mulai membaca, ia tersenyum puas melihat hasil kerja Taeil.
" Kau sudah mempelajarinya?"
Taeil mengangguk, Johnny kembali tersenyum,
" Baguslah, aku tak salah memilih asisten" ucap Johnny.
" Eum Johnny, maaf aku lancang tapi kau terlihat tidak baik-baik saja? apa kau sedang tidak mood atau semacamnya?" tanya Taeil.
" Apa terlalu terlihat?" Johnny balik bertanya.
" Eum sejujurnya iya, sejak kau mengantar Mark tadi terlihat moodmu sedang tidak bagus, sekarang malah sangat terlihat" balas Taeil.
Johnny melepas kacamata bacanya,
" Ya, ada beberapa hal terjadi dan itu sedikit mempengaruhi moodku" ujar Johnny.
" Sepertinya kau butuh teman cerita, apa selepas kerja nanti kau ingin ya mengobrol sambil minum atau-"
" Kau mau menemaniku?"
Taeil mengangguk,
" Of course John, why not?"
" Thanks Tael"
Taeil menepuk punggung tangan Johnny,
" Tidak perlu berterima kasih, aku senang bisa membantumu" balas Taeil.
' Sepertinya semua jadi mudah sekarang' batin Taeil.
Johnny dan Taeil saling melempar senyum satu sama lain.
.
.
.
.
Jaehyun masuk ke kediaman Kim, ia sebenarnya agak ragu, namun karena Jeno merengek ingin pulang ke apartement, jadilah ia kemari menjemput sang putra.
Jaehyun berjalan masuk, ia melihat Jeno dengan Jaemin bermain dengan seseorang yang ia ingat walau belasan tahun berlalu.
" Daddy/Jeje" pekik Jeno dan Jaemin bersamaan.
Orang itu menoleh dan menatap Jaehyun dengan mata indahnya,
" Jaehyun?" lirih orang itu.
Jaehyun membungkuk hormat pada sang ibu, Jaejoong bangkit dan mendekat pada Jaehyun, matanya mulai berkaca-kaca menatap anak bungsunya.
" Apa kabar....ibu?" lirih Jaehyun.
" Nono, Nana, kesini dulu sayang" itu Taeyong.
Jaemin dan Jeno berlari menghampiri Taeyong dan Yuta, Tayeong mengajak keduanya masuk ke kamar, kini di ruang tengah hanya ibu dan sang anak bungsu.
" Jaehyun? i-ini kau nak?"
Jaehyun menatap sang ibu dengan mata yang berkaca-kaca, Jaehyun menerjang ibunya dengan pelukan.
" Ibu hiks Jeje rindu ibu hiks" isak Jaehyun.
Jaejoong meneteskan air matanya, ia membalas pelukan sang putra.
" Maafkan ibu Jeje hiks maafkan ibu"
Jaehyun melonggarkan pelukannya, Jaejoong membelai wajah sang putra,
" Kau benar-benar mirip ayahmu" bisik Jaejoong.
Jaehyun meraih jemari sang ibu, mengecupnya dengan lembut,
" Akhirnya Jeje bisa bertemu ibu hiks"
Jaejoong menghapus air mata sang putra,
" Harunya ibu mencarimu saat itu, maafkan ibu ya Jeje"
Jaehyun menggeleng, ia kembali memeluk sang ibu, Taeyong yang melihatnya ikut menangis, akhirnya sang adik bisa bertemu ibu mereka kembali.
..
Doyoung pergi bersama Mark ke toko mainan, selain membeli mainan untuk sang putra, ia juga membeli mainan untuk Jeno dan Jaemin.
" Markeu, bisa kau pilih mainan mana yang cocok untuk Jeno dan Jaemin?"
Mark mengangguk, ia segera berlari ke rak mainan, tepatnya ke sudut boneka.
" Papa bagaimana kalau boneka ini untuk Jeno, dan boneka kelinci ini untuk Nana?" tanya Mark.
Doyoung tersenyum, ia mengangguk dan mengambil kedua boneka yang ditunjuk sang putra.
" Eum tapi satu tak akan cukup kan pa? kita cari lagi ya?"
Doyoung tertawa,
" Baiklah, kau bisa memilih lagi, untukmu, Jeno, dan Jaemin" ucap Doyoung.
Mark tersenyum, ia mengecup pipi Doyoung.
" Thank you papa" ujar Mark.
Anak itu akhirnya kembali berlari dan memilih mainan yang lain, ponsel Doyoung bergetar, Doyoung mengecek ponselnya dan ada pesan dari Johnny.
'Aku akan pulang terlambat, tidak usah menungguku' -Husband-
Doyoung terdiam, ia membalas pesan Johnny, tepat setelah pesan balasan terkirim, Mark datang dengan tiga mainan.
" Sudah?"
" Sudah papa, ah ya apa kita akan memberikannya langsung pada mereka?"
" Tentu saja sayang, papa dan paman Jaehyun sudah membuat janji besok, kita bertemu Jeno dan Jaemin ya"
Mark bersorak senang, Doyoung mengajak Mark membayar semua mainan itu dan kembali pulang ke rumah.
.
.
.
TBC
.
.
.
Mak JJ keknya dah mulai mau nih deket ama mantu manisnya😂😂😂
Hayoloh JohnDo mulai tanda-tanda
😅😅😅
Akhirnya tali kasih terjadi lagi di chapter ini, antara Jeje sama emaknya😅😅😅
Markeu, kamu semangat ketemu Jeno ma Jaemin, apa cuma Jaemin nya doang?😂😂😂
Bapak Tiway tolong ini Yuu nya diselamatkan, daripada jadi baygon dua lovebird ini, maap nih Yuu aku ngakak liat komukmu, yang nge-ss kok yo entok ae to yo 😂😂😂
JAEDOIST SEKALIAN, MANA SUARANYAAAA?!!!!😝😝😝😝
Hiks aku shooketha melihat ini ampe histeria berujung keselek, akhirnya dapet asupan😅😅 makanya aku update😭😭😭
Hope you like this chapter💚💚💚
Sorry for typos and mistakes😞😞😞
See you on next chapter✋✋✋