JINYOUNG semakin menjadi-jadi setelah hal ini terbongkar. Ia tak habis pikir bagaimana kedua sahabatnya bisa seceroboh itu. Ia pun merasa terkhianati dengan Yerin yang sengaja mengajaknya berkumpul kala itu dengan mengajak member yang lain, terlebih lagi Taehyung. Semuanya hancur, dan kemungkinan besar Seulgi mengetahuinya. Bisa saja perempuan itu akan memberitahu kepada Jisoo semuanya setelah Jisoo mengingat nya. Ia tak mau membuat Jisoo makin membenci nya.
Ia memikirkan berbagai cara agar Seulgi tak memberitahu Jisoo yang sebenarnya. Ia yakin Seulgi belum memberitahu Jisoo karena keadaan Jisoo yang belum memungkinkan. Rasa ingin memiliki nya terlalu tinggi hingga ia akan melakukan apapun demi mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Shin Jisoo, jika saja kau tak menolak ku untuk kembali aku tak akan melakukan hal seperti ini" gumam Jinyoung. Ia sudah meyakinkan hati untuk melakukan ini agar Seulgi tak memberitahunya.
Sesuai janjinya, Taehyung datang menghampiri Jisoo. Untuk kali ini Taehyung bahkan tidak segan untuk secara terang-terangan menghampiri gadis itu. Semua masalah sudah selesai dan mereka sudah tak membicarakannya. Tak ada yang perlu dia sembunyikan.
"Kau benar - benar datang ternyata" ujar Jisoo membuka pintu apartemen dan langsung menunjukan eksitensi Taehyung yang berdiri di hadapannya dengan Hoodie hitam.
Taehyung terkekeh dan mengacak rambut Jisoo gemas, "aku sudah mengatakannya, aku tak bercanda kemarin" jawab Taehyung.
Jisoo mengangguk mencoba mempercayainya dengan senyum yang dibuat-buat seolah ia bimbang, "baiklah ayo masuk dulu"
Ia mengangguk dan mengikuti Jisoo lalu kemudian ia duduk di sofa membiarkan sang gadis bersiap-siap.
Mulai hari ini ia akan membantu Jisoo mengingat semuanya dengan membawa ke tempat yang pernah mereka kunjungi bersama, termasuk sungai Han.
"Ayo" ajak nya setelah Jisoo keluar dari kamar nya.
Jisoo mengangguk berjalan dibelakang Taehyung. Namun, Taehyung mendadak berhenti membuat Jisoo menabrak punggung Taehyung.
"astaga! Bisa tidak jika berhenti bicara dulu?" Omel Jisoo yang mundur beberapa langkah.
Taehyung terkekeh dan meraih tangan Jisoo dan menggenggamnya, "nanti kau kesulitan mencari ku lagi seperti di Myeongdong" bisik Taehyung yang diakhiri dengan senyum jahil.
Wajah Jisoo mendadak memanas. Ia ingat dengan kejadian beberapa hari lalu ketika ia kehilangan Taehyung di tengah-tengah lautan orang. Taehyung semakin menggenggam erat tangan Jisoo ketika melihat ekspresi Jisoo yang malu seperti itu.
"Sudah ayo" Taehyung menarik tangan Jisoo keluar dari apartemen nya.
Selama menyusuri lorong apartemen pun kedua orang itu menjadi pusat perhatian orang orang yang berlalu lalang. Siapa yang mengira bahwa penghuni apartemen yang sama dengan mereka adalah kekasih dari seorang Kim Taehyung? Tatapan iri dan gemas selalu Jisoo temui ketika berpapasan.
"Mereka terlalu berlebihan menatap kearah kita" bisik Jisoo yang semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Taehyung.
Taehyung melepaskan genggaman pada tangan Jisoo dan menarik pinggang nya. Ini lebih baik berjalan dengan tangan yang melingkar di pinggang gadis nya.
"Mereka iri dengan mu, aku kan tampan pasti mereka menginginkan posisi mu" jawab Taehyung yang jauh dari dugaan Jisoo.
Jisoo mendengus kesal menatap Taehyung meledek, "kau terlalu percaya diri" kata nya.
Sungai Han adalah tempat pertama yang mereka kunjungi hari ini. Duduk lesehan diatas rumput dengan makanan ringan yang mereka beli di jalan tadi.
"kau belum menjawab ku, kau kekasih ku?" Jisoo menatap Taehyung dengan raut yang penasaran.
Taehyung mengalihkan pandangannya menatap lurus kearah sungai Han, "menurut mu bagaimana?" Tanya Taehyung balik.
"eum... Aku rasa seperti itu. Tapi, apa alasan aku menerima mu? Bahkan aku bisa mencari yang lebih dari mu" Jisoo bertanya-tanya jika hal itu benar.
Raut wajah Taehyung terkejut mendengar jawaban Jisoo. Apa perempuan ini tengah menguji kesabaran nya?
"kau meremehkan ku Shin Jisoo? Bahkan aku bisa lebih dari mantan kekasih mu. Aku lebih tampan, aku lebih terkenal, aku leb--"
Jisoo tertawa pelan, "aku bercanda. Maksud ku aku sama sekali tidak menyukai boy grup seperti kalian, bagaimana caranya?" Tanyanjisoo kembali.
"mungkin karena aku tampan" jawabnya membalas candaan Jisoo pertama.
Jisoo menggeleng tidak setuju, "aku bahkan tidak memikirkan mengenai visual" jawab jisoo.
"mau mendengar?" Tanya Taehyung yang dibalas anggukan oleh Jisoo. Ia sangat sangat ingin mendengar cerita mereka bisa dibilang sebagai sepasang kekasih.
Sebelum Taehyung bercerita, pria itu tiba-tiba mengubah posisi duduknya menjadi merebah, ia menjatuhkan kepalanya di paha Jisoo menatap langit biru yang ditutupi awan tipis. Jisoo sempat terkejut mendapatkan perlakuan seperti ini, tapi entah kenapa juga ia tidak menolak sama sekali.
"Kau tak akan menyesal mendengar ini?" Tanya nya menatap Jisoo.
Jisoo mengangguk, "iya. Cepat ceritakan saja!"
Taehyung terkekeh gemas dan mencubit pipi Jisoo, "jika kau mau tau kau kekasihku atau bukan aku menjawabnya iya. Tapi entah dengan mu, kau tau sebelum ini kita pernah membuat perjanjian bersama. Kau akan membantu ku menghilangkan skandal gay ku. Bagaimana menurut mu? Apa ini semua sudah berakhir?" Taehyung memposisikan dirinya kembali duduk menatap Jisoo.
Perempuan itu tampaknya tengah mencerna ucapan-ucapan Taehyung. Ia tak tau jika hubungan keduanya hanya sebatas saling membantu. Ia tak bisa mengingat dengan baik.
"aku tak tau. Aku bahkan sama sekali tidak mengingat masalah itu. Aku hanya merasakan sesuatu yang hilang kembali. Em maksud ku aku merasakan itu jika kau ada" jawab Jisoo yang tak berani menatap Taehyung. Terlalu beresiko jika menatap Taehyung dalam mode seperti ini. Bisa-bisa wajah Jisoo memerah dan mendapat ledekan dari Taehyung.
"kau merasakan itu?" Tanya Taehyung mengangkat sebelah alisnya memiringkan kepalanya menatap Jisoo.
"Menjauhlah" Jisoo mendorong wajah Taehyung menggunakan telunjuknya.
Taehyung tersenyum senang jika Jisoo memang merasakan hal itu. Sesuatu yang hilang kembali pada diri Jisoo. Semoga ini adalah awal yang baik untuk ingatan Jisoo.
"Aku harap kau segera mengingatnya" gumam Taehyung.
Jisoo memandang lepas kearah sungai Han. Rasanya lebih menenangkan dirinya. Jika Jisoo menatap kearah sungai, berbeda dengan pria di sebelahnya. Pria itu menatap Jisoo dengan seksama. Ia merasa senang melihat Jisoo kembali tersenyum walau perempuan itu tak ingat apa yang sudah ia lakukan. Mungkin jika ia ingat semuanya akan sulit bertemu dengannya seperti ini.
"Astaga! Taehyung, sekarang ulangtahun Seulgi. Bisa kita pergi ke tempat kerja nya?" Pinta Jisoo menatap Taehyung lekat-lekat takutnya pria itu tak bisa mengantar nya.
Taehyung mengangguk. Ia akan mengantarkan gadis nya kemana pun yang diminta.
***
Seulgi yang kesal mengetahui Jinyoung terlibat dalam pembuatan perjanjian palsu itu tak bisa menahan emosi nya. Bagaimana bisa, Jinyoung yang katanya masih menyayangi Jisoo melakukan hal seperti itu bahkan hal itu juga yang membuat Jisoo pergi ke Busan dan hilang ingatannya. Ia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya terkebih dahulu hanya untuk mendatangi Jinyoung.
"Seul, kau kemana?" Tanya Yuri teman satu kantor Seulgi.
Seulgi menghentikan langkahnya menatap temannya itu, "tugas ku selesai semua. Aku ingin keluar sebentar" jawab Seulgi.
Ia mendatangi tempat pekerjaan Jinyoung sampai cafe yang dibuka oleh Jinyoung. Wajah nya sudah memerah tak bisa menahan amarah nya.
Di balik tembok seseorang tersenyum menyeringai melihat Seulgi yang berada di dekat cafe milik Jinyoung. Ia senang melihat Seulgi yang masuk kedalam perangkap nya. Kelemahan Seulgi diketahui oleh nya, ia tak akan berpikir panjang ketika dirinya sedang emosi.
"Jinyoung! Keluar kau! Jangan sembunyi!" Seulgi yang terlanjur kesal masuk kedalam cafe nya dengan emosi tak menghiraukan pelanggan-pelanggan yang menatapnya keheranan.
Salah satu barista disana menghampiri Seulgi dan menahan nya, "maaf, kau bisa tak berteriak. Sepertinya kau menganggu pelanggan kami" ujar nya ramah.
Seulgi menghempaskan tangan barista itu, "dimana bos mu? Bahkan pria itu yang membuat semua orang tak nyaman! Katakan pada ku dimana dia?!" Seulgi memegang erat bahu barista itu dan mengguncangkan nya.
"Maaf, kau bisa menemuinya lain kali. Bos kami sedang tak ada disini" jawab barista itu yang masih berusaha meminta Seulgi untuk keluar dari tempat nya bekerja.
"Jangan kau bohongi aku! Katakan dimana dia?!" Bentak Seulgi kembali yang lebih memberontak.
"Aku disini. Jangan menganggu ketenangan pelanggan ku" suara itu mengalihkan pandangan semua orang termasuk Seulgi.
Ia mencoba melepaskan cengkraman barista itu dan menghampiri Jinyoung yang berada di depan pintu masuk cafe. Ia menarik tangan Jinyoung sedikit menjauh dari cafe. Di tempat yang sedikit tak terjangkau oleh siapa pun.
"bajingan! Bisa bisa nya kau membuat Jisoo menjadi seperti itu!" Seulgi mendorong tubuh Jinyoung, walau tak berdampak apapun. Pria itu bahkan masih berdiri di hadapan Seulgi.
Jinyoung terkekeh sembari membenarkan kemeja nya, "lantas apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin membunuh ku?" Tanya Jinyoung menyeringai.
Seulgi tertawa pelan menatap lawan bicaranya dengan lekat, "ya! Aku ingin membunuh mu agar kau tak bisa bertemu dengan dengan Jisoo. Bahkan kau membuat Jisoo menandatangani surat palsu yang kalian buat! Uh, aku tak menyangka orang yang katanya mencintai dan menyayangi Jisoo bisa bertindak bodoh seperti itu. Bahkan kau tak pantas di sebut lelaki" bentak Seulgi menunjuk tepat di depan wajah Jinyoung.
Jinyoung mengusap wajahnya kasar, menurunkan telunjuk seulgi yang masih berada di depan wajahnya, "kau masih membela nya? Jika saja Jisoo mengingat semuanya dia akan kecewa kepada mu karena membantu si brengsek itu kembali dengan Jisoo" jawab Jinyoung.
"dia akan lebih membenci mu jika aku memberitahu nya kau terlibat dalam masalahnya dengan taehyung"
Jinyoung menggeram kesal. Ia mencengkram erat lengan Seulgi menatapnya dengan penuh kebencian, "sampai kau berani membuka mulut, aku tak menjamin kau masih bisa menghirup oksigen esok hari" ancam nya.
"Aku tak takut dengan ancaman mu, bodoh! Bahkan jika aku mati semua orang tau jika kau terlibat! Taehyung pun tau" jawab Seulgi menghempaskan tangan Jinyoung dengan kasar.
"Apapun yang kau bicarakan aku tak peduli. Dan sekarang kembalikan barang-barang milik Jisoo! Pinta kepada teman mu itu dan berikan kepada mu! Teman mu masih menyimpan itu" bisik Seulgi yang lantas meninggalkan Jinyoung.
Jinyoung menyeringai menatap punggung seulgi yang berjalan meninggalkan dirinya. "Lakukan sekarang. Aku muak dengan nya" ujar Jinyoung kepada seseorang di telepon nya.
Seulgi menghela nafasnya, berjalan menjauhi gang sempit itu, "awas saja kau Jinyoung! Aku tak akan membiarkan mu kembali dengan Jisoo. Pria brengsek seperti mu tak pantas dengan nya" gumam Seulgi.
"Seulgi!! Awas!"
Seulgi memutar balik tubuhnya. "Ji-Jisoo?! Jisoo!!" Pekik Seulgi ketika melihat tubuh Jisoo sudah terbaring di tanah. Pria di belakang yang memegang tongkat baseball menjatuhkannya karena terkejut. Ia salah sasaran.
"Jisoo?!" Taehyung berlari menghampiri Jisoo yang terbaring di atas tanah.
***
"seulgi sedang keluar. Sepertinya dia pulang, dia membawa tas nya dan katanya dia akan kembali lagi" jawab Yuri ketika Jisoo dan Taehyung datang menghampiri nya.
Jisoo dan Taehyung hanya saling melemlar pandang. Keduanya lantas menuju apartemen Seulgi. Aneh sekali, padahal Seulgi tak pernah pulang di jam istirahat kerja nya.
Sampai di apartemen Seulgi pun mereka tak menemukan Seulgi. Taehyung kepikiran bagaimana jika seulgi nekad menemui Jinyoung. Seulgi tau Jinyoung ikut andil dalam skandal ini. Taehyung juga mengusulkan kepada Jisoo untuk mencari Seulgi. Teleponnya tak bisa di hubungi.
"Dimana Seulgi, aku takut dia kenapa-napa" ujar Jisoo berjalan keluar dari gedung apartemen nya.
"Kita mencarinya bersama ya?" Taehyung menggenggam tangan Jisoo menatap nya dengan senyuman yang menenangkan.
"Taehyung, apa lebih baik kita berpencar mencarinya? Tiga puluh menit jika tidak bertemu dengan Seulgi kita bertemu disini lagi." Usul Jisoo.
Taehyung jelas saja menolaknya. Bagaimana jika seulgi bertemu dengan nya dan Jisoo yang menghilang? Oh God, ia tak bisa membayangkan nya.
"ayolah, aku janji akan kembali kesini dalam tiga puluh menit" jawab Jisoo.
"Sepuluh menit" jawab taehyung.
Jisoo menggeleng, "itu terlalu cepat. Dua pukuh lima"
"Baiklah, lima belas menit. Aku tak mau tau" Taehyung berjalan kearah barat membiarkan Jisoo terdiam dengan segala ketidaksetujuannya.
Namun, dia berbicara panjang lebar pun tak didengar oleh Taehyung maka dari itu ia memilih berjalan mencari Seulgi. Ia yakin Seulgi berada di sekitaran sini. Ia sangat yakin.
Dengan masih mencoba meneleponnya ia berjalan menyusuri jalanan di dekat apartemennya. Sampai ia terhenti kala mendengar beberapa orang yang membicarakan keributan.
"Kau tau, perempuan itu sungguh berani. Bahkan jika aku jadi laki-laki itu sudah malu di buatnya"
"kau benar, jarang sekali perempuan yang melabrak langsung di hadapannya"
"Selain cantik, dia juga sangat berani"
"Maaf---" Jisoo menghentikan dua orang yang berjalan berlawanan arah dengannya itu.
"Ada apa?" Jawab nya ramah.
"siapa yang kalian bicarakan?" Tanya Jisoo penasaran.
Perempuan itu saling berpandangan dan tersenyum, "hanya masalah kecil. Perempuan yang melabrak pemilik cafe karena masalahnya, mungkin" jawab nya.
"Oh baiklah, terimakasih" Jisoo melanjutkan langkahnya kembali.
Disaat sepi, terdengar samar - samar suara dari salah satu gang sempit. Mendengar suaranya saja sudah tak asing baginya. Ia segera menuju arah yang ia yakini sebagai sumber suara.
"Seulgi?" Pikir Jisoo.
Perempuan itu bersama dengan Jinyoung? Sedang apa dia disini dengan mantan kekasih nya itu? Ia melihat Seulgi menjauhi Jinyoung. Ia menghela nafasnya lega, setidaknya seulgi tak kenapa napa oleh Jinyoung.
Namun, ketenangan nya tidak berlangsung lama ketika ia melihat seseorang mengikuti Seulgi di belakangnya membawa tongkat baseball.
"Seulgi! Awas!" Teriak Jisoo sembari berlari menghampiri Seulgi kala pria itu mulai mengangkat tongkat baseball nya.
Dan beruntung, tongkat itu tak mengenai tubub Seulgi. Tongkatnya malah mendarat di kepala Jisoo. Ia merasakan pusing yang bukan main sebelum ia kehilangan kesadaran nya.
Taehyung yang sudah menunggu Jisoo di tempat awal tak kunjung menemukan Jisoo kembali. Ini sudah lebih dari lima belas menit. Maka dari itu ia memilih menyusul gadis itu.
"Jisoo?!"
Taehyung mendengar teriakan itu. Ia segera menghampiri sumber suara. Ia terkejut ketika melihat Jisoo terbaring di tanah. Ia berlari menghampiri nya membawa nya di pangkuannya.
"Jisoo, bangun" Seulgi sudah berjongkok di hadapan Jisoo.
Taehyung membalikan badannya menatap orang yang masih ada disana. Ia menatapnya dengan tatapan mengancamnya. Tak mau membuang waktu, Taehyung menggendong nya menuju mobil.
"Seul, ayo" ajak Taehyung.
Seulgi mengangguk dan berdiri mengikuti kemana taehyung berjalan.
tbc...
Maaf kalo ceritanya makin ngga jelas. Makin bingung juga lanjutin nya.