TYpo
Caca berjalan ke arah pintu belakang rumahnya menjumpai suaminya yang pasti sedang duduk bersantai diteras belakang. Sudah menjadi kebiasaan Mark setiap sore duduk disana dengan gitarnya ditemani segelas kopi, rokok, buku lagu dan pena.
"Mas"
Mark menoleh pada Caca, namun tangannya masih aktif memetik gitar dengan sebatang rokok yang mengapit dijemarinya.
Caca duduk disibelah Mark, tangannya meraih kotak rokok suaminya lalu mengeluarkan sebatang rokok dari sana, mengapitnya pada belah bibirnya dan meraih pematik.
Sudah menjadi perjanjian, jika Mark tidak berhenti merokok, maka lelaki itu tidak berhak melarang istrinya merokok.
Melihat aksi istrinya Mark buru-buru mematikan rokoknya diatas asbak
"Mas selesai" ucapnya, membuat Caca yang tadi akan membakar ujung rokoknya mendengus lalu mengambil rokok yang dia selip dibibirnya, meletakkannya diatas meja. Sejujurnya cara pura-pura ikutan merokok sangat ampuh untuk memberhentikan kegiatan Mark merusak paru-paru nya. Itu dirumah, entahlah jika suaminya diluar bagaimana.
Mark kembali memetik gitarnya
"Mas, ayo buat perjanjian lagi" cetus Caca, Mark mengernyit.
"Perjanjian apa?" Tanyanya
"Kalo aku hamil, mas harus bener-bener berhenti ngerokok"
Mark menggigit bibirnya "Kalo mas ingkar?"
Caca menoleh pada suaminya, menatap lelaki itu lekat
"Aku minta cerai"
Mark otomatis memberhentikan petikan gitarnya
"Gampang banget ngomongnya, dipikir aku mau nikahin kamu gampang?"
Caca mengedikkan bahunya "Gimana?"
Mark terlihat bimbang, agak sulit perjanjiannya, jika dia setuju bukankah itu artinya mereka akan berusaha lebih lagi untuk segera mendapat anak? Itu sama dengan jatahnya ditambah betul?
Tapi jika sampai ingkar statusnya jadi taruhan. Jika dirinya tidak setuju, bisa-bisa istrinya berubah pikiran untuk memiliki anak, Mark sangat menginginkan malaikat kecil ditengah-tengah mereka.
Mark menghela nafasnya "Oke, mas setuju. Kalo kamu hamil, mas berhenti" final Mark
Mendengar ucapan Mark, Caca tersenyum membuat Mark ikut tersenyum, bukankah istrinya sangat manis? Caca itu candu.
Caca menarik kotak rokok dan pematik dari atas meja, membuat Mark kebingungan, namun tak lama lelaki itu berhasil dibuat diam saat istrinya mengganti dengan benda pipi berwarna putih
Kok cepet banget jadinya?! Pikir Mark
Jatahnya?!
Tapi seneng juga!
"Dek ini beneran?" Tanya Mark, menyilangkan tangannya
Caca mengangguk
Wehh..padahal baru juga 6 kali gak pake pengaman, apa karna rutin yah? Kan udah dua minggu kegiatan keduanya itu-itu aja.
"Aku belum cek ke dokter, mau nya nungguin kamu biar barengan"
Mark masih diem, ini beneran gak sih dia mau punya anak?!
"Mas?"
Tuk!
"Awh!, kok aku dipukul sih?!" Tanya Caca memegangi kepalanya yang Mark pukul pelan pake buku lagu.
"Tau gitu kenapa tadi mau nyebat?!"
"Ah..hehehe kan gak jadi" kekeh Caca
Mark berdiri dari duduknya lalu berjongkok didepan Caca.
Lelaki itu memeluk perut istrinya, yang dimana Caca langsung mengulurkan tangannya mengelus rambut sang suami.
"Makasih sayang, aku cinta banget sama kamu" gumam Mark, tapi....kenapa kayak suara orang nangis?
"Mas? Mas nangis?" Tanya Caca, Mark menggeleng, padahal beneran nangis anaknya.
.
Sempurna - Andra & The Backbone
"Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah, kau membuat diriku akan selalu memujamu..
Disetiap langkahku ku kan selalu memikirkan dirimu, tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku, takan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa, kau adalah darahku kau adalah jantungku.
Kau adalah hidupku lengkapu diriku, oh sayangku kau begitu
Sempurna..sempurna...
Kau genggam tanganku, saat diriku lemah dan terjatuh, kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
Janganlah kau tinggalkan diriku, takan mampu menghadapi semua, hanya bersamamu ku akan bisa, kau adalah darahku kau adalah jantungku.
Kau adalah hidupku lengkapi diriku, oh sayangku kau begitu
Sayang ku kau begitu...sempurna..sempurna"
Mark menghentikan petikan gitranya lalu tersenyum ke arah Caca yang kini memandangnya kagum sambil kepalanya bersandar pada punggung sofa
"Aku belum pernah denger lagunya" ucap Caca
Mark terkekeh "Iyalah, kan baru mas ciptain"
"Oh yah?" Tanya Caca dengan wajah sedikit kaget, Mark mengangguk
"Khusus buat istri mas yang sempurna"
"Gombal, paling juga lagunya mas jual"
"Ih enggak, ini mas ciptain lagu nya buat kamu"
"Mas juga kemarin-kemarin ngomongnya gitu, tau nya malah dijual"
"Kalo gak dijual kita gak makan sayangku"
"Tuh kan"
Mark menyengir "Khusus yang ini enggak, murni buat istri mas tercinta" ucap lelaki itu lalu mengelus pipi istrinya
Caca tersipu malu "Makasih sayangku" ucap wanita itu dengan wajah terharu
Mark meletakkan gitarnya dipinggir sofa, lalu memeluk Caca
"Makasih udah mau nerima mas, makasih udah mau berusaha dan nyoba buat jadi istri yang baik buat mas, kamu berhasil. Sangat berhasil menjadi istri paling sempurna dan jadiin mas suami paling bahagia karena punya istri kayak kamu, makasih udah buat hidup mas sempurna dan semakin sempurna dengan kehadiran anak kita disini"
Mark mengelus perut rata istrinya
"Mas sayang dan cinta banget sama kamu"
"Aku juga beruntung punya mas. Makasih udah ngasih aku tempat buat berjuang dan berusaha, makasih udah selalu sabar ngadepin aku, makasih buat selalu berusaha nurutin mau nya aku, makasih selalu jadiin aku inspirasi disetiap lirik yang mas tulis, aku seneng banget aku merasa aku spesial dengan itu"
"Aku juga sayang dan cinta banget sama mas" sambungnya
Mark melepas pelukan keduanya lalu memandang Caca lekat
"Kamu sumber inspirasi hidupnya mas, kalo gak ada kamu, hidup mas hampa, layaknya coretan kunci yang mas tulis di buku lirik, gak ada nadanya"
Setelah mengatakan itu Mark mempertemukan bibir keduanya.
TBC