ALGASTRA ;

By popcorniestt

4.1K 796 166

Dari kamu, aku tau bahwa saling mencintai itu bukan akhir dari sebuah cerita, melainkan masih ditengah cerita... More

| PROLOG |
1 - ALGASTRA
2 - ALGASTRA

3 - ALGASTRA

96 4 1
By popcorniestt

20 / 03 / 21 🎠
Ketiga, angka ganjil setelah satu.

Motor yang awalnya dikendarai kebut-kebutan oleh pemiliknya dengan kecepatan tinggi kini terpaksa ia pelankan karena ada yang menganggu penglihatannya di spion.

Melihat ke spion itu yang dilakukan Algastra sekarang, lalu melihat ke arah plat nomor motor ninja berwarna hitam dengan 125 cc.

"B 1A0 15" sebut Algastra setelah melihat angka yang tertera lalu segera berbelok ke arah kanan untuk memutari Jalan Pandhawa, Ia kembali menambah kecepatannya untuk membuat penguntitnya terbuai dengan permainannya.

Saat Algastra sudah memutari selama 4 kali ia segera mengarahkan motornya ke arah perumahan dengan kecepatang sedang.

Setelah merasa aman ia segera merogoh saku untuk mendapat ponsel, menekan nomer yang paling atas siapa lagi kalo bukan nomer Shaka yang bisa dihubungin malem-malem gini?

"Jalan Pandhawa 56, plat nomer B 1A0 15 ngikutin gue dari jam 2.35-2.40" jelas Algastra dengan wajah penuh keringat.

"Butuh mereka?" tanya Shaka dengan tangan yang sedang bermain komputer tandanya sedang bermain game.

"terserah gue tunggu 5 menit" ucap Gastra lalu menekan tombol merah ditengah lalu kembali memasukan ponsel ke sakunya lagi.

Gastra melihat ke arah rumah yang didepannya sunyi serta gelap tak hanya yang dihadapannya, semua rumah juga gelap gulita.

Menunggu adalah hal yang paling dibenci Gastra, ah mungkin tak hanya Gastra semua orang juga benci akan hal itu, setelah tadi ia memanggil Shaka untuk datang kesini sepertinya ia salah untuk menjawab 'terserah' saat pertanyaan membawa yang lain.

"Cuma 10 menit gas telatnya" ucap Gevano dengan memamerkan sederet giginya.

"Pulang" balas Gastra lalu menaiki motornya kembali.

"Sumpah? anjir gas jangan ngambek ah" bujuk Gevano lalu menarik jacket Gastra berulang-ulang.

"Geli bangsat minggir lo! udah ilang orang yang buntutin gue" ucap Gastra kesal.

"Diem" ucap Shaka membuat semua membisu langsung mengalihkan perhatiannya ke Shaka.

"Kenapa shak?" tanya Gio.

"Suara tarikan peluru" Jawab Shaka yang langsung membuat semua menunduk.

'Dorr'

"G2 Premium" ucap Gastra lalu bergeser ke arah kanan mendekati Shaka diikuti Gevano dibelakangnya.

"Shak bawa?" tanya Gastra yang dibalas anggukan oleh Shaka segera ia mengeluarkan barang yang dimaksud dari sakunya 'G2 Combat' pistol yang mempunyai panjang laras 4.5 inch memastikan akurasi yang baik serta menjaga kemampuan untuk menghadapi situasi pertempuran.

Shaka segera memberikan pistolnya ke tangan Gastra, yang langsung diterima Gastra. Segera ia berjalan ke arah belakang pohon diikuti Shaka yang berada di pohon lainnya.

"Lo berdua ke belakang rumah nih dibawa" ucap Gastra memberikan pistol yang sama. Gevano dan Gio segera berlari ke arah belakang rumah.

'Dorr'

Tembakan tiba-tiba yang menembus lengan Shaka membuatnya merintih, Gastra dan Gio segera mengarah pistol ke arah penembak.

'Dorr'

Tepat sasaran! menembus jantung si penembak. Gevano langsung menghampiri Shaka yang sudah dilumuri darah bagian lengannya.

Gastra dan Gio segera menggunakan mata elangnya untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi orang yang akan mencelakai mereka.

"Aman gas" ucap Gio menembak peluru ke langit.

"Gue yang anter Shaka" ucap Gevano lalu menaruh lengan Shaka satunya di pundak dan membawanya ke arah mobil yang dibawa tadi.

"Ga, gue berangkat sendiri" balas Shaka melepas lengannya dari pundak Gevano, tapi langsung ditarik kembali.

"Gausah sok bisa lo" Kesal Gevano.

"Lo nyetir van?" tanya Gio yang dibalas anggukan.

"Oke gue bareng Gastra"

"Lo ikut mobil aja gi, nanti gue nyusul" balas Gastra.

"Beneran gas?" yang dibalas anggukan mantap dari Gastra.

"Yaudah, duluan gas" ucap Gio. Setelah yang lain pergi ke arah rumah sakit segera ia berjalan ke arah yang ia luncurkan peluru tadi.

Gastra memincingkan matanya saat melihat ponsel yang berisikan chat dengan seseorang.

+625882105xxxx
kerjamu sangat buruk.

Algastra langsung menoleh ke segala arah, pasti orang ini ada di sekitar sini untuk melihat kerja anak buahnya, tapi nihil tak ada siapapun.

⌛️⏳⌛️

"Gimana van?" tanya Gastra saat sampai di ruang UGD dengan membawa snack dan minuman.

"Udah ditangani" balas Gevano lalu kembali memainkan ponselnya, bukan ini bukan pertama kalinya terjadi seperti ini, sudah hal yang biasa bagi mereka.

"Radja kemana?" tanya Gastra menyadari teman sebangkunya tak ada disini.

"Tadi gue telfon dia, katanya dikurung sama mak tiri" balas Gevano yang membuat Gastra sedikit tertawa.

"Eh tapi gue liat-liat mak tiri Radja kok cakep ye" sambung Gio. Ini salah satu sifat menyebalkan Gio, ia selalu mengganti topik nyeleneh.

"Ngadi-ngadi lo mak sahabat lo anying" balas Gevano menoyor dahi adik kandungnya.

"Gue ngomong gitu, kok Radja malah nyuruh gue nikahin maknya"

"Yang bener aja, gila lo" ucap Gastra membuat Gio ketawa sendiri.

"Ya kali gue gitu ogah punya anak siluman kayak Radja" ucap Gio menepuk dadanya.

"Ya bener lah, Radja siluman karna lo siluman" Ucap Gevano membuat Gio menggeplak kepalanya.

"Gue mau nikah sama mbak mawar aja!" Seru Gio.

"Mbak mawar siapa lagi gi"

"Mbak Rose blekping" balas Gio membuat Gevano dan Gastra menatapnya sinis.

"Memperbaiki keturunan sama mau pansos. nanti kalo gue dah terkenal, unfriend kita" Gio menggeser duduknya menjadi jauh dari mereka.

"Ngayal lo ketinggian anjir, mbak mawar juga maunya sama yang cakep, lo kaga ada cakep-cakepnya" Ucap Gevan.

"Jahat kamu mas! aku sakit hati" ucap Gio dramatis. gini nih kalo mainnya sama Radja ketularan sifat indosiarnya.

"Najis lo"

🕯🕯🕯

Sinar yang memancar dari jendela membuat Alysha yang sedang asik dengan dunia mimpi harus kembali ke dunia nyata.

Alysha bangun dari tempat tidurnya melihat ke arah jendela ramai ibu-ibu serta bapak-bapak berkumpul disana, tumben ada acara kumpul. Segera ia keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang membuat mereka berkumpul pagi-pagi gini.

"Serem ya jeng tiba-tiba ada mayat pagi gini" ucap salah satu ibu yang membuat Alysha membelah kerumunan itu.

Alysha membekap mulutnya setelah apa yang ia lihat pagi ini mayat yang sudah dikerubuni hewan hewan serta darah yang sudah kering dibadannya.

Jujur saja setelah melihat mayat itu Alysha tidak memiliki nafsu sarapan pagi ini dan membiarkan perutnya kosong. Jadilah pelajaran kedua Alysha sudah mengumpat habis-habisan sebab perutnya tak berhenti memberinya ketenangan.

Alysha segera mengangkat tangannya.

"Ya Alysha jawabannya apa?" Tanya Bu sri.

"Saya sakit perut bu" jawab Alysha dengan memperlihatkan deretan giginya.

"Haduhh saya kira kamu mau jawab, yasudah silahkan keluar" setelah mendapat ijin Alysha segera ngacir keluar.

"Sayang deh sama Bu Sri, eh engga deng sayangnya sama mas Gastra" ucap Alysha cekikikan sendiri.

Alysha berjalan ke arah kantin untuk mengisi perutnya yang sudah minta diisi makanan, eh tapi kayaknya hari ini keberuntungan karna ga makan pagi dan berakhir bolos, ada Algastra dan embel-embelnya dikantin.

Alysha langsung ngacir ke arah Gastra dengan senyum pepsodentnya.

"Haii gantengg! kita ketemu! jodoh emang ga kemana yaa" cerocos Alysha lalu duduk disamping mendempel Gastra yang sedang makan roti.

"Hai sha" balas Algastra dengan menoleh kesamping untuk melihat mata Alysha serta mengangkat bibirnya menjadi senyum tipis, membuat Alysha melongo.

Alysha yang belom siap jantung kayaknya bakal meninggal karena senyum Gastra.
'manis banget kalian harus liat'

"GASTRA! KAMU LAGI SAKIT YA?" teriak Alysha lalu memegang dahi laki-laki itu membuat semua yang mendengar tutup telinga. baru dibales sapaan aja udah kayak ginii, gimana kalo dinikahin?

"Engga sakit. ngapain bolos?" tanya Algastra melepas tangan Alysha dari dahinya lalu menggegam tangan gadis itu dengan menatap Alysha.

tolong Alysha udah diambang maut.

"Hah? Ohhh aku belom makan dari pagi jadi laperr terus ini perut gabisa diajak kompromi jadi mau makan dikantin. Kamu ngapain bolos Gastra?" cerocos Alysha panjang lebar.

"Bosen dikelas. Nih makan" ucap Gastra lalu menggeser Nasi goreng ke arah Alysha yang sudah jantungan tambah jantungan.
tolong ini siapin Alysha ambulan sekarang kayaknya bentar lagi udah ga sadarkan diri.

"Radja, Algastra habis operasi ganti sifat?" tanya Alysha masih menatap Gastra yang membuat Radja senyum senang rencana berhasil.

"Iye abis ganti sifat jadi pacarable" balas Radja membuat Algastra memutar bola matanya malas.

"Dokter siapa namanya ja gue mau konsultasi nanya bisa ganti sifat jadi jametable ga" sambung Gevano.

"Lo udah jamet" balas Gio menepuk pundah Gevano yang langsung disingkirkan kasar.

"Bangke banget sih lo jadi adek, unfamily kita"

"Loh bukannya lo udah keluar dari KK kemaren?" tanya Gio mengerutkan dahi.

"HAH KOK BISA ANJENG SIAPA YANG KELUARIN GUE?" umpat Gevano.

"Mami, beban keluarga sih lo"

"Anjir balik gue cok" ucap Gevano lalu kabur ke arah parkiran untuk pulang minta ampun sama kanjeng mami, membuat Gio menepuk dahinya kenapa ia mempunya saudara yang bodoh?

"Gastra, nanti pulang bareng mau ga?" tanya Alysha masih dengan wajah sumringahnya menatap ke arah Gastra.

"Boleh" Jawab Gastra membuat Alysha

"Gastra! benerann? ihh seneng bangett bakal pulang sama Gastraa!! aku bilangin Pak Yanto deh biar ga usah jemput aku" ucap Alysha

🪅🪅🪅

Alysha segera mengemasi barang-barang setelah mendengar suara bell pulang. Pulang sama Gastra? ga pernah terbayang dihidup Alysha bakalan terjadi! hari ini bakal jadi sejarah, Gastra dan Alysha dikabarin pulang bareng.

Alysha melihat kearah kanan kiri untuk mencari keberadaan Gastra, seharusnya sih sudah keluar. Oke kita tunggu mungkin Gastra tiba-tiba dipanggil guru.

Berbeda dengan Algastra yang benci menunggu, Alysha malah betah menunggu. Sudah 2 jam lebih Alysha menunggu dengan bermain game diponselnya, sekarang ponselnya udah diambang kematian.

"Gastra kayaknya ada latihan basket ya?" tanya Alysha entah pada siapa.

"Alysha?" tanya laki-laki dengan baju yang bisa dibilang baju anak teladan.

"Eh hai Gibran, ada apa?" tanya Alysha pada ketua kelasnya, Gibran Andrean.

"Kok belom pulang?" tanya Gibran dengan melepas dasi yang mencekik lehernya.

"Lagi nungguin Gastra" ucapan Alysha membuat Gibran mengernyitkan dahi.

"Gastra? udah pulang sama Gabriella tadi heboh banget di grup angkatan" ucapan Gibran membuat Alysha yang melihat jalan raya langsung menatap Gibran.

"Hah? salah liat lo gib" membuat Gibran mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Nih ada yang kirim ke grup angkatan"


hi semuaa ! 🏜
gimana buat part ini? aku yang ngetik banyak ngestucknya siii karena ini pertama kalianya ada scene nembak? HAHA.

Aku yang nulis gabisa dapet feel 🤧
Oiya ini juga part terpanjang! hope u like it 🤠

1599 kata telah dirangkai selesai ditanggal
4 / juli / 2021

Continue Reading